hobi_linuxAvatar border
TS
hobi_linux
Tentara Suriah Tewaskan 20 Gerilyawan di Dekat Damaskus
Damaskus (Antara/Xinhua-OANA) - Prajurit Pemerintah Suriah menewaskan 20 gerilyawan, Kamis (3/4), selama serangan besarnya terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan di pinggiran timur ibu kota Suriah, Damaskus, kata kantor berita resmi Suriah, SANA.

Tentara menewaskan 20 gerilyawan dan melukai puluhan orang lagi di dekat Masjid Jame di Jobar, pinggiran timur Damaskus, pusat perlawanan terhadap Pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Pertempuran di wilayah yang dikuasai gerilyawan, Jobar, meletus tiga hari sebelumnya, kata beberapa laporan bahwa militer Suriah melancarkan serangan untuk mengusir gerilyawan dari Jobar dan wilayah lain yang dikuasai gerilyawan di ujung timur Damaskus.

Obervatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, yang berpusat di Inggris, menyatakan tentara pemerintah membombardir Jobar pada Kamis, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Ditambahkannya, 10 gerilyawan dari kelompok fanatik tewas di Mlaiha, pinggiran lain Damaskus yang dikuasai gerilyawan.

Tentara Suriah memutuskan untuk membebaskan pinggiran timur Damaskus dari gerilyawan bersenjata, setelah kemenangan terus-menerus militer di pinggiran utara Damaskus dan wilayah utara serta tengah negeri tersebut.
Lebih dari 150.000 orang tewas dan jutaan orang lagi meninggalkan tempat tinggal mereka di Suriah, sejak oposisi memulai protes pada Maret 2011, yang belakangan berubah menjadi perang antara militer Suriah dan gerilyawan bersenjata.

Pada Rabu (2/4) tak kurang dari 12 orang tewas dan lebih dari 40 orang lagi cedera, dalam beberapa serangan mortir terhadap Damaskus, dan Provinsi Sweida di bagian selatan negeri itu, demikian laporan kantor berita resmi Suriah, SANA.

Delapan orang tewas dan 34 orang lagi cedera ketika satu kelompok orang bersenjata menembakkan beberapa bom mortir ke pinggiran tenggara Damaskus --Jaramana, Jalan Raya Harasta dan Rumah Sakit Polisi di pinggiran Harasta, kata SANA.

Dua orang tewas dalam pemboman mortir terhadap Kabupaten Mazaeh dan Burnieh di Damaskus. Dua orang lagi tewas di Provinsi Sweida, Suriah Selatan, ketika beberapa bom mortir menghantam proses pemakaman.(rr)
-
sumber: https://id.berita.yahoo.com/tentara-...023851577.html
-
Serangan Mortir Tewaskan Enam Orang di Damaskus

Seorang pemberontak berlari usai memasang peluru mortar di Suriah -- MOHAMMED AL-KHATIEB / AFP
Metrotvnews.com, Beirut: Sejumlah mortir menghantam Damaskus, Suriah, Kamis (3/4/2014). Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan ini.

Media lokal Suriah melaporkan, seperti diwartakan AP, kerusakan terparah terjadi di Harasta, dimana enam anak-anak terbunuh dan delapan lainnya terluka. Sementara kantor berita SANA menyebut lima orang terluka saat mortir meledak di Maliki.

Badan Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan mortir juga mencapai Lapangan Ummayad, yang berdekatan dengan stasiun televisi dan radio serta pangkalan militer. Tidak ada korban jiwa di sekitar lapangan.

Selain mortir, terdapat pula baku tembak sengit dan serangan udara di wilayah Mleiha.
(Wil)
-
sumber: http://news.metrotvnews.com/read/201...ng-di-damaskus
-
sementara itu dulu di tahun 2013
Di Tengah Amuk Perang, Tempat "Dugem" di Damaskus Tetap Buka
DAMASKUS, KOMPAS.com — Siapa bilang hidup di tengah peperangan harus kehilangan hiburan. Setidaknya itulah yang terlihat di ibu kota Suriah, Damaskus.

Meski sudah lebih dari dua tahun Suriah dikungkung perang saudara, puluhan klub malam masih beroperasi di Damaskus dan tetap dipadati warga kota yang ingin bersenang-senang.

Saat malam tiba di Damaskus, sebagian besar orang memang memilih tinggal di dalam rumah pada masa-masa yang mencekam ini.

Namun, masih ada sebagian orang, terutama kaum muda, yang tetap bersenang-senang mencari hiburan malam untuk melepaskan sejenak kepenatan akibat perang yang tak kunjung usai.

Meski tembakan mortir atau senjata lain milik pasukan pemberontak terdengar jelas dan hanya berjarak beberapa kilometer dari Damaskus, para pencari kegembiraan ini tetap bersemangat menuju ke klub-klub malam di Damaskus.

Tujuannya hanya satu, melupakan sejenak kepedihan perang.

"Saya datang untuk mencari atmosfer yang berbeda," kata Mohammad (25), seorang penjual mobil di Damaskus.

"Ada kegembiraan di sini. Saya hanya ingin hidup dan tak ingin mendengar kabar buruk lagi," tambah Mohammad menggambarkan situasi klub malam di kawasan elite Shaalan itu.

Sementara itu, di lantai dansa, para pengunjung bergoyang mengikuti irama lagu yang populer di kalangan para pendukung Presiden Bashar al-Assad.

Syair lagu itu penuh puja-puji terhadap militer dan pemerintahan rezim Bashar al-Assad.

"Kau dan aku menghormati Jenderal Maher," demikian sedikit syair lagu itu yang merujuk kepada saudara Presiden Assad yang memimpin pasukan elite Divisi Keempat.

Di antara para musisi yang tampil di klub malam itu adalah seorang penyanyi rap, Mudi al-Arabi (22). Dia baru saja kembali ke Damaskus setelah tinggal selama dua tahun di Maroko.

Mudi bertekad untuk tetap berusaha bersenang-senang meski ancaman kematian selalu ada setiap saat.

"Semua orang akan mati satu hari nanti. Namun, rakyat Suriah mencintai kehidupan dan yang terpenting kami bergembira," kata dia.

"Jika Amerika menyerang, kami yakin angkatan darat akan melindungi kami," tambah Mudi.


Lagu-lagu karya Mudi al-Arabi sarat dengan nostalgia kehidupan Damaskus pada masa sebelum perang, saat kota ini kerap menggelar festival musik.

Saat ini, Mudi hanya tampil sekali dua pekan dalam pesta-pesta pribadi. Sejak pemberontakan terhadap Presiden Assad pecah pada 2011, pemerintah membatasi perkumpulan warga dan sangat sulit untuk mendapatkan izin berkumpul.

Meski demikian, bisnis klub malam tetap berjalan normal meski perang belum kunjung berakhir.

"Kami buka hingga pukul 02.00 dini hari, dan semua berjalan baik," kata manajer klub malam, Bashar (29).

Namun, Bashar meminta agar nama klub malamnya dirahasiakan demi alasan keamanan.

"Saya takut seseorang akan menyakiti kami karena mereka berpikir tak seharusnya kami bersenang-senang sementara orang lain menderita," tambah dia.

Klub malam ini adalah satu dari puluhan klub malam yang masih buka meski perang saudara Suriah sudah berlangsung 30 bulan dan telah menewaskan lebih dari 100.000 orang.

Kehidupan malam Damaskus adalah salah satu bagian kehidupan yang masih terlihat normal di tengah konflik bersenjata Suriah.

Pertokoan, kafe, dan berbagai bisnis lain di ibu kota Suriah ini masih berjalan normal, meski pemerintah tengah berjuang keras untuk tetap berdiri.

Foto-foto lengkap kehidupan malam di ibu kota Suriah, Damaskus, dapat Anda lihat di sini.
-
sumber: http://internasional.kompas.com/read...kus.Tetap.Buka
-
Perkembangan di Suriah cukup positif, semoga ini titik terang yg smakin terang benderang, ane pribadi berharap sebelum pilpres di Indonesia, Suriah udah oke lagi, if you know what I mean
0
968
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan