Pagi/Siang/Sore/Malam gan.. ane mau berbagi info nih.. bahwa negara tercinta kita ini kaya akan SUMBER DAYA ALAM nya. Salah satunya adalah Aspalgan ! bahan untuk membuat jalanan yang kita lewati..

Akhir-akhir ini khususnya Kota Jakarta (ane org jkt) lagi banyak banget jalanan berlubang pasca banjir dan curah hujan yang tinggi. Nah, ane pengen banget dah supaya jalanan di Jakarta bisa cepat kembali baik dan sebisa mungkin jangan rusak rusak lagi, motor ane udah jadi Korban

Maka dari itulah ane buat thread ini, kiranya aspal di jalanan nanti bisa menggunakan bahan yang satu ini.. langsung aja.. Check It Out yoo !!!

Aspal Buton atau yang dikenal dengan asbuton adalah sumber daya alam asli dari Sulawesi Tenggara, kabupaten Buton. Namanya terinspirasi dari orang yang menemukan aspal ini. Konon, aspal Buton ditemukan sekitar tahun 1924 oleh geolog Belanda bernama WH Hetzel Asbuton dan mulai digunakan dalam pengaspalan jalan sejak 1926. Pulau di bagian tenggara Sulawesi ini menyimpan sekitar 80 persen dari total cadangan aspal alam dunia. Sisanya ada di Trinidad, Meksiko dan Kanada.

Menurut Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun, aspal Buton terbentuk dari lapisan minyak di perut Bumi yang terperangkap di dalam lapisan Bumi.

Kandungan minyak itu lama kelamaan naik dan bercampur tanah dan bebatuan di lapisan atas. Aspal jenis ini, menurut Samsu, hanya ada di kawasan Lawale di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

"Di sana tidak perlu menggali, menumpuk di pertambangan. Jika digali hingga kedalaman 1.000 meter ke bawah itu sudah ditemukan aspalnya. Padahal kalau tambang aspal atau minyak biasa baru bisa ditemukan setelah kedalaman 3.800 meter," tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Buton sejak 2012 membentuk Perusahaan Daerah khusus untuk mengelola potensi aspal tersebut. Aspal yang tersebar di 43.000 hektare area di Pulau Buton diyakini tak akan habis hingga 300 tahun karena pasokannya yang melimpah.

Pemerintah dan warga Kabupaten Buton berharap asbuton bisa kembali berjaya supaya daerah mereka bisa makmur.

(Berita Daerah – Nasional) Pelaku jasa konstruksi Indonesia dihimbau agar menggunakan Aspal Buton dibandingkan dengan aspal jenis lain. Aspal Buton adalah kebanggaan Indonesia yang harus menjadi primadona di negeri sendiri.

Keunggulan Aspal Buton ini bahkan diakui oleh Cina, sebagaimana penelitian yang dilakukan Profesor Shen Jin An, membuktikan bahwa sejak dipakai di Cina pada akhir era 1990an, Buton Rock Asphalt (BRA) ternyata lebih ekonomis dan tahan lama. Bahkan BRA lebih baik dari aspal yang dimodifikasi dengan tipe SBS atau Styrene-Butadiene-Styrene. Dan saat ini Standarisasi BRA di Cina sedang dalam proses.





Karena itu, Indonesia tidak boleh ketinggalan menggunakan produk terbaik bangsa sendiri dibandingkan dengan negara orang lain. Meski demikian, memang menjadi pekerjaan rumah tersendiri mengingat ketersediaan aspal buton di tahun ini masih rawan. Dari data terkini, perkiraan kebutuhan Asbuton sebesar 61.378 ton, sedangkan di tahun lalu mencapai sekitar 66.000 ton. Namun mengingat masih awal tahun, produksinya diyakini masih bisa ditingkatkan.

Saat ini, sebagian besar kebutuhan aspal untuk konstruksi infrastruktur di Indonesia masih harus diimpor sehingga dibutuhkan beragam upaya untuk meningkatkan produksi aspal dari lokasi dalam negeri. Kebutuhan aspal lima tahun terakhir tercatat sekitar 1,2 juta ton per tahun dan akan semakin meningkat di masa mendatang.

Produksi aspal dalam negeri sendiri hanya sekitar 400 ribu ton per tahun. Kondisi tersebutlah yang memaksa Indonesia harus mengimpor sisa kebutuhan dari luar negeri. Karena itu, pemerintah mendukung sejumlah usaha dalam membuat aspal lebih mudah didapat, ekonomis, dengan kualitas yang lebih baik.

Hal tersebut didukung dengan pengembangan teknologi untuk mencapai keberlanjutan dalam pