Quote:
TEMPO.CO , Jakarta- Kapten Arief, dokter tentara di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta, dikeroyok oleh Letnan Satu D dan delapan perwira berpangkat Letnan sampai Mayor, Rabu, 12 Maret 2014, lalu.
Menurut sumber Tempo, kasus ini awalnya dipicu oleh hasil pemeriksaan dokter Arief yang menunjukkan ada masalah di jantung Letnan D. Untuk memastikan masalah itu dibutuhkan alat yang lebih canggih. Dokter lalu merekomendasikan Letnan D diperiksa di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta. “Letnan D disarankan datang ke RSPAD bersama dokter Arief,” kata sumber tersebut kepada Tempo, Selasa, 25 Maret 2014.
Letnan D datang pada pada Senin, 10 Maret 2014. Sedangkan Arief datang esok harinya karena dalam surat perintahnya tertera tanggal 11 Maret 2014. “Maka berangkatlah Arief ke Jakarta dan di sana dia tidak bertemu dengan D,” ujarnya.
Selang sehari, sumber itu melanjutkan, Arief datang ke kantornya di Yogyakarta seperti biasanya. Namun, ketika di kantin sekitar pukul 12.00, ia tiba-tiba dipukul dan dikeroyok oleh sembilan perwira. “Mereka memukul Arief di bagian tengkuk, perut, dan anggota badan lainya menggunakan botol teh,” ujarnya.
Akibatnya, Arief mengalami luka pendarahan di bagian kepala serta luka dalam di liver dan ginjal. Ia sekarang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta.
Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto membenarkan adanya penganiayaan terhadap Kapten Arief oleh sembilan perwira. "Kami sudah dengar dan dokter Arief memang jadi korban," ujar dia saat dihubungi, Selasa, 25 Maret 2014
meski masalahnya blm jelas.. tp ini perwira semua loh..
andai masalahnya jelas sekalipun, apa hrs gini...
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...NI-AU-di-Yogya