Manusia diciptakan memiliki akal pikiran yg membuat ia berbeda dengan makhluk lain ciptaan Allah
Akal dan pemikiran inilah yg kemudia membuat seseorang bisa berlaku2 berbeda-beda dan bereaksi terhadap apa2 yg mereka hadapi dan alami
So, disini ane coba share jenis manusia dalam pandangan Islam menurut ane
Spoiler for Yang Pertama:
Orang Beriman
Mampu menghadapi nikmat & musibah dengan cara yang benar
Orang beriman selalu menghadapi kehidupan dengan ringan, karena setiap apa yang menimpanya, baik itu nikmat ataupun musibah, selalu dipandangnya baik dari Rabb-nya. Semuanya selalu berpulang kepada-Nya. Tak pernah ia bergembira berlebihan, karena ia tahu sepantasnyalah ia bersyukur kepada sang Pemberi nikmat, dan bukan merasa ia yang memiliki ataupun mendatangkan kenikmatan. Ia pun tak pernah berputus asa dan bersedih ketika ditimpa musibah, karena ia yakin Allah selalu memberikan yang terbaik baginya, meskipun itu berupa musibah.
Orang yang beriman memandang musibah sebagai penambah/peningkat iman mereka kepada Allah, & memandang syukur sebagai penambah nikmat/rizqi mereka.
Spoiler for Dalam Qur'an:
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “ Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun ” [101] (QS. Al-Baqarah : 156)
[101]. Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah & kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya saat ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabb-mu menyerukan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti akan Aku tambah (nikmat) bagimu, & jika kamu mengingkari/kufur (atas nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7)
Spoiler for Yang Kedua:
[CENTER]Tidak Tahan Musibah
Manusia tipe ini tidak lupa bersyukur kepada Allah saat mendapat nikmat tetapi saat diuji dengan kemiskinan ia menggerutu bahkan berprasangka buruk kepada Allah. Mereka termasuk kelompok orang yang “menyembah Allah di tepian”. Tingkat kesabaran mereka sangat rendah dan tidak mampu mengambil hikmah dari musibah yang menimpa. Kemiskinan bagi mereka adalah hinaan dan penyakit adalah siksaan.
Spoiler for Dalam Qur'an:
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “ Tuhanku telah memuliakanku.”
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: “ Tuhanku menghinakanku” [1575] (QS.Al-Fajr : 15-16)
[1575]. Maksudnya: ialah Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat 15 dan 16. Tetapi sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya.
Spoiler for Yang Ketiga:
Tidak Tahan Nikmat
Manusia tipe ini saat ditimpa musibah biasanya masih mampu bersabar dan tetap berdoa kepada Allah. Namun, saat musibah berlalu atau tujuan tercapai atau kesulitan menghilang maka lupalah ia kepada Allah.
Dalam kehidupan nyata manusia tipe ini amatlah banyak. Ketika ia dirundung sakit, berdo’alah ia dengan ikhlas, khusyu, dengan seluruh keyakinan kepada Allah. Namun, ketika ia sembuh, hilanglah pula kebiasaan berdo’a yang khusyu dan ikhlas. Bahkan Allah pun terlupakan. Ketika ia menghadapi kesulitan, entah berapa rakaat shalat malam ditegakkan untuk bermohon kepada-Nya. Setiap saat hatinya ingat kepada Allah, karena selalu menjerit memohon jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi. Namun, tatkala kesulitan hilang, hilang pula shalat-shalat malam. Bahkan jangan-jangan shalat wajib pun sering tertinggal. Hilang pula rasa selalu ingat kepada Allah, selalu dzikir kepada Allah.
Di dalam Al Qur-an, manusia tipe ini digambarkan dengan orang yang sedang berlayar dan kemudian ditimpa badai yang besar. Perumpamaan ini diulang-ulang di banyak tempat di Al Qur’an. Salah satunya adalah dalam QS Yunus (10) ayat 22-23
Spoiler for Dalam Qur'an:
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): “Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.”
Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Surat Yunus : 22-23)
Spoiler for Yang Keempat:
Manusia Kafir
Tidak Bermanfaat Baginya Nikmat dan Musibah
Tipe paling buruk dari manusia adalah tipe orang kafir karena mereka tidak bersyukur saat diberi kenikamatan dan juga tidak bersabar saat diberi ujian berupa musibah. Gambaran tentang orang kafir dapat dilihat dari QS 17:83
Manusia tipe ini hatinya tidak pernah ingat kepada Allah. Lalai. Mereka menganggap segala keberhasilan yang dicapai adalah hasil daya upayanya dan tidak terkait sama sekali dengan takdir Allah. Mereka tidak pernah berfikir bahwa dalam kehidupan sehari-hari mereka ada campur tangan Allah. Karena itulah mereka menjadi sombong.
Sebaliknya saat ditimpa musibah, mereka tidak punya tempat kembali. Karena selama ini hanya usaha dirinya yang terlihat maka tidak terfikir olehnya untuk kembali kepada Allah. Akibatnya mereka menjadi rapuh dan mudah putus asa.
Manusia tipe ini adalah manusia yang paling sengsara dalam menghadapi hidup. Karena mustahil bagi manusia mengendalikan hidup ini (apa yang menimpanya) sedangkan mereka selalu berusaha mengendalikannya. Orang-orang kafir hanya mampu melihat sandaran yang bersifat fisik dan dapat diterima logika saja. Padahal banyak hal yang tidak dapat dijangkau fisik atau logika. Mereka akan selalu gelisah dalam menjalani hidupnya. Karena mereka tidak mempunyai keyakinan kecuali keyakinan yang datang dari dirinya sendiri.
Spoiler for Dalam Qur'an:
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
(QS. Al-Israa' : 83)
Demikian gan, semoga kita menjadi manusia yang baik, bukan menjadi bahan bakar Neraka kelak
Spoiler for Bahan Bakar Neraka:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai” (Al A’raaf, 7 : 179).
Diubah oleh savapratama 29-03-2014 07:42
0
1.5K
Kutip
4
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru