TRIBUNNEWS.COM, HAMBURG - Museum Kelautan Internasional di Hamburg, Jerman, Senin (7/4/2014), menyerahkan sebuah surat dalam botol tertua yang dibuang ke lautan 101 tahun lalu kepada cucu si pengirim pesan.

Holger von Neuhoff, dari pihak museum, mengatakan, seorang nelayan menemukan botol bir berisi surat itu terapung di perairan Laut Baltik di sebelah utara kota Kiel, Jerman, bulan lalu.

"Ini adalah kali pertama sebuah pesan yang sangat tua ditemukan dengan botolnya," kata Von Neuhoff.

Para peneliti, kemudian melakukan penyelidikan untuk mengetahui pengirim pesan itu dan berhasil melacak cucu si pengirim pesan, Angela Erdmann (62), yang tinggal di Berlin.

"Saya tak memercayai hal ini," kata Angela, saat kali pertama memegang botol berisi pesan kakeknya di Hamburg sepekan lalu.

Botol itu berisi sebuah kartu pos dengan pesan kepada siapa pun yang menemukan botol itu agar mengembalikannya ke sang pemilik di Berlin.

"Ini adalah sebuah momen yang sangat menyentuh. Saya tak bisa menahan air mata," tambah Angela.

Von Neuhoff menjelaskan, para peneliti berhasil melacak kerabat pemilik pesan itu dari nama dan alamat yang tertulis di dalam kartu pos itu.

Di sana tertulis nama Richard Platz yang saat itu berusia 20 tahun. Putra pembuat roti itu membuang botol berisi pesan di Laut Baltik saat tengah bepergian dengan sebuah kelompok pencinta lingkungan pada 1913.

Kemudian, para ahli geneakologi yang berbasis di Berlin berhasil melacak keberadaan Angela Erdmann, yang tak pernah mengenal secara pribadi sang kakek. Platz, yang adalah ayah dari ibu Angela, meninggal dunia pada 1946 dalam usia 54 tahun.

"Dari perbandingan tulisan tangan di kartu pos dengan tulisan tangan Platz lainnya, maka tak diragukan pesan itu memang ditulis Platz," kata Von Neuhoff.

Sementara itu, Angela Erdmann mengatakan, penemuan yang mengejutkan ini membuatnya terinspirasi untuk kembali membuka-buka buku keluarga untuk mengenali sang kakek, seorang pendukung sosial demokrat yang gemar membaca itu.

Buku catatan rekor Guinness World Records mencatat pesan dalam botol tertua berasal dari 1914 dan terapung-apung di laut selama 98 tahun sebelum ditemukan seorang nelayan.