- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ketika Online, Pria Lebih Nekat dari Wanita


TS
denyhputra
Ketika Online, Pria Lebih Nekat dari Wanita

Jakarta - Sebuah laporan mengenai perbedaan antara pria dan wanita terkait keamanan ketika online menunjukkan bahwa kaum pria lebih berani mengambil risiko ketika online, sementara para wanita cenderung bermain lebih aman.
Menurut sebuah penelitian di Eropa, wanita sama antusiasnya dengan pria dalam hal menggunakan internet, namun perilaku mereka berbeda.
Kaspersky Lab bekerjasama dengan University of Wuerzburg, Jerman, mengembangkan laporan mengenai perbedaan perilaku pria dan wanita ketika online.
Temuan utama laporan tersebut menunjukkan bahwa ketika online pria cenderung mencari hiburan, games, dan konten seksual sementara wanita mencari komunikasi dan interaksi dengan teman atau pasangan mereka.
“Selama masa penelitian, kaum pria melaporkan berbagai jenis serangan malware dua kali lebih banyak dibanding wanita. Para wanita diharapkan untuk lebih bertanggung jawab, patuh, dan tidak mengumbar nafsu mereka," jelas Professor Dr. Frank Schwab, media psychologist dari University of Wuerzburg.
"Dan oleh karena itu, bergantung pada gender seseorang, mereka melakukan peran tertentu, dan ini menghasilkan stereotipe perbedaan gender,” lanjutnya.
Jadi siapa yang benar, apakah risiko besar berarti hasilnya juga besar?
Dalam hal risiko, para wanita lebih suka menyerahkan hal ini kepada kaum pria. Mengapa wanita mengambil risiko yang bisa menempatkan mereka dalam bahaya ketika ada pria yang sukarela mengambil risiko itu untuk mereka?
Cara yang ditempuh para wanita ketika online tidak hanya lebih aman tetapi dikatakan penelitian tersebut juga menjanjikan hidup yang lebih lama.
Selain itu, sifat penyayang pada wanita menghasilkan perilaku yang lebih komunikatif dan lebih perhatian baik ketika online maupun offline.
Dalam hal risiko, para wanita lebih memilih cara yang lebih masuk akal, dan penuh pertimbangan dan hasilnya, risiko terhindari dan hidup lebih aman.
Menurut David Emm, Security Researcher Kaspersky Lab, ada peningkatan risiko terinfeksi ketika membuka situs tertentu -- termasuk situs porno dan judi.
Yang membuat situs tersebut tidak aman bukan semata karena kontennya, tetapi kenyataan bahwa situs-situs tersebut menarik pengunjung dalam jumlah banyak, dan ketika pengunjung tinggi, pasti ada penjahat cyber.
"Di situs-situs seperti ini para penjahat cyber menemukan sejumlah besar calon korban mereka, dan di situs seperti ini psikologi calon korban juga berada di tangan penjahat cyber," lanjut David.
Para korban biasanya tidak akan komplain bila mereka terkena infeksi komputer ketika membuka situs-situs di atas, atau tidak akan komplain bila menjadi korban penipuan (scam) ketika membuka konten porno.
Namun demikian, faktor keamanan tetap menjadi topik penting untuk semua, terutama bagi pria, yang cenderung lupa atau mengabaikan risiko keamanan. Secara umum, software anti-virus harus diinstal di perangkat apa pun yang terkoneksi ke internet.
0
831
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan