Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Berdasarkan informasi di atas, bisa kita simpulkan bahwa Limbah=Sampah.
Tapi pada sebagian orang mungkin Limbah/sampah tersebut bisa mereka olah menjadi sesuatu yang lebih berguna danmenghasilkan sesuatu.
Berikut ini adalah beberapa beberapa informasi menarik tentang pengolahan limbah yang dapat ts temukan, diantaranya adalah :
Mengolah Sampah Menjadi LISTRIK
metode pengolahan samapah menjadi listrik di amsterdam
Spoiler for buka gan:
Bagi sebagaian masyarakat sampah dipandang sebagai sesuatu hal yang tak berharga dan menjijikan, namun hal tersebut tak berlaku bagi warga belanda. Amsterdam sebagai kota terpadat di Belanda, tentunya memiliki masalah pengolahan sampah dan limbah yang kompleks. Oleh karena itu pemerintah amsterdam memutuskan untuk membuat sebuah perusahaan pengolahan sampah dan limbah yaitu “City of Amsterdam Waste and Energy Company” yang bertujuan menghasilkan energi baru yang dapat dipakai kembali. Dalam sehari sampah dari kota Amsterdam di angkut 600 truk dan berisi 4400 ton. Lebih dari 1,4 juta sampah domestik dan industrial di proses perusahaan ini setiap tahunnya atau 25% dari total sampah yang dihasilkan warga belanda dalam setahun. Sampah ini awalnya di tampung di dalam sebuah tempat penampungan setinggi 30 meter menggunakan truk sampah kemudian di angkut menggunakan penjepit besi untuk di bakar hingga 1000-1200 derajat celcius selama 24 jam setiap harinya. Setelah pembakaran sampah di lakukan uap atau udara panas yang dihasilkan dapat memutar turbin generator yang diubah menjadi sumber energi listrik. Dari satu ton sampah yang di proses perusahaan ini hanya ½ kilogram saja yang menjadi limbah yang tak bisa digunakan.
Image
Sementara uap panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk mensuplai 50.000 pemanas rumah tangga dengan kekuatan 91 kw. Listrik yang di produksi mencapai 900kw perjamnya untuk menerangi lampu-lampu di jalanan kota Amsterdam. Dalam setahun perusahaan ini mampu menghasilkan 1000.000 mwh listrik atau setara dengan kebutuhan 1% energi listrik di Belanda. Dan menghasilkan 17.740 ton besi serta 2,6 ton metal. Tak jauh beda di kota Alkmaar sampah hijau organik yang berasal dari sekitar kota diolah sebuah perusahaan pengolahan sampah hijau organik atau HVC. Perusahaan ini berfokuskan mengolah sampah hijau organik dengan teknologi kompos dan menggunakan bantuan bakteri sampah dan meproduksi biogas. Dari 1 ton sampah hijau organik dapat menghasilkan 61 m2 biogas hijau yang dapat mensuplai kebutuhan gas untuk memasak di rumah-rumah warga.
Dari sini kita dapat belajar dari negeri Belanda sebuah hal yang tadinya dianggap tak berguna dan menjijikan dapat berubah menjadi sebuah energi yang dapat diambil manfaatnya. Khususnya di Indonesia banyak sekali TPA yang bisa kita manfaatkan menjadi hal yang berguna dan bisa menjadi sumber energi listrik yang berguna bagi kebutuhan kota.
mengubah sampah menjadi energi alternatif
Spoiler for Buka gan:
Siapa yang menduga tumpukan sampah sisa sayur mayur dan buah-buahan busuk yang ada di sudut-sudut pasar mampu disulap menjadi sumber energi alternatif bioetanol pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) yang harganya kian melambung tinggi.
Didorong semakin melambungnya harga bahan bahan bakar minyak, Soelaiman Budi Sunarto tergerak mencari energi alternatif yang bisa menggantikan minyak. Dibantu oleh beberapa tenaga muda, di tahun 1998, Budi mencoba mengumpulkan sampah-sampah di sebuah rumah yang sengaja dibelinya di Desa Doplang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah.
Diakui oleh Budi, sebenarnya bioetanol bukan barang baru. Namun sayang, bioetanol kurang mendapat perhatian dari masyarakat, karena kurangnya sosialisasi penggunaan bioetanol. Masyarakat Indonesia sangat bergantung dengan BBM yang berasal dari fosil yang tidak dapat diperbarui.
Menurut Budi, dibandingkan dengan negara Brazil yang sudah mulai mensosialisasikan penggunaan bahan bakar campuran etanol dengan bensin sejak tahun 1976, di Indonesia kebijakan tersebut belum dijalankan. Meskipun sudah ada aturan Presiden tentang penggunaan bahan bakar lainnya selain BBM, namun belum dijalankan sepenuhnya.
Tak heran SPBU di Brazil yang dikelola Petrobras menyediakan dua tipe bahan bakar, yaitu etanol dan bensin. Brazil menggunakan produksi tebu sebagai bahan baku bioetanol, dan sudah diproduksi secara massal.
"Bahkan, komposisi penggunaan bioetanol dengan bensin di Brazil juga diatur. Besarannya pun beragam, mulai dari 10 persen sampai 22 persen. Hingga Juli 2007, penggunaan bahan bakar mobil menjadi 25 persen etanol dan 75 persen bensin," papar Budi, kepada wartawan, di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (11/11/2013).
Awalnya, dalam produksi skala kecil untuk konsumsi terbatas bioetanol, Budi mencoba membuat bioetanol dari bahan singkong. Dan hasil racikannya tersebut, berhasil digunakan sebagai bahan bakar motor.
Tak berhenti sampai di situ, Budi mencoba membuat bioetanol hasil penyulingan dari berbagai jenis tanaman, seperti ubi kayu, jagung, sorgum biji, sagu, serta tanaman yang berglukosa seperti tebu, sorgum manis, bit dan serat jerami, bahan limbah bekas kayu gergaji, hingga ampas tebu.
Dan hasilnya, setelah melalui beberapa proses, sekali lagi, bisa digunakan sebagai bahan bakar motor. Selain membuat bioetanol dari tumpukan sampah, Budi membuat instalasi sederhana yang mengubah sampah menjadi gas, bensin, dan listrik. Hasil dari temuannya tersebut, kemudian disalurkan ke masyarakat setempat secara gratis.
"Bioetanol bisa dijadikan sumber energi alternatif, karena persediaan bahan bakar minyak bumi semakin menipis. Selain mudah dan murah, bioetanol bisa menggantikan minyak bumi," terangnya.
Melalui staf Budi bernama Larsi, dia menjelaskan bagaimana proses pembuatan bioetanol menggunakan peralatan yang sangat sederhana, yaitu albakos, alat biogas konsumsi sampah.
Alat itu memiliki tinggi sekira 95 sentimeter dengan diameter tabung 50 sentimeter, mampu menampung enam kilogram sampah organik kering, seperti sabut kelapa, dedaunan, kayu dan batang padi sisa penggilingan.
Dengan peralatan tersebut, sampah diubah menjadi gas metana lewat proses purifikasi (pemurnian) sehingga menghasilkan bioetanol yang nantinya dialirkan ke kompor warga untuk memasak dan ke genset untuk pembangkit listrik.
Untuk memasak menggunakan bioetanol harus menggunakan kompor khusus yang di berinama "bahenol" yang artinya bahan bakar hemat etanol. Jadi konversi minyak tanah ke gas elpiji tidak berlaku di sekitar daerah ini.
"Bioetanol sangat aman, murah, dan tidak gampang meledak. Jadi masyarakat tidak perlu takut untuk menggunakannya," jelasnya.
Inovasi lain dari bioetanol terbuat ciu yang merupakan minuman beralkhohol dan dijadikan bahan bakar untuk sepeda motor. Ciu sendiri berasal dari hasil penyulingan tetes tebu yang diproduksi menjadi alkohol untuk kepentingan medis, misalnya untuk mencuci alat kesehatan agar kembali steril setelah digunakan.
Larsi mengungkapkan, ciu merupakan bioetanol yang memiliki kadar alhohol mencapai 60-80 persen. Padahal, cairan bioetanol dengan kadar 20 persen saja sudah mampu menghidupkan mesin mobil dan sepeda motor.
Yang lebih menarik lagi, Rumah Budi di Desa Doplang Karangpandan sudah mandiri listrik yang terbuat dari panel surya dan sedang merintis Desa Mandiri Listrik yang berasal dari sampah organik dan kotoran sapi yang diolah menjadi bioetanol.
Menggunakan pembangkit listrik dengan mendirikan kandang sapi di tanah kas desa, dan meminta warga sekitar yang berternak sapi untuk mengandangkan sapinya di sana.
"Karena listrik yang dibutuhkan banyak, kita membutuhkan waktu. Paling tidak menunggu kotoran-kotoran sapi terkumpul dulu, baru diolah. Rencananya listrik dari biogas akan dialirkan ke setiap rumah," terangnya.
Jika seekor sapi bisa menghasilkan 20 kg kotoran setiap hari, maka dibutuhkan enam ekor sapi untuk menghasilkan energi listrik berkekuatan A 2.500 watt. Bukan hanya listrik, tapi juga akan dihasilkan gas metana sebanyak 650 gram perjamnya, setara dengan tiga kilogram gas elpiji.
Hasil dari biogas tersebut, api yang dihasilkan bukan berwarna biru, tapi tapi berwarna putih. Bila benar-benar bisa diproduksi massal di Indonesia, tidak akan terjadi krisis listrik dan elpiji.
Namun dukungan dari pemerintah sampai saat ini belum diperoleh. Untuk biaya produksi bioetanol dilakukan secara mandiri. Dengan cara membuka kelas khusus pelatihan bioetanol dan penelitian energi alternatif di pusat penelitiannya di Agro Makmur. Peserta kursus berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan juga dari Malaysia dan Singapura.
Mengolah Sampah Menjadi Kerajinan
Limbah Plastik yang di olah menjadi produk Tas dan Dompet
Menyulap Sampah Plastik Menjadi Sandal
Menyulap botol bekas menjadi Pinguin Lucu
Beberapa gambar di atas hanya beberapa dari sekian banyak kerajinan ataupun karya yang dapat di hasilkan dari pengolahan limbah.
Mengolah/Menghasilkan EMAS dari Limbah Elektronik
Emas hasil daur ulang limbah elektronik
Spoiler for buka gan:
Selain digunakan dalam perhiasan, emas (simbol kimia Au) juga digunakan secara umum di bidang manufaktur (industri elektronik dan komputer khususnya) karena sangat baik dalam hal konduktivitas panas dan listrik, ketahanan terhadap oksidasi, dan inalterability. Industri komputer menggunakan beberapa ratus ton (318 ton pada tahun 2003, misalnya) dalam unsur setiap tahun.
Logam mulia ditemukan di hampir semua komponen komputer – prosesor, motherboard, kartu grafis, DIMM memori, dan lain sebagainya. Tentu saja, jumlah yang digunakan di setiap bagian sangat kecil. Tetapi dengan harga emas meroket dalam beberapa tahun terakhir, itu menjadi harga lebih dan lebih ekonomis juga layak untuk menambang emas dari komponen elektronik dan komputer bekas seperti itu. Itulah mengapa perusahaan-perusahaan khusus bermunculan untuk melakukan hal ini.
Sekarang, kami akan menunjukkan kepada Anda bagaimana kita mendulang emas dari motherboard lama menggunakan metode “do-it-yourself” (lakukan sendiri) . Harap diperhatikan: bahan kimia yang digunakan dalam demonstrasi ini adalah sangat berbahaya, terutama pada konsentrasi yang digunakan. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan anda mencoba untuk mereproduksi percobaan ini di rumah.
Emas ditemukan di berbagai tempat pada motherboard: konektor IDE, slot PCI Express, PCI, AGP, ISA, dan port2 lain, pin jumper, soket prosesor, dan slot DIMM (SIMM di motherboard yang lebih tua).
Semua konektor ini sering ditutupi dengan lapisan emas beberapa mikron tebalnya, disimpan dengan cara flashing atau pelapisan.
Jadi, tahap pertama dari percobaan ini adalah untuk mengumpulkan semua pin dan konektor. Kita perlu tang dan cutter, obeng datar dan bunga (Philips), dan lainya…
Kita memerlukan banyak pin dan konektor dll, makanya kumpulin sebanyak mungkin barang bekas motherboar dr donor anda…! hehe
… Bersama dengan beberapa peralatan dan bahan kimia.
Untuk mendapatkan beberapa mikrogram emas yang tersimpan di pin, kita akan menggunakan metode sel elektrolitik. Nampan kaca ini terdiri dari 95% larutan asam sulfat. Katoda dinampan dan anoda di pin tembaga. ( lihat gambar )
Dengan menjalankan arus listrik melalui sel, dengan menggunakan pengisi baterai biasa, tembaga anoda (jepit di pin) larut dan diendapkan pada katoda di nampan. Emas, terlepas dari tembaga, akan membentuk sedimen di bagian bawah sel nampan. perlu dicatat bahwa suhu bak meningkat secara signifikan selama proses ini.
Setelah semua pin kita mandikan atau celupin dan emasnya sudah terlepas, diamkan dulu sebentar bak mandi kita, agar mengendap emasnya dibawah, lalu larutan asam sulfat tadi kita simpan sebanyak mungkin sampai tersisa ampas emas dibawah nampan (bak).
Hati-hati untuk menuangkan asam ke dalam air, dan bukan sebaliknya! Jika Anda salah melakukannya, pertama tetesan air yang menyentuh permukaan asam sulfat akan segera menguap dan dapat menyebabkan percikan asam. jadi tuang asam ke air dan bukan air tuang ke dalam larutan asam!.
dan menghasilkan cairan sulfat yang encer, berbagai logam ( termasuk emas ) dan sampah lain perlu disaring terlebih dahulu, kenapa kita tidak langsung menyaringnya? karena saringan sulit untuk menyaring cairan yg kental.
Yang tersisa di filter adalah campuran dari berbagai logam dan kotoran. sekarang semuanya larutkan dalam campuran asam klorida 35% dan pemutih klorin (sodium hipoklorit) sebesar 5%, dalam proporsi 2: 1.
dimana: 2 HCl + NaClO -> Cl2 + NaCl + H2O
Hati-hati! Reaksi sangat eksotermik dan menghasilkan klorin, gas yang sangat berbahaya. Gas khlor digunakan sebagai senjata kimia selama Perang Dunia pertama, di namakan bertholite.
nyatanya, klorin diproduksi oleh pencampuran asam klorida dan pemutih klorin inilah yang akan melarutkan emas dan membentuk klorida emas (III).
dimana: 2 Au + 3 Cl2 -> 2 AuCl3
Sekarang, yang perlu kita lakukan adalah menyaring semuanya sekali lagi. Filter akan mempertahankan semua kotoran, hanya menyisakan emas (III) larutan klorida.
Untuk menghasilkan emas metalik, kita perlu untuk mengendapkan emas yang berada didalam larutan, kita gunakan bubuk sodium metabisulfite, dengan adanya air, sodium metabisulfite akan menghasilkan sodium bisulfite.
dimana: Na2S2O5 + H2O –> 2 NaHSO3
sodium bisulfite ini yang akan mengendapkan emas.
dimana:3 NaHSO3 + 2 AuCl3 + 3 H2O –> 3 NaHSO4 + 6 HCl + 2 Au
sekarang kita diamkan, lihat endapan bubuk coklat dibagian bawah gelas, hati2 jangan kita hilang barang sedikitpun, itulah EMAS metalik!.
lalu yang perlu kita lakukan ialah mencairkan bubuk ini dalam wadah lain, Titik lebur emas adalah sekitar 1064 ° C (1947,52 ° F), sebuah pembakar bertenaga gas oxy-butane dapat melakukan tugas ini.
Lihatlah hasilnya, butiran emas!, secara ekonomis apakah ini akan menjadi masalah?, tentu saja tidak, proses ini hanya layak digunakan pada skala industri, butiran emas kecil yang kita hasilkan hanya benilai beberapa ratus ribu saja, pada kenyataanya, pabrik pengolahan limbah seperti ini menggunakan tehnik dan bahan kimia yang lebih berbahaya, tips ini menarik dan menyenangkan bukan? agar kita tahu bahwa bisa menghasilkan tambang emas sendiri dari bahan bahan komputer .
Mengubah Biomass dan Sampah Makanan Menjadi Energi yang Bisa Dipergunakan
Profesor Ruihong Zhang dari UC Davis
menyekop sisa makanan dari restoran di San Francisco
ke sistem pengubah energi biogas
Spoiler for buka gan:
Profesor Ruihong Zhang di kampus Universitas California Davis telah mengembangkan pencerna anaerobik yang menggunakan bakteri untuk mengubah sampah makanan, sisa hasil panen, dan biomass lainnya menjadi gas hidrogen serta metana yang dapat dibakar untuk menghasilkan listrik atau digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.
Proyek Energi Biogas dimulai oleh universitas tersebut dan dianggap sebagai alat peraga berskala besar yang pertama dari teknologi ini di Amerika Serikat. Setiap ton sampah makan dapat menghasilkan energi yang cukup untuk menghasilkan listrik bagi 10 rumah di Kalifornia setiap hari.
Sistem yang dikembangkan Profesor Zhang berbeda dari pencerna anaerobik lainnya yang dibiasanya digunakan di sarana pengolahan air kotor dan peternakan. Sistem ini dapat memproses lebih banyak macam benda padat dan sampah cair, termasuk sisa makanan, sampah pekarangan, rabuk hewan, dan jerami padi. Dibandingkan dengan sistem lainnya, sistem ini lebih efisien serta hanya memerlukan setengah dari waktu yang biasanya diperlukan untuk mengubah sampah menjadi energi. Lebih jauh lagi sistem ini menghasilkan dua gas bersih - hidrogen dan metana, sementara sistem yang lain hanya menghasikan metana.
Mengubah Limbah Makanan Menjadi Gas untuk Masak
Blm ketemnum link yang lengkap membahas ini
Quote:
Tentunya itu merupakan sebagian kecil dari banyaknya cara pengolahan ataupun pemanfaatan limbah menjadi hal yang lebih berguna
Semoga informasi di atas dapat menambahpengetahuan buat kita semua