- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bos PLN Yakin Krisis SUMUT Bisa Selesai, TAPI TAK JAMIN YAA!!!
TS
Pitung.Kw
Bos PLN Yakin Krisis SUMUT Bisa Selesai, TAPI TAK JAMIN YAA!!!
Quote:
Bos PLN tak berani jamin krisis listrik Sumatera Utara selesai
Reporter : Ahmad Baiquni | Senin, 17 Maret 2014 18:45
Merdeka.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji tidak berani memberikan jaminan kapan krisis listrik di Sumatera Utara berhenti. Dia hanya meyakini krisis listrik dapat selesai jika Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan 2.2 dapat beroperasi.
"Defisit listrik di Sumatera Utara bisa teratasi ketika PLTGU gas turbin 2.2 beroperasi," ujar Nur, Senin (17/3).
Nur, mengatakan, saat ini PLTGU Belawan sedang dalam proses penyetingan dan pengujian. Menurutnya, jika sudah beroperasi, maka tidak akan ada lagi pemadaman di wilayah Sumatera Utara.
"Kalau disebutin kapan, bisa repot. Ini betul-betul kondisi di lapangan. Kita tidak tahu masalah di lapangan saja, tapi begitu bisa berfungsi, pasti langsung jalan, biasanya tidak lama," ungkap dia.
Meski demikian, terang Nur, butuh sekitar 30 persen pasokan agar krisis listrik di Sumatera Utara dapat teratasi. Hal itu tidak mungkin hanya mengandalkan pasokan dari PLTGU Belawan saja.
Untuk itu, pasokan harus ditopang dari pembangkit lain. Menurut dia, PLTU Nagan Raya menjadi andalan untuk pasokan tersebut jika sudah beroperasi.
"PLTU Nagan Raya, 1 unit persiapan performance test di 17 Maret 2014. Unit 2 sedang realibility run dalam minggu-minggu ini," ucapnya.
Sekadar catatan, PLTU Nagan Raya terbagi menjadi unit 1 dengan kapasitas 60 Megawatt (MW) dan Unit 2 berkapasitas 95 MW. Unit 1 sedianya baru dapat memasok listrik pada April 2014 dan unit 2 pada Juni 2014.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengumpulkan direksi PLN dan perusahaan BUMN yang bergerak dalam sektor konstruksi. Dahlan menggelar rapat selama 2 jam di kantornya. Hasilnya, salah satu solusi mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara adalah pembangunan transmisi listrik berdaya 500 kilo volt yang membentang 1.200 KM di sepanjang Sumatera.
"Kita undang direksi PLN dan direksi BUMN karya untuk mempercepat infrastruktur Sumatera itu sangat cukup dan murah. Listrik di wilayah utara selalu kurang, saya mau dari selatan itu mengaliri ke utara," ujar Dahlan usai rapat internal listrik di PT. Pertani, Jakarta, Jumat (7/3).
Pembangunan transmisi listrik seperti di Jawa (Paiton-Suralaya) tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 60 triliun. Ditargetkan, proyek ini akan rampung dalam 2,5 tahun. Dana itu rencananya diperoleh dari pinjaman bank BUMN mengingat PT. PLN tidak memiliki anggaran besar untuk mengerjakan proyek itu.
Konsorsium BUMN yang terdiri dari lima perusahaan pelat merah akan mengerjakan proyek ini. Lima BUMN tersebut adalah PT. Adhi Karya, PT. Wijaya Karya, PT. Waskita Karya, PT. PP, PT. Hutama Karya. Masing-masing akan mengerjakan dua paket dari 10 paket pengerjaan.
[noe]
http://www.merdeka.com/uang/bos-pln-...a-selesai.html
Reporter : Ahmad Baiquni | Senin, 17 Maret 2014 18:45
Merdeka.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji tidak berani memberikan jaminan kapan krisis listrik di Sumatera Utara berhenti. Dia hanya meyakini krisis listrik dapat selesai jika Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan 2.2 dapat beroperasi.
"Defisit listrik di Sumatera Utara bisa teratasi ketika PLTGU gas turbin 2.2 beroperasi," ujar Nur, Senin (17/3).
Nur, mengatakan, saat ini PLTGU Belawan sedang dalam proses penyetingan dan pengujian. Menurutnya, jika sudah beroperasi, maka tidak akan ada lagi pemadaman di wilayah Sumatera Utara.
"Kalau disebutin kapan, bisa repot. Ini betul-betul kondisi di lapangan. Kita tidak tahu masalah di lapangan saja, tapi begitu bisa berfungsi, pasti langsung jalan, biasanya tidak lama," ungkap dia.
Meski demikian, terang Nur, butuh sekitar 30 persen pasokan agar krisis listrik di Sumatera Utara dapat teratasi. Hal itu tidak mungkin hanya mengandalkan pasokan dari PLTGU Belawan saja.
Untuk itu, pasokan harus ditopang dari pembangkit lain. Menurut dia, PLTU Nagan Raya menjadi andalan untuk pasokan tersebut jika sudah beroperasi.
"PLTU Nagan Raya, 1 unit persiapan performance test di 17 Maret 2014. Unit 2 sedang realibility run dalam minggu-minggu ini," ucapnya.
Sekadar catatan, PLTU Nagan Raya terbagi menjadi unit 1 dengan kapasitas 60 Megawatt (MW) dan Unit 2 berkapasitas 95 MW. Unit 1 sedianya baru dapat memasok listrik pada April 2014 dan unit 2 pada Juni 2014.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengumpulkan direksi PLN dan perusahaan BUMN yang bergerak dalam sektor konstruksi. Dahlan menggelar rapat selama 2 jam di kantornya. Hasilnya, salah satu solusi mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara adalah pembangunan transmisi listrik berdaya 500 kilo volt yang membentang 1.200 KM di sepanjang Sumatera.
"Kita undang direksi PLN dan direksi BUMN karya untuk mempercepat infrastruktur Sumatera itu sangat cukup dan murah. Listrik di wilayah utara selalu kurang, saya mau dari selatan itu mengaliri ke utara," ujar Dahlan usai rapat internal listrik di PT. Pertani, Jakarta, Jumat (7/3).
Pembangunan transmisi listrik seperti di Jawa (Paiton-Suralaya) tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 60 triliun. Ditargetkan, proyek ini akan rampung dalam 2,5 tahun. Dana itu rencananya diperoleh dari pinjaman bank BUMN mengingat PT. PLN tidak memiliki anggaran besar untuk mengerjakan proyek itu.
Konsorsium BUMN yang terdiri dari lima perusahaan pelat merah akan mengerjakan proyek ini. Lima BUMN tersebut adalah PT. Adhi Karya, PT. Wijaya Karya, PT. Waskita Karya, PT. PP, PT. Hutama Karya. Masing-masing akan mengerjakan dua paket dari 10 paket pengerjaan.
[noe]
http://www.merdeka.com/uang/bos-pln-...a-selesai.html
kalo korupsi di tubuh PLN bisa ndak dijamin tak terulang lagi?
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
893
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan