Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

acoreAvatar border
TS
acore
Krisis Ukraina Bikin Harga Minyak dan Emas Melejit

Metrotvnews.com, London: Risiko perang selalu berimbas pada perekonomian global termasuk di tengah krisis Ukraina yang melibatkan Rusia di Semenanjung Krimea. Risiko perang itu menimbulkan ketakutan yang menekan indeks saham dan meningkatkan harga komoditas dunia seperti minyak dan emas.

Seperti dilansir Reuters, harga emas dunia mencapai tingkat tertinggi selama empat bulan terakhir yakni US$1.350 per ons.

Harga minyak mentah Brent, yang menjadi patokan minyak di Eropa, meningkat hingga 2% jadi US$111,41 per barel. Itu adalah tingkat harga tertinggi sejak dua bulan lalu. Sebelumnya, nilai tertinggi tercatat pada awal Januari lalu yakni US$110,97 per barel.

Adapun harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) naik sebesar US$2,06 menjadi US$ 104,65 per barel. Itu adalah kenaikan tertinggi sejak 23 September 2013 sebesar US$1,77.
Bursa saham di Rusia kemarin jatuh hingga 10%. Selain itu, Bank Sentral Rusia harus mengeluarkan cadangan devisa sebesar US$10 miliar untuk mengangkat nilai mata uang Rusia, Rubel.
Namun, ketegangan di Krimea tidak memengaruhi ekspor gas dari Rusia ke Ukraina. Juru bicara perusahaan gas Rusia yang memegang monopoli impor gas Ukraina dari Rusia, Ukrtransgas, Maxim Belyavsky mengatakan sejak 1 Maret lalu impor gas meningkat lebih dua kali lipat menjadi 45 juta meter kubik gas.
"Impor gas dari Rusia kami dua kali lipat dibandingkan dengan 20 juta (meter kubik) pada 1 Maret 2013," kata Belyvasky.
Di sisi lain, Perusahaan gas Rusia, Gazprom menyatakan, jumlah gas yang melewati Ukraina menurun hingga 13%. Ukraina adalah jalur utama gas Rusia menuju Eropa dan Turki. Lebih dari setengah ekspor gas Rusia atau 86 miliar meter kubik melalui Ukraina.
"Pasar memang berada dalam status mengantisipasi risiko sebagai akibat perkembangan geopolitik yang paling memprihatinkan bagi Eropa sejak akhir perang dingin," kata analis dari Inggris, Daniel McCormack.
"Tapi saya ragu akan ada aksi penjualan (saham) besar-besaran. Tampaknya Barat tidak akan melakukan campur tangan militer, sehingga tidak mungkin ketegangan yang makin tinggi ini menjadi perang besar."

Quote:
SinkholeAvatar border
Sinkhole memberi reputasi
2
1.2K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan