sabiniumAvatar border
TS
sabinium
SISI GELAP DIBALIK WORLD CUP BRAZIL 2014
nih gan kali ini ane pengen ngasih tau tentang world cup 2014 cekibrott
sorry ya gan kalo ditemukan unsur emoticon-Blue Repost emoticon-Blue Repost
via Survival International

"Brazil is frequently celebrated as an economic success story --never more so than in the run-up to the World Cup. But it’s only fair to acknowledge that its economic growth is incurring an immense human cost: the death of hundreds of thousands of indigenous people over the last centuries, and the annihilation of entire tribes. It’s time to recognize the dark side of Brazil." -- Stephen Corry, Direktur Survival International.

Nixiwaka Yawanawá, salah satu anggota suku Indian-Amazon, Brasil, menyambut tur trofi Piala Dunia di kota London, Inggris, dengan kaos yang bertuliskan "BRAZIL: STOP DESTROYING INDIANS" dan juga hiasan kepala serta make-up khas dari sukunya. Namun Coca-Cola dan FIFA mencegah Nixiwaka untuk menampilkan isi pesan di kaosnya secara penuh saat berfoto di samping trofi Piala Dunia.

Nixiwaka dan Suku Indian-Amazon di Brasil, dibantu oleh Survival International, gencar mengkampanyekan perlawanan terhadap praktik Pemerintah Brasil yang tidak peduli terhadap hak-hak penduduk pribumi terkait persiapan pagelaran Piala Dunia yang akan dilangsungkan pada bulan Juni nanti.

Nixiwaka dan Survival International menggaris-bawahi bahwa Suku Indian-Amazon masih menjadi korban perampasan hak hidup dan tanah oleh Pemerintah Brasil. Hal ini sangat bertolak belakang dengan jargon 'Demokrasi Multi-budaya' dan klaim bahwa Brasil siap menjadi tuan rumah Piala Dunia 'untuk semua orang'. Pemerintah Brasil dan para tuan-tanah [baca: kapitalis] di sana berencana untuk mengeksploitasi wilayah Suku Indian-Amazon untuk proyek-proyek industri yang lebih besar.

Sebuah amandemen konstitusi baru --yang sangat dipengaruhi oleh lobi-lobi dari pihak-pihak yang anti dengan kepentingan penduduk pribumi-- tengah diusulkan di mana amandemen tersebut memberikan hak kepada Kongres Brasil untuk menghilangkan demarkasi tanah adat. Hal ini berarti hambatan bagi suku-suku pribumi di Brasil untuk melindungi tanak leluhur mereka dari keserakahan kapitalis.

Selain itu, RUU kontroversial lainnya juga tengah disiapkan yang nantinya akan menjadi legalitas dan lampu hijau bagi para kapitalis yang ingin merampas wilayah adat untuk dialih-fungsikan menjadi bendungan, pangkalan militer, pertambangan, dan proyek-proyek industri lainnya yang jelas-jelas semakin memberatkan beban hidup penduduk pribumi di Brasil. Rencana ini mendapat protes keras dari seluruh suku-suku pribumi yang ada di Brasil.

Amandemen baru dan RUU tersebut akan menjadi ancaman bagi Suku-suku Indian yang saat ini mendiami hutan hujan Amazon. Mereka akan menghadapi serangan brutal penebang dan penambang serta pengusiran yang dilegalkan dari tanah kelahiran mereka.

"In 2014 the world’s eyes are on Brazil for the FIFA World Cup – a good opportunity for us to show the international community the struggle for our lands," ujar Nixiwaka seperti yang dilansir dari situs Survival International, "We need everyone’s support to save our rainforest; we depend on our forest for our survival. I hope that the Brazilian government will take the lead in respecting indigenous rights to lands, and others will follow suit."

Suku Guarani, misalnya, telah kehilangan sebagian besar tanah leluhur mereka untuk korporasi peternakan sapi dan perkebunan tebu. Penduduk Guarani dipaksa hidup dalam kondisi yang tidak layak di pinggiran kota yang kumuh. Banyak dari mereka yang mengalami kekurangan gizi, kesehatan yang buruk, dan para pemimpin suku mereka sering menjadi sasaran/target pembunuhan oleh preman-preman yang disewa pihak kapitalis.

Coca-Cola yang menjadi promotor tur trofi dan salah satu sponsor terbesar Piala Dunia 2014 baru-baru ini juga menjadi target kampanye suku-suku pribumi Brasil setelah terkuaknya sebuah laporan yang menyebutkan bahwa sumber gula produk Coca-Cola berasal dari Bunge, Perusahaan Multinasional Amerika Serikat pemilik kebun-kebun tebu di tanah leluhur Suku Guarani.

Dikutip dari Survival International, juru bicara Suku Guarani menegaskan, "Coca-Cola must stop buying sugar from Bunge. While these companies profit, we are forced to endure hunger, misery, and killings."

Solidaritas kepada suku-suku pribumi Brasil. Panjang umur perlawanan!

kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak,jangan lupa ya gan emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star
0
2.1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan