enigmamachineAvatar border
TS
enigmamachine
[SEBARKAN, GAN!] Presiden SBY di Gunung Padang Cianjur: "Siapa Yg Bikin?" (REBORN)
TOLONG DISEBARKAN atau minimal di-UP, GAN! Karena boleh jadi membawa PENGARUH BESAR bagi bangsa kita..

SURAT PEMBACA
SBY di GUNUNG PADANG: “SIAPA YANG BIKIN ?”

Kawan-kawan saya dan Kang Dicky Zainal Arifin (KD) dari perguruan bela diri Hikmatul Iman Indonesia hanya berjarak 5-10 meter dari Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),bahkan mereka sempat bernarsis-narsisan foto bareng dengan Pak SBY, dan di-tag di wall facebook. Yah, itu kesempatan langka. Kapan lagi bisa foto bareng Presiden RI, dan itu terjadi pada saat kemarin tanggal 24 Februari 2014, saat SBY (akhirnya) jadi juga mengunjungi Situs Megalitikum Gunung Padang di Cianjur setelah mundur sejak tahun 2012 ada rencana ini. Di sana, ada sedikit kejadian unik, SBY di tengah-tengah acara beliau mudah dikerumuni orang termasuk kawan saya (secara protokoler ini sebenarnya tidak boleh).
Spoiler for Kang Dicky (ikat kepala coklat paling kiri belakang) bersama SBY di Gunung Padang, 24 Februari 2014:

Situs Gunung Padang memang menyimpan aura mistis atau lebih tepatnya “aura ancientist technology”. Di sana entah kenapa sinyal HP begitu kuat, padahal daerah itu sama sekali tidak ada BTS, entah kenapa energi seseorang bisa menjadi kuat sehingga sanggup mendaki punden berundak 200 meter (tinggi Gunung Padang sebenarnya 600 meter lebih, sebagian besar di bawah tanah), dan entah kenapa di sana aura manusia begitu baik dan seimbang, sehingga di sana orang-orang mudah saja bergaul dengan sesamanya, tanpa melihat status jabatan. Sama sekali tidak terasa aura perbedaan antara seorang Presiden dengan rakyat biasa, semua sama dan sejajar sebagai manusia.

Dan kejadian itu hanya ada di Gunung Padang. Ada apa dengan Gunung Padang?

Ada apa? Saat mereka baru saja mendengarkan “ceramah” dari Dr. Danny Hilman tentang umur Gunung Padang. Di situ Danny Hilman menjelaskan bahwa bisa jadi umur situs ini lebih dari 10.000 tahun yang lalu lebih tua dari Piramida Mesir, dan saat itulah seorang kawan saya tiba-tiba nyeletuk “Kalau begitu siapa yang bikin ini?”semua mata tiba-tiba menoleh ke dia. Tak terkecuali mata Pak SBY.

“Maksudnya apa?”

“Begini Pak,” kata kawan saya. “Di buku sejarah kita belajar bahwa nenek moyang kita berasal dari Yunan baru ada 5000 tahun yang lalu, manusia purba Pithecanthropus Erectus baru ada 10 ribu tahun yang lalu, dan mereka itu manusia primitif. Sedangkan bangunan ini umurnya lebih dari 10 ribu tahun dan ini sama sekali bukan hasil primitif. Lalu kalau begitu
siapa yang bikin?”

SBY lalu mendiamkan kawan saya, entah pertanyaan itu tersimpan di benaknya atau hanya sekedar lewat. Kalau pun tidak menanggapi itu wajar karena SBY seorang negarawan bukan ahli sejarah, walaupun setelahnya beliau membuat statement bahwa “Penelitian Dilanjutkan!”. Tapi mari kita review kejadian kecil tadi. Sebenarnya pertanyaan tadi sangat menggelitik kita semua sebagai anak bangsa: ADA APA DENGAN SEJARAH BANGSA INI?

Sejarah kita SALAH BESAR!

