Peluncuran apollo 13 pada tanggal 17 april 1970 pada awalnya tidak mendapat reaksi yang begitu besar dari masyarakat. Mungkin karena sudah ada misi bulan yang telah berhasil sebelumnya yaitu misi apollo 11. Apollo 13 sendiri yaitu misi pendaratan di bulan yang masih proyek apollo milik Nasa.

Apollo 13 mengalami masalah pertamanya pada saat bagian tingkat kedua yang terdiri dari 5 mesin pendorong, pendorong ke 5 nya rusak. Pendorong nomor 5 ini berhenti kurang lebih 132 detik lebih awal sehingga membuat tingkatan ini menyala 34 detik lebih lama serta membuat tingkatan ke 3 menyala lebih lama 9 detik. oh ya ! perlu diingat memang cuma beberapa detik namun dalam hal ini 1 detik pun sangat lah berpengaruh untuk keberhasilan peluncuran sebuah roket !

Masalah pertama berlalu tanpa menimbulkan masalah berat tapi tanpa mereka sadari mereka akan segera menemui masalah yang mengancam keselamatan awak pesawat. Pada tanggal 13 April 1970 saat Apollo 13 masih dalam perjalanannya menuju bulan atau kurang lebih berjarak 330.000 km dari bumi, sebuah tabung oksigen meledak. Hal ini membuat pesawat kehilangan kecepatan dan juga kehilangan oksigen dengan sangat cepat.

"Houston, kami mengalami masalah"


itulah yang dikatakan John Swigert selaku pilot modul komando kepada Houston pengendali misi dibumi. Mengetahui itu semua kru kendali misi di bumi gelisah. Mereka terus mencari cara untuk menyelamatkan awak pesawat. Hal tersebut memusatkan perhatian dunia. Penduduk dunia yang semula tak terlalu resposif terhadap Apollo 13 kini menjadi ikut khawatir. Ribuan pasang mata maenyaksikan detikdetik menegangkan itu melalui televisi.

Pilihan yang berat pun datang saat mereka harus memilih tetap mendarat dibulan lalu menunggu pesawat bantuan datang atau meniadakan pendaratan dibulan dan langsung memutari bulan untuk pulang kebumi. Jika mereka memilih untuk tetap mendarat dibulan dan menunggu awak bantuan datang persediaan air dan oksigenya tak akan mencukupi bahkan ada kemungkinan mereka tak akan dapat bertahan hidup dibulan. Namun jika mereka memutuskan untuk memutari bulan dan langsung kembali kebumi, itu hal yang tidak memungkinkan mengingat modul lunar memang hanya diperuntukan untuk 2 awak pesawat.

Akhir nya kendali misi memerintahkan awak pesawat apollo 13 agar mengurangi tenaga kapal induk untuk digunakan saat re-entry(memasuki bumi) dan berpindah ke modul lunar karena mereka akan memasuki sisi gelap bulan untuk kembali kebumi. Kondisi modul lunar sendiri dingin dan tidak nyaman. Modul lunar memang hanya dibuat untuk 2 orang selama 50 jam. Sedangkan mereka harus berada di modul lunar bertiga bersama selama 84 jam. Keadaan ini tentu saja tidak memungkinkan kadar karbon dioksida pun menigkat. Untuk mengatasi hal ini akhirnya mereka membuat sebuah alat untuk menyaring udara. Alat sederhana ini dibuat secara spontan oleh mereka untuk dapat tetap bertahan hidup. Alat yang terbuat dari selotip, kantong pelastik, tabung ruang angkasa serta selang udara yang diambil dari baju mereka ini berhasil menyaring udara dengan baik.

merekapun masuk kedalam sisi gelap bulan untuk memutarinya sampai bumi kembali terlihat dari sisi bulan. Inilah saat nya mereka mengkoordinasi mesin agar dapat kembali kebumi dengan tepat dan selamat karena jika kurang atau lebih beberapa derajat saja mereka akan terhempas keruang angkasa yang dingin dan gelap. Merekapun berhasil memasuki atmosfer bumi dengan modul komando setelah melepaskan modul lunar.

saat modul komando re - entry ke atmosfer bumi, radio terblokir selamat empat menit saat bagian kendali misi melakukan kontak kepada awak pesawat tak ada jawaban sama sekali. Ini membuat mereka serta masyarakat bumi yang turut menatikan kepulangan apollo 13 menjadi tambah resah. Setelah 33 detik awak pesawat baru menjawab dan kemudian modul komando mendarat. Para awak langsung diselamatkan dan modul komando dievakuasi dari laut. semua orang bersorak sambil bertepuk tangan menyaksikannya. Setelah pendaratannya para awak pesawat apollo 13 segera diperiksa medis dan ternyata Freid Heise mengalami infeksi ginjal serta demam tinggi akibat kedinginan dan kekurangan air didalam pesawat. Awak yang lain pun mengalami dehidrasi, kelelahan, juga kehilangan berat badan yang drastis. James Lovell kehilangan berat badan mencapai 6 kg. dan dengan itulah kisah ini berakhir kisah heroik dari para astronot di apollo 13.

"Tuan - tuan suatu kebanggaan bisa terbang bersama kalian"

Jame Lovell