JAKARTA- Usai bertemu dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Politikus Golkar Priyo Budi Santoso kini kembali melakukan manuver politik lewat pertemuannya dengan peserta konvensi partai Demokrat, Dino Patti Djalal. Tak pelak, tudingan sebagai politikus "genit" pun mengarah kepadanya.

Dino Patti Djalal dan Wakil Ketua DPR RI itu melakukan pertemuan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/3/2014).

Namun, Priyo langsung menepis anggapan, bahwa pertemuan tersebut merupakan sebuah "kegenitan" politik. Priyo merasa risih dan berharap, pertemuan dirinya dengan Dino tak ditafsirkan terlalu politis, sehingga dianggap meneror kekuatan politik lain di Indonesia.

Priyo menjelaskan, dirinya dan Dino adalah satu generasi, yang usianya beda setahun di kisaran 40-an. Keduanya berbicara tentang masa depan negara Indonesia dari sudut pandang generasi muda Indonesia. "Pak Dino ini sebagai diplomat ulung, masuk dunia politik praktis sebagai calon pemimpin nasional melalui Partai Demokrat. Biarlah pikiran anak muda ini tak dipisahkan dari dinamika. Biarkan tunas bermunculan dan jangan dihalangi. Ini demi kepentingan bangsa dan negara," kata Priyo.

Dino sendiri mengaku senang bertemu kembali dengan Priyo. Dia bercerita, Priyo pernah datang ke Washington DC, saat dirinya masih menjabat sebagai Dubes RI untuk AS. Saat itu, Priyo diajak terlibat membahas gerakan diaspora, yang dipelopori Dino. Bahkan Priyo diundang untuk berbicara di dua kongres diaspora di AS dan Jakarta. "Beliau (Priyo) pernah datang ke Washington DC. Beliau cukup piawai sebagai diplomat dan politisi. Beliau tokoh yang menyalakan api di kongres diaspora di AS dan Jakarta. Beliau populer di kalangan diaspora. Tadi kita sepakat bersinergi menjaga gerakan diaspora," katanya.

Dia juga mengaku datang ke Priyo untuk berkonsultasi masalah perpolitikan di Indonesia. Sebagai orang baru di jalur politik, Dino mengaku butuh belajar dari tokoh semacam Priyo, yang dianggapnya sudah matang walau masih berusia muda. "Pertemuan ini juga konsultasi politik saya. Hari ini beruntung saya bisa konsultasi sebagai sahabat dengan Pak Priyo," imbuh Dino.

Diakuinya, pertemuan kali ini membahas soal pemilu 2014, dan pentingnya menjaga Indonesia terus maju serta berkembang. Dino yakin, figur seperti Priyo akan bisa membawa Indonesia menuju Indonesia lebih baik. "Saya anggap Pak Priyo pemimpin Indonesia berjiwa progresif dan reformis. Hubungan seperti ini harus terus dijaga," pungkasnya.



TS berpendapat.. mukanya aj sudah kaya gitu.. gmna sifatnya.. coba geh, knapa harus bertemu sampe begitu.. kn aneh..
===============tersenyum dan biasakan beri kemudian =================
TERIMAKASIH