SEJARAH !! Gunung Padang adalah sebuah Kontradiksi Sejarah! Gunung Padang adalah sebuah bukti kecil tetapi cukup telak untuk membuktikan bahwa sebenarnya sejarah bangsa kita berisi Kebohongan. Jadi Teori yang mengatakan bahwa Peradaban sejarah bangsa ini baru dimulai abad ke-5 Masehi dengan adanya Kerajaan Kutai, teori manusia gua primitif yang hanya mampu membuat alat dari batu, bahkan teori yang menyatakan bahwa Nenek moyang kita berasal dari Yunan, Melanesia sekitar 5000 tahun yang lalu; itu semua SALAH BESAR!

Karena Gunung Padang membuktikan bahwa lebih dari 10 ribu tahun yang lalu SUDAH ADA Peradaban maju yang mendiami Nusantara ini. Dan bahkan lebih dari itu, Gunung Padang membuktikan bahwa masa lalu ternyata tidak primitif! Jaman dahulu teknologi sebenarnya sudah sangat canggih, bahkan mungkin jauh lebih canggih dari jaman sekarang.

Sejarah Tidak Linier
Dengan demikian kita bisa tahu bahwa Perjalanan Sejarah Manusia ternyata tidak linier, tapi sinusoidal, sejarah dan teknologi dunia ternyata berbentuk siklus naik-turun, bangkit, berkembang, maju, dan hancur. Semua ini terjadi berulang kali sampai sekarang.

Wacana ini sebenarnya sudah lama didengungkan oleh KD, Guru Bela diri saya di Hikmatul Iman Indonesia (HI). KD adalah seorang ahli sejarah, penemu teknologi alternatif, dan sekaligus ahli bela diri. KD banyak menghasilkan penemuan yang membuktikan bahwa masa lalu ternyata jauh lebih canggih dari masa sekarang.

Sejak tahun 2012 KD dibantu rekan-rekanya dari Tim Arkeologi Mandiri Gunung Padang seperti Dr. Andang Bachtiar, Dr. Danny Hilman, dan bahkan Andy Arief, Staf Khusus Presiden untuk Mitigasi dan Bencana, sudah berulang kali bolak-balik ke Gunung Padang ini. Mereka meneliti, ambil sample atau sekedar dokumentasi.

Dari sinilah Tim bisa mengetahui umur Gunung Padang yang jauh lebih tua dari piramida Mesir. Pertengahan 2012, sebagian sample batuan Gunung Padang dibawa ke Laboraturium BETA di Miami, Amerika serikat untuk diteliti berdasarkan peluruhan isotop Carbon C-12, dan didapatlah data ilmiah bahwa batuan Gunung Padang berusia lebih dari 12 ribu tahun, bahkan lapisan di bawahnya usianya lebih dari 50 ribu tahun yang lalu.

Sudah selesai? Belum! Setelah diteliti lagi, ternyata komposisi material dari batuan penyusun Gunung Padang adalah seragam, rata-rata komposisinya adalah 45% logam, dan 55% batuan. Dengan kata lain, batuan Gunung Padang bukan sekedar diambil dari alam, tapi diproses dengan teknologi peleburan dan pencampuran logam yang sangat maju (oleh KD disebut sebagai ELEMANFATHERA) dan sama sekali tidak terbayangkan bahwa di masa lalu teknologi ini sudah ada. Tehnologi inilah yang menyebabkan enapa batuan Gunung Padang awet hingga puluhan ribu tahun. Fantastis!
Spoiler for Gunung Padang sebagian besar “tertutup” di bawah tanah.:

Saya pun bersama teman-teman sempat ikutan eksis. Saya pertama kali ke Gunung Padang pada Februari 2012 bertemu dengan rombongan KD, waktu itu saya membawa seekor anjing Siberian Husky piaraan saya (dan anehnya dia kuat juga mendaki Gunung Padang!), di sana kemudian saya berkenalan dengan Pak Nana, “kuncen” Gunung Padang, teman-teman dari Bogor dan Komunitas Facebook: Atlantis Indonesia. Saya dan teman-teman kemudian membuat proyek Film pendek mengenai Gunung Padang, mati-matian pula saya membuat skenario film layar lebar tentang Lemuria untuk dijual ke produser, sayang nggak laku dan usaha kami kandas di tengah jalan gara-gara finansial.

Kembali ke Gunung Padang, dengan adanya ELEMANFATHERA, maka kemugkinan besar, peradaban maju yang membangun Gunung Padang ini juga sudah menemukan Nanoteknologi, termasuk pemancar Gelombang Magnetik DHORPAL (teknologi ini yang menyebabkan sinyal hp kuat dan pesawat Sukhoi jatuh), teknologi sumber Energi yang Besar, bahkan (jangan ketawa!).. Penerbangan Luar Angkasa! Ya! Manusia sudah melakukannya dari jaman dahulu, jadi George Lucas mungkin benar dalam intro Film Star Wars: In A Long Time Ago.

Gunung Padang sebenarnya hanya satu dari sekian bukti itu. Gunung Padang adalah bukti bangunan berbentuk piramida, tetapi di Nusantara ini sebenarnya ada lebih dari 400 piramida yang seusia dan sebesar Gunung Padang, dan kebanyakan tersembunyi di dasar laut atau di balik gunung seperti Sadahurip Lalangkon dan Salakadomas.

Mungkinkah Atlantis dan Lemuria ?
Salah satu pertanyaan menggelitik: Mungkinkah Gunung Padang itu dibuat oleh Peradaban Masa Lalu yang sangat maju seperti Atlantis atau Lemuria? Anda boleh tertawa dengan mitos ini. Tapi saya bilang: Bisa jadi! Kenapa tidak? Bukankah “dongeng” Lemuria-Atlantis sudah beredar luas bahkan oleh orang-orang Barat sekalipun? Dan kalau memang itu benar, berarti besar kemungkinan bahwa bangsa ini, kita semua, orang Indonesia adalah KETURUNAN MEREKA !!
Spoiler for Letak Benua Lemuria dan Benua Atlantis. Tulisan “cacing” di atas adalah abjad Lemuria yang telah disederhanakan, dipakai oleh Komunitas Hikmatul Iman:

Mungkin Anda sudah tahu buku karangan Arysio Santhos, ilmuwan Brazil mengenai Peradaban Atlantis TERNYATA di Indonesia, setelah itu ada Ahmad Samantho yg menulis buku serupa.
Spoiler for Buku "Atlantis, The Lost Continent Finally Found" , "Peradaban Atlantis Nusantara", dan "Ternyata Plato Tidak Bohong":

Gunung Padang akhirnya meng-ilhami Dr. Danny Hilman (DH) untuk menulis buku “Atlantis, Ternyata Plato Tidak Bohong” tahun 2013. Dalam buku itu DH yang seorang ahli Geologi mengatakan bahwa kondisi Indonesia (baca: Nusantara) 10ribu sampai 50ribu tahun lalu yg masih berupa benua karena Jawa, Sumetara dan Kalimantan masih menyatu (lihat gambar)—adalah daerah yang paling berpotensi untuk berkembangnya sebuah peradaban besar dan maju seperti Atlantis. DH berkeyakinan sama dengan Santhos dan Samantho, bahwa Indonesia dulunya adalah Atlantis, lain halnya dengan KD, dia berkeyakinan bahwa dulunya Indonesia adalah Lemuria, yang jauh sudah ada lebih dahulu sebelum Peradaban Atlantis.
Spoiler for Benua Sundaland – Lemuria. Lebih dari 10 ribu tahun yang lalu sebelum Zaman Es Mencair, Nusantara adalah sebuah benua.:

Bagaimana dengan Lemuria? Lemuria sepertinya jauh lebih relevan, walaupun ini sama seperti halnya Atlantis: masih berupa pseudo-history, karena sulit sekali menemukan bukti artefak dari Peradaban Lemuria (kecuali jika Gunung Padang bisa dianggap demikian). Tapi di komunitas HI sendiri, wacana Lemuria ini sudah sangat berkembang. Murid-murid HI sudah belajar ilmu dan teknologi Lemuria, mereka menghapal abjad Lemurian yang membacanya dari kanan ke kiri, mereka menamai anak dengan nama Lemurian, bahkan KD sendiri sempat menulis 3 novel fiksi Arkhytirema, yang menceritakan perjalanan hidup seorang pendekar di jaman Lemuria.
Spoiler for Trilogi Arkhytirema:

