Birmingham - Indonesia memastikan satu gelar juara di All England setelah ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa 21-19, 21-19 di babak final, Minggu (8/3/2014).

Bermain di National Indoor Stadium, Ahsan/Hendra menghadapi perlawanan ketat dari pasangan Jepang itu. Namun demikian, ganda putra 'Merah Putih' menumpas lawan lewat pertarungan selama 45 menit.

Poin pertama untuk pasangan Indonesia lewat smash keras Mohammad Ahsan. Dua poin beruntun diperoleh Ahsan/Hendra, tapi pengembalian yang tidak sempurna membuahkan poin pertama bagi ganda putra Jepang.

Skor kini sama, setelah dua kesalahan dilakukan Ahsan/Hendra. Skor 3-3. Ahsan mengubah skor menjadi 4-3 lewat smash keras.

Untuk pertama kalinya, Endo/Hayakawa berhasil unggul dari Ahsan/Hendra 5-4 setelah Ahsan buru-buru menyeberangkan bola dan justru membentur net. Dua poin beruntun diperoleh dan skor kini kembali seimbang 6-6.

Setelah kedudukan seimbang di 8-8, ganda Jepang kembali menjauhkan jaraknya menjadi 10-8 usai melalui rally. Smash keras Ahsan ke arah Endo membawa ganda Indonesia menipiskan jarak menjadi 9-10.

Akan tetapi, sebuah rally yang diakhiri dengan smash keras ke arah Hendra tidak mampu dikembalikan sehingga Endo/Hayakawa memimpin 11-9 saat interval

Pasca jeda, selisih menjadi satu poin, masih untuk keunggulan Endo/Hayakawa 13-12. Bola tanggung dari Ahsan disambar oleh Endo dan margin kembali dua poin di angka 14-12.

Smash bertubi-tubi Ahsan kembali merapatkan jarak 14-15. Bola tanggung Hendra tanpa ampun dismes oleh Hayakawa. 14-16 sekarang. Dua eksekusi Ahsan menyamakan kedudukan jadi 16-16.

Bola pengembalian servis Hayakawa dan permainan apik Hendra/Ahsan menjauhkan jarak mereka. Ahsan/Hendra memimpin 18-16.

Dua kesalahan dari ganda Jepang membuat Ahsan/Hendra memperoleh game point dalam kedudukan 20-17. Smes Endo 'menunda' Ahsan/Hendra memenangi gim ini 18-20.

Endo/Hayakawa menipiskan jarak 19-20 usai smes Ahsan membentur net dan keluar bidang lapangan. Namun, smes keras Hendra memastikan gim pertama direbut dengan kedudukan 21-19.

Permainan ketat masih terjadi di gim kedua. Setelah sempat imbang 2-2, Ahsan/Hendra kini memimpin 6-4. Pengembalian cerdik Hayakawa ke bidang lapangan yang kosong menipiskan skor.

Tiga poin selanjutnya berhasil diperoleh Ahsan/Hendra, skor kini 9-5. Jarak kembali merapat menjadi satu poin setelah ganda putra Jepang meraih tiga poin beruntun
Usai menipiskan jarak 9-10, kegagalan Endo menyeberangkan shuttlecock membuat Ahsan/Hendra unggul saat interval 11-10. Pengembalian Ahsan melebar, kedudukan kini seimbang di angka 11-11.

Kejar-kejaran angka terjadi, kedua pasangan masih terus bermain imbang. Skor kini 16-16.

Hendra gagal mengembalikan pukulan Hayakawa tapi dibalas oleh dua smes Ahsan. Ganda putra Indonesia kini memimpin 19-17. Smes keras Hendra menyambar bola tanggung menjadikan match point.

Sambaran Ahsan yang menyentuh garis belakang lapangan dinyatakan out. Pengembalian cross court Ahsan melebar keluar lapangan, Endo/Hayakawa menipiskan jarak 19-20.

Ahsan/Hendra akhirnya memastikan gelar juara setelah pengembalian Hayakawa membentur net. Skor akhir 21-19.

Jakarta - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mempersembahkan gelar pertama bagi Indonesia di All England. Sukses ini sekaligus menjadi yang pertama di nomor ganda putra setelah lebih dari satu dekade.

Di National Indoor Stadium, Birmingham, Minggu (9/3/2014) malam WIB, Ahsan/Hendra memastikan titel juaranya setelah mengalahkan ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di babak final dengan skor akhir 21-19, 21-19.

Ini merupakan gelar juara All England yang pertama bagi Ahsan/Hendra. Selain itu, gelar ini turut mengakhiri puasa gelar Indonesia di nomor ganda putra setelah yang terakhir meraihnya lewat Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada 2003.

Tahun ini adalah All England kedua bagi Ahsan/Hendra yang baru diduetkan pada 2012. Di edisi sebelumnya di All England 2013, Ahsan/Hendra kandas di semifinal.

Ketika itu, pasangan juara dunia tersebut menyerah tiga gim dari ganda China--yang kemudian menjadi juara--Liu Xiaolong/Qiu Zihan.

Birmingham - Indonesia meraih gelar keduanya di All England 2014. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil tampil sebagai juara untuk ketiga beruntun setelah menundukkan pasangan China.

Memainkan partai puncak di National Indoor Stadium yang berakhir Senin (10/3/2014) dinihari WIB, Tontowi/Liliyana tampil dominan untuk menumbangkan ganda campuran rangking satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-13, 21-17.

Berkat kemenangan ini, Indonesia sukses meraup dua gelar All England tahun ini setelah sebelumnya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjuarai nomor ganda putra.

Bagi Tontowi/Liliyana, gelar tahun ini adalah yang ketiga di turnamen bulutangkis tertua di dunia tersebut. Sebelumnya, pasangan rangking dua dunia itu juara di 2012 dan 2013.


Awal gim pertama langsung berjalan ketat. Setelah sempat saling kejar-mengejar angka, Zhang/Zhao perlahan menjauhkan diri dari Tontowi/Liliyana dengan keunggulan 9-6.

Ganda campuran Indonesia menambah perolehan angka setelah eksekusi Tontowi gagal dikembalikan. Skor 7-9 sekarang.

Setelah beberapa kali tertinggal, Tontowi/Liliyana akhirnya mampu membalikkan keadaan dengan unggul 11-10 saat interval
Zhang/Zhao sempat menyamakan skor 12-12, tapi Tontowi/Liliyana kini perlahan menjauh dalam kedudukan 16-13. Kegagalan Zhang mengembalikan servis Tontowi menambah angka bagi pasangan Indonesia 17-13.

Tiga poin beruntun diperoleh dan kini game point bagi Tontowi/Liliyana. Pengembalian sempurna Tontowi ke sudut belakang lapangan memastikan pasangan Indonesia menang 21-13 gim pertama.

Berbeda dari gim pertama, Tontowi/Liliyana lebih dominan. Setelah berimbang 2-2, pasangan Indonesia merebut enam angka berturut-turut dan kini memimpin 8-2.

China menambah perolehan angkanya lewat smes Zhao ke arah Tontowi. Tapi jarak kembali enam poin menyusul foul servis Zhao.

Zhang/Zhao merebut tiga angka berikutnya. Tontowi/Liliyana masih unggul 9-6. Serangan bertubi-tubi menghasilkan satu poin tambahan bagi sang juara bertahan, skor kini 10-6.

Bola tanggung Tontowi disambar Zhang namun pemain yang disebut pertama membalas dengan sebuah smes keras yang memastikan keunggulan 11-7 memasuki interval.

Unggul cukup jauh makin membuat Tontowi/Liliyana terus tancap gas. Sayang, pengembalian Liliyana melebar jauh, kedudukan kini 13-8

Jakarta - Indonesia sukses membawa pulang dua gelar juara dari All England 2014. Hasil tersebut merupakan pencapaian terbaik 'Merah Putih' di turnamen bulutangkis tertua itu dalam 20 tahun.

Ganda putra yang diwakili pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mempersembahkan trofi juara pertama.

Memainkan partai final kedua di National Indoor Arena, Ahsan/Hendra menundukkan ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dua gim langsung 21-19, 21-19.

Keberhasilan Ahsan/Hendra diikuti oleh juara All England dua tahun belakangan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Diunggulkan di tempat kedua, Tontowi/Liliyana membuat tak berkutik pasangan rangking satu Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-13, 21-17 sekaligus memenangi gelar juara ketiga mereka.

Pencapaian terbaik Indonesia di turnamen All England terjadi di tahun 1994 dengan membawa pulang tiga gelar dari nomor tunggal putra, tunggal putri dan ganda putra.

Tunggal putra dipersembahkan oleh Hariyanto Arbi, tunggal putri dari Susi Susanti sedangkan ganda putra lewat Rudy Gunawan/Bambang Suprianto.