- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bertaruh Dibalik Pencapresan Jokowi
TS
noklas
Bertaruh Dibalik Pencapresan Jokowi
nemu artikel yg isinya gini di warung sebelah gan tentang jokowi dan capres boneka. silahkan disimak gan
hayok yg mau komen jangan lupa hehehh
Quote:
Jokowi memang sensasional. Tanpa suara selama menjadi Walikota Solo pada awal pemerintahannya, tiba-tiba menjadi superstar saat menjadi Walkot Solo untuk kedua kalinya. Orang-orang mulai melirik Jokowi. Mencari-cari siapa sebenarnya sosok Jokowi. Nama Jokowi tiba-tiba melesat ketika ia “konflik” dengan Bibit Waluyo.
Lesatan nama Jokowi tak berhenti sampai disitu. Entah dari mana asalnya, tiba-tiba nama Jokowi diharapkan menjadi Gubernur Jakarta. Prabowo Subianto yang membawa nama Jokowi di hadapan Megawati untuk dijadikan Gubernur Jakarta. Jokowi memang kader PDIP, dan Gerindra asuhan Prabowo tahu berkerabat dengan PDIP pada 2009 - 2014 merupakan momen yang pas untuk Partai kuda hitam seperti Gerindra.
Bak didukung oleh Semesta, Jokowi atas restu Megawati naik sebagai Gubernur Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Media pun semakin sayang dengan Jokowi.
Setahun menjadi Gubernur Jakarta, nama Jokowi naik kembali, kini ke pentas politik nasional. Media menggadang-gadang Jokowi dan Basuki adalah pasangan serasi yang progresif. Berbagai prestasi dan pencapaian mereka lakukan di Jakarta. Pelan-pelan Jakarta mulai mendapatkan bentuknya yang pas sebagai ibukota negara. Prestasi dan pencapaian tersebut memunculkan isu Jokowi-Ahok menjadi Presiden dan wakil Presiden RI selanjutnya.
Survey dilakukan, Jokowi dan Ahok melesat, bahkan mengalahkan Prabowo yang awalnya berada di puncak survey. Ada yang bilang, bahwa politik harus dimainkan dalam waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Megawati sadar hal itu, maka Megawati memainkan kartu trufnya.
Pertengahan Maret, Megawati selaku bos PDIP memberikan mandat kepada Jokowi menjadi Capres dari PDIP. Jelas pernyataan dari Megawati ini membuat bursa capres berantakan. Prabowo berang, Hatta Rajasa pesimis, Golkar hanya terdiam, dan konvensi Demokrat pun seperti acara membakar uang karena melakukan hal yang bisa dikatakan percuma. Hasil survey menyatakan bahwa Jokowi maju sebagai capres dan berpasangan dengan siapapun akan tetap menang. Elektabilitas Jokowi dan PDIP meningkat tajam, melewati batas minimum Presidential Threshold.
Maka masalah baru muncul dari pencapresan Jokowi. Masalah terbesar dari pencapresan jokowi adalah siapakah sosok yang akan menjadi Wakil Jokowi jika ia menjadi Presiden. Jokowi memang disorot selama menjadi Kepala Daerah terutama di Jakarta. Kepemimpinan Jokowi selalu disokong oleh wakilnya yang berkualitas yaitu Ahok. Tanpa Ahok, Jokowi tak bisa apa-apa di Jakarta.
Apalagi, pencapresan Jokowi diperintahkan oleh Megawati selaku Ketua Umum Partai. Kekhawatiran terbesar adalah Megawati menjadi pemain boneka, dengan boneka yang bernama Jokowi. Lalu elektabilias PDIP yang terus meningkat dan memungkinkan PDIP untuk memilih wakil dari PDIP juga. Terbayang jika tiba-tiba saja Megawati menjadi wakil dari Jokowi, atau Puan, atau siapapun yang tak jelas siapa dia dan tak dikenal masyarakat.
Ingat SBY yang memilih wapres pendiam seperti Boediono sampai dianggap kita tidak memiliki wapres karena terlalu pendiamnya Boediono. Lalu siapa wapres yang akan mendampingi Jokowi? Megawati sendiri seakan-akan sudah memberikan sinyal bahwa ia tak mau wapres Jokowi adalah orang yang lebih tua daripada dirinya. Itu mengindikasikan Megawati ingin memastikan bahwa Jokowi dan wakilnya nanti bisa diatur oleh Megawati.
Kalau megawati sudah mengirimkan sinyal seperti itu jangan harap Indonesia akan sukses dengan dipimpin Jokowi. Pemerintahan akan dikendalikan lewat satu tangan dan kebijakannya akan tergantung dengan Megawati. Kenapa Megawati begitu mencemaskan jika akhirnya dia menjadi Presiden bayangan di Indonesia. Mungkin kisah Megawati mengenai TKI akan menjadi titik cerah mengapa Megawati tidak bagus jika menjadi Presiden.
Pada Januari hingga 31 Agustus 2002, Presiden Megawati tak mengeluarkan satu kata pun berkaitan dengan persoalan TKI. Ada 80.000 Informasi yang diperoleh dari Konsul pada Kantor Penghubung Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Tawau, Malaysia Timur, Makdum Tahir, menyebutkan, kurang lebih 80.000 WNI masih bertahan di Sabah. Mereka terdiri atas 20.000 TKI ilegal dan selebihnya adalah istri serta anak TKI. Mereka umumnya masih bertahan di perkebunan kelapa sawit, kakao, dan ladang-ladang pertanian. Sebagian lagi bersembunyi di kawasan hutan. “Para TKI yang bertahan di perkebunan umumnya menunggu gaji dan uang simpanan (sejenis Jamsostek) yang belum dibayar majikan. Ada pula yang sengaja ditahan majikan. TKI ilegal itu baru dibolehkan pulang ke Indonesia setelah tiba pekerja pengganti yang didatangkan dari Indonesia.
Kisah diatas menggambarkan Megawati dari sisi kepeduliannya sebagai Presiden RI yang ternyata tidak memperhatikan TKI. Tidak hanya itu, masih banyak lagi track record buruk yang dimiliki Megawati.
Maka, jika sampai akhirnya Jokowi harus berpasangan dengan wakil dari PDIP sendiri yang diatur oleh Megawati sendiri, maka kita akan menyaksikan sebuah sejarah bahwa Megawati kembali menjadi Presiden namun dengan wajah yang berbeda, dengan wajah Jokowi dan wakilnya. Siapkah kita?
sumber1
sumber2
Lesatan nama Jokowi tak berhenti sampai disitu. Entah dari mana asalnya, tiba-tiba nama Jokowi diharapkan menjadi Gubernur Jakarta. Prabowo Subianto yang membawa nama Jokowi di hadapan Megawati untuk dijadikan Gubernur Jakarta. Jokowi memang kader PDIP, dan Gerindra asuhan Prabowo tahu berkerabat dengan PDIP pada 2009 - 2014 merupakan momen yang pas untuk Partai kuda hitam seperti Gerindra.
Bak didukung oleh Semesta, Jokowi atas restu Megawati naik sebagai Gubernur Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Media pun semakin sayang dengan Jokowi.
Setahun menjadi Gubernur Jakarta, nama Jokowi naik kembali, kini ke pentas politik nasional. Media menggadang-gadang Jokowi dan Basuki adalah pasangan serasi yang progresif. Berbagai prestasi dan pencapaian mereka lakukan di Jakarta. Pelan-pelan Jakarta mulai mendapatkan bentuknya yang pas sebagai ibukota negara. Prestasi dan pencapaian tersebut memunculkan isu Jokowi-Ahok menjadi Presiden dan wakil Presiden RI selanjutnya.
Survey dilakukan, Jokowi dan Ahok melesat, bahkan mengalahkan Prabowo yang awalnya berada di puncak survey. Ada yang bilang, bahwa politik harus dimainkan dalam waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Megawati sadar hal itu, maka Megawati memainkan kartu trufnya.