Bangsa Sunda Wiwitan
Lemuria adalah Benua Nusantara seperti yang disinggung DH sebagai Atlantis, bahkan lebih dari itu, jika benar dulu ada mitos “Benua yang Tenggelam” di Pasifik, kemungkinan besar benua itu termasuk bagian dari Lemuria (bukan Atlantis, sebab Atlantis ada di Laut Atlantik). Lemuria sebenarnya bukan nama bangsa tetapi nama Benua, nama bangsanya adalah Bangsa Sunda, jadi nama lain dari Lemuria adalah Benua Sunda alias Sundaland.

Di sini tolong jangan di-sempit-artikan Sunda sebagai sebuah suku di Jawa Barat, memang benar mereka juga keturunan Lemuria yang secara genetik paling kuat. Tetapi Sunda di sini adalah SEMUA suku yang mendiami Nusantara, karena tolong diingat bahwa dulu yang dinamakan Sunda adalah seluruh Nusantara. Bukanlah kebetulan jika Weeber dan Walace menamakan kepulauan di Nusantara ini sebagai Gugus Kepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil. Kalau memang ini terbukti, jadi benarlah anggapan sebagian orang bahwa Suku Sunda adalah suku tertua di dunia (Wiwitan), boleh jadi dari Lemuria-Sundaland inilah asal mula peradaban dan barulah dari sini menyebar ke seluruh dunia. Bahkan pendapat ini didukung oleh Stephen Openheimer, seorang ahli genetika Barat, dia terang terangan mengatakan: “Saya Orang Sunda!” padahal dia orang Eropa asli.

Menarik memang! Sekarang kita mengerti kenapa Belanda berusaha keras menjajah Sunda, merusak moral wanita Sunda dengan per-Nyai-an, membuat orang Sunda TAK BOLEH jadi Pemimpin, dan bahkan menjarah Sunda dengan cara mencuri manuskrip Sunda, hingga hari ini program doktoral Sastra Sunda hanya ada di Universitas Leiden.

Pertentangan dan Bantahan
Banyak polemik yang beredar, banyak yang membantah, termasuk sekarang mungkin dari sejarahwan sendiri. Di HI ada sempalan yang disponsori oleh seorang praktisi Ruqyah dan mantan murid HI murtad kota Cianjur, kegiatan utama mereka adalah menyerang Hikmatul Iman dan wacana Lemuria-nya tapi tanpa bukti yang jelas, mereka kebanyakan hanya menggunakan dalil-dalil agama.

Bagi kalangan sejarahwan, bantahan lebih skeptis: Jika masa lalu jauh lebih canggih dari jaman sekarang, mana buktinya? Kenapa tidak ada teknologi mereka yang tersisa?Jawabannya ada! Sebagian kecil buktinya masih ada: Kita masih bisa melihat artefak, kita masih bisa melihat Gunung Padang, kita bisa melihat piramida Sadahurip, bahkan kita bisa melihat reruntuhan pesawat luar angkasa dari masa lalu di bukit Dago Pakar!

Semua bukti itu masih ada. Hanya saja semua masih terkubur, dan sebagian mungkin sengaja ditutupi atau dihancurkan oleh pihak-pihak yang tidak ingin sejarah asli terkuak, karena seperti ada pepatah: “Sejarah itu Ditulis oleh Pemenang Perang”, sejarah selalu sarat kepentingan. Pihak Penguasa dan Pemenang akan cenderung menutupi dan menjelek-jelekan sejarah pihak yang kalah, bangsa ini sudah meilhat sendiri di tahun 1965 dan 1998, bagaimana sejarah bisa diputar balikan. Tetapi jangan lupa ada pepatah lain “Sejarah bakal terulang”. Bagaimanapun sejarah yang benar pasti akan muncul suatu saat nanti.

Sejarah mengenai bangkit dan hancurnya peradaban-peradaban dunia adalah sebuah dialetika historis. Kita semua maklum bahwa di samping mitos kejayaan Atlantis-Lemuria, terdapat juga mitos mengenai Malapetaka Besar (Global Destruction) di masa lalu, adanya Perang Besar, Gunung Meletus Megavulcano, banjir besar, dan lain-lain. Itu semua boleh jadi menjadi penyebab kenapa Peradaban-peradaban itu mendadak hilang.

Plato sendiri menulis dalam Dialog Timaeus dan Criteas bahwa Atlantis tenggelam dalam waktu semalam akibat banjir karena mitos adanya “Kesalahan Teknis” Sumber Energi yang berbuah menjadi ledakan Nuklir yang akhirnya menghancurkan kaki-kaki benua dan menenggelamkan Benua itu. Sebagian fakta sudah terbungkus oleh mitos dan epos, seperti Mahabarata, boleh jadi Perang Dunia Bharatayudha bukan sekedar legenda pewayangan, tapi benar-benar ada di masa lalu dan mengakibatkan Kehancuran total. Atau Benua Lemuria sendiri yang hancur karena letusan Gunung Sunda, Gunung Berapi tertinggi di dunia saat itu.

Semua teori ini hampir mendekati fakta, bahkan dari segi keyakinan teori ini tidak meleset, Bukankah Al Quran sendiri juga menyinggung mengenai bangsa-bangsa di masa lalu yang dihancurkan Allah karena kesombongan mereka? Padahal di situ diceritakan bahwa peralatan mereka lebih bagus atau lebih modern. ( Q.S. 19:74)

Teori Khalifatullah
Akhir 2013, saya meluncurkan sebuah Teori yang merupakan kesimpulan dari semua wacana di atas yaitu: Teori Khalifatullah (TK), teori ini adalah teori yang Membantah bahwa Sejarah itu Linier, dan Membantah bahwa manusia (Homo Sapien) adalah hasil evolusi manusia purba dari kera. Teori Khalifatullah saya paparkan lebih jauh dalam buku saya: "Revolusi Kesadara: Lemuria".

Alhamdulillah, TK sejalan dengan Al Quran. Intinya, TK menegaskan bahwa Nabi Adam AS BUKAN 'manusia gua' yg primitif, tapi sebaliknya: Manusia Pertama Super Canggih yg diberi Kemampuan untuk memimpin dan menyelenggarakan kehidupan di bumi (Khalifah). Karena Adam adalah manusia pertama yang diberikan Kecerdasan dan Kekuatan sempurna oleh Allah, termasuk dalam hal teknologi; di Al Quran sendiri bahkan dinyatakan malaikat pun bersujud (QS.2:31-37). Karena ilmunya tinggi, maka wajar jika Adam pun bisa meng-kloning dirinya sendiri, dibuatlah manusia lain dengan sample yg diambil dari tulang rusuknya. Dan terciptalah wanita pertama.

Tapi TK juga meluruskan pendapat kalangan anti-evolusionis yg (sok) Islami seperti Harun Yahya. TK tidak membantah adanya evolusi. Evolusi memang ada tapi dalam batas-batas tertentu, seperti pada kuda dan burung finch. Tapi mengenai manusia keturunan kera, itu jelas2 SALAH!

TK membantah manusia hasil evolusi binatang karena manusia adalah satu-satunya makhluk yg memiliki Ruh, sedangkan binatang tidak, mereka hanya punya akal, nafsu, dan nyawa. Tapi manusia pun ber-evolusi: Tubuh Manusia makin mengecil. Kita ingat ada Hadist yg mengatakan bahwa tinggi Nabi Adam adalah 35 meter (60 hasta), sedangkan manusia sekarang hanya sekitar 1,7 meter. Inilah evolusi manusia yg disebut Genetic Bottleneck (GB). GB adalah proses yg memakan waktu sangat lama, dan (jika hadist itu shahih) maka benarlah jarak dari kita ke Nabi Adam boleh jadi berbilang jutaan tahun lamanya!

Lihatlah Gap Periode Kenabian! Nabi Muhammad 1400 tahun lalu, Nabi Isa 2000 tahun lalu, Nabi Idris 9000 tahun lalu. Tapi Nabi Adam..? Pernahkah ada ayat spesifik di Kitab Suci mengenai umur Nabi Adam? TIDAK PERNAH! Jadi periode Gap Nabi Adam-Idris boleh jadi sangat panjaang sekali hingga jutaan tahun.

Dan jika rentang sepanjang itu, bukankah tidak mustahil jika dahulu pun pernah ada peradaban yg lahir, berkembang, maju, kemudian hancur? Hingga kita kembali "primitif" di jaman Nabi Idris? Jadi Hadist yg mengatakan bahwa Nabi Idris adalah Manusia Yg Mengajarkan Baca-Tulis, boleh jadi arti sebenarnya adalah: Nabi Idris adalah Nabi yg KEMBALI mengajarkan manusia untuk membangun lagi peradaban dari Nol, setelah sebelumnya peradaban yg canggih sudah habis dihancurkan Allah oleh suatu Global Destruction.

Bangkitnya Roh Kebangkitan Bangsa
Lemuria adalah misteri sejarah yang hilang, dan kemungkinan besar ini berkaitan pula dengan sejarah bangsa ini “yang hilang” sebelum Masehi. Mungkinkah ini saatnya kita menyusun kembali Buku Sejarah?

Boleh jadi masih terlalu dini, tapi kunjungan SBY ke Gunung Padang adalah momen yang penting untuk memulai. Momen untuk menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan sejarah bangsa ini, dan menyadari bahwa KEMUNGKINAN BESAR: Kita bukanlah keturunan para pendatang dari Yunan atau keturunan Pithecanthropus Erectus, kita adalah ‘keturunan’ dari sebuah Peradaban yang Maju di masa lampau, entah itu Atlantis, entah Lemuria, atau yang lain. Tapi yang jelas: Peradaban yang Maju itu PERNAH ADA, karena adanya bukti Gunung Padang, piramida Sadahurip, piramida Lalangkon, Salakadomas, dan reruntuhan pesawat luar angkasa di Dago Pakar.

Lalu apa pengaruhnya jika bangsa ini tahu? Apakah impact-nya akan kecil? TIDAK SAMA SEKALI!! Walaupun hanya sejarah, tetapi terkuaknya Sejarah masa lalu akan memberikan SPIRIT yang sangat besar bagi Roh Kebangkitan sebuah bangsa. Ingatlah bahwa sebuah bangsa di Eropa pun bisa bangkit hanya karena mereka menyadari bahwa mereka adalah keturunan Ras Arya yang unggul. Di sini pun bisa jadi eksesnya akan sama. Bukan berarti kita akan bersikap zalim dan sombong seperti mereka, tetapi kita bisa bangkit menjadi bangsa yang luhur nan ‘unggul’ karena kita menyadari ‘Siapa Diri Kita Yang Sebenarnya’, bahwa sejatinya kita bukanlah bangsa yang mentalnya bobrok-bobrok amat seperti sekarang ini. Jelas! Ini adalah rekayasa dan skenario busuk ribuan tahun atas kita!

Kita adalah bangsa keturunan dari Sebuah Peradaban yang sangat Maju di Nusantara pada masa lampau. Dan boleh jadi, di kemudian hari peradaban itu akan Bangkit kembali.Dan segala macam petuah, wangsit, nubuat, atau ramalan dari ‘Orang-orang Berilmu’ mengenai bangsa ini, bahwa suatu hari nanti “Nusantara akan Bangkit Kembali”, bisa jadi semua itu bukan isapan jempol. Tinggal kita membuktikannya bahwa ramalan itu benar, jangan sampai kita kalah sama anjing Siberian Husky saya. Dan inilah tujuan utama saya ingin membuat Film tentang Lemuria.

Inilah Revolusi Kesadaran, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan sejarah!!”- Soekarno

>>SEGERA TAYANG DI TV!!<<
Spoiler for Saya & Kru":


Seorang murid Hikmatul Iman Indonesia.
p.s. : Tulisan di-Upload lagi (REBORN) by request setelah diedit. Tolong sebarkan ke seluruh orang Indonesia (kalau bisa sampai SBY juga) ! Kalau Anda tertarik untuk diskusi atau mendanai film saya, tolong hubungi saya di 085382191982
Diubah oleh enigmamachine 10-03-2014 10:36
0
37.1K
302
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan