Grobogan,(KT) - Tarmuji,seorang pria yang mengalami keterbelakangan mental di Desa Kuwaron,Kecamatan Gubug,Grobogan,Jawa Tengah, harus merawat ibunya yang sakit selama sepuluh tahun yang terbaring di kamar tanpa alas dekat kandang ayam miliknya. Tarmuji pun berjuang sendirian merawat ibunya yang jompo ini dengan penuh kasih sayang, walau kondisi fisiknya kurang normal.

Tarmuji,empat puluh tahun,warga Desa Kuwaron,Kecamatan Gubug,Grobogan,Jawa Tengah, rela mengorbankan masa mudanya untuk merawat sang ibu Wagiyem,delapan puluh tahun yang sudah hampir sepuluh tahun ini menderita sakit menahun.Tarmuji dengan penuh kasih sayang,merawat ibunya yang terbaring lemas di kamar tanpa alas dekat kandang ayam miliknya. Tarmuji pun berjuang sendirian merawat ibunya yang jompo ini, walau kondisi fisiknya kurang normal dan sering sakit-sakitan.

Di gubuk tua yang didirikan ditanah milik tetangga ini, Tarmuji pun setiap hari rutin mengambil air untuk mandi,memasak,untuk keperluan dirinya dan ibunya. Wagiyem,sang ibu pun hanya bisa terbaring di tempat tidur tanpa alas,karena kondisi kedua kakinya sudah tak kuat lagi untuk menopang tubuhnya yang sudah renta. Untuk membiayai keperluan dirinya dan ibunya,Tarmuji pun hanya bergantung pada bantuan saudara perempuannya yang merantau di Jakarta,namun sejak saudaranya menjadi janda,kini tidak lagi bisa membantu ekonomi dirinya dan ibunya. Sementara dua saudaranya pun juga tidak mampu membantunya,karena keadaan ekonomi saudaranya yang hanya cukup untuk makan. Kini kehidupan Tarmuji dan ibunya pun hanya bergantung pada uluran tangan dan belas kasihan para tetangganya.

Menurut Arifin,anggota TNI aktiv yang juga tokoh masyarakat Kuwaron ini, sejak empat bulan lalu bersama warga lainnya mengumpulkan iuran untuk meringankan beban Tarmuji dan Wagiyem ibunya, alhasil iuran pun didapat secara bervariasi,mulai dari sepuluh ribu rupiah hingga lima puluh ribu rupiah per orang hingga terkumpul sembilan ratus ribu rupiah.”kita merasa kasihan kehidupan pak Tarmuji dengan ibunya Wagiyem,mereka sudah sakit-sakitan semua,apalagi pak tarmuji orangnya cacat dan mengalami keterbelakangan mental,” ujarnya

Arifin mengaku, uang hasil iuran warga ini akan dipergunakan untuk biaya hidup keseharian Tarmuji dan Wagiyem.Kini Tarmuji bersama Wagiyem tinggal di desa Kuwaron Rt 02 Rw 07,kecamatan Gubug,Grobogan,Jawa Tengah. Para warga berharap ada uluran tangan dari pihak pemerintah maupun para donatur untuk membantu meringankan beban hidup yang dialami Tarmuji bersama Wagiyem ibunya....




ayo kaskuser khususnya reg.semarang ... dan umumnya seluruh indonesia mari bantu..... dya lebih membutuhkan gak perlu 21M...

sumur : http://www.karimuntoday.com/index.ph...-sakit-menahun