Pertengahan Maret, Megawati selaku bos PDIP memberikan mandat kepada Jokowi menjadi Capres dari PDIP. Jelas pernyataan dari Megawati ini membuat bursa capres berantakan. Prabowo berang, Hatta Rajasa pesimis, Golkar hanya terdiam, dan konvensi Demokrat pun seperti acara membakar uang karena melakukan hal yang bisa dikatakan percuma. Hasil survey menyatakan bahwa Jokowi maju sebagai capres dan berpasangan dengan siapapun akan tetap menang. Elektabilitas Jokowi dan PDIP meningkat tajam, melewati batas minimum Presidential Threshold.
Maka masalah baru muncul dari pencapresan Jokowi. Masalah terbesar dari pencapresan jokowi adalah siapakah sosok yang akan menjadi Wakil Jokowi jika ia menjadi Presiden. Jokowi memang disorot selama menjadi Kepala Daerah terutama di Jakarta. Kepemimpinan Jokowi selalu disokong oleh wakilnya yang berkualitas yaitu Ahok. Tanpa Ahok, Jokowi tak bisa apa-apa di Jakarta.
Apalagi, pencapresan Jokowi diperintahkan oleh Megawati selaku Ketua Umum Partai. Kekhawatiran terbesar adalah Megawati menjadi pemain boneka, dengan boneka yang bernama Jokowi. Lalu elektabilias PDIP yang terus meningkat dan memungkinkan PDIP untuk memilih wakil dari PDIP juga. Terbayang jika tiba-tiba saja Megawati menjadi wakil dari Jokowi, atau Puan, atau siapapun yang tak jelas siapa dia dan tak dikenal masyarakat.
Ingat SBY yang memilih wapres pendiam seperti Boediono sampai dianggap kita tidak memiliki wapres karena terlalu pendiamnya Boediono. Lalu siapa wapres yang akan mendampingi Jokowi? Megawati sendiri seakan-akan sudah memberikan sinyal bahwa ia tak mau wapres Jokowi adalah orang yang lebih tua daripada dirinya. Itu mengindikasikan Megawati ingin memastikan bahwa Jokowi dan wakilnya nanti bisa diatur oleh Megawati.
Kalau megawati sudah mengirimkan sinyal seperti itu jangan harap Indonesia akan sukses dengan dipimpin Jokowi. Pemerintahan akan dikendalikan lewat satu tangan dan kebijakannya akan tergantung dengan Megawati. Kenapa Megawati begitu mencemaskan jika akhirnya dia menjadi Presiden bayangan di Indonesia. Mungkin kisah Megawati mengenai TKI akan menjadi titik cerah mengapa Megawati tidak bagus jika menjadi Presiden.
Pada Januari hingga 31 Agustus 2002, Presiden Megawati tak mengeluarkan satu kata pun berkaitan dengan persoalan TKI. Ada 80.000 Informasi yang diperoleh dari Konsul pada Kantor Penghubung Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Tawau, Malaysia Timur, Makdum Tahir, menyebutkan, kurang lebih 80.000 WNI masih bertahan di Sabah. Mereka terdiri atas 20.000 TKI ilegal dan selebihnya adalah istri serta anak TKI. Mereka umumnya masih bertahan di perkebunan kelapa sawit, kakao, dan ladang-ladang pertanian. Sebagian lagi bersembunyi di kawasan hutan. “Para TKI yang bertahan di perkebunan umumnya menunggu gaji dan uang simpanan (sejenis Jamsostek) yang belum dibayar majikan. Ada pula yang sengaja ditahan majikan. TKI ilegal itu baru dibolehkan pulang ke Indonesia setelah tiba pekerja pengganti yang didatangkan dari Indonesia.
Kisah diatas menggambarkan Megawati dari sisi kepeduliannya sebagai Presiden RI yang ternyata tidak memperhatikan TKI. Tidak hanya itu, masih banyak lagi track record buruk yang dimiliki Megawati.
Maka, jika sampai akhirnya Jokowi harus berpasangan dengan wakil dari PDIP sendiri yang diatur oleh Megawati sendiri, maka kita akan menyaksikan sebuah sejarah bahwa Megawati kembali menjadi Presiden namun dengan wajah yang berbeda, dengan wajah Jokowi dan wakilnya. Siapkah kita?
sumber1
sumber2
hayok yg mau komen jangan lupa hehehh
0
3.4K
Kutip
17
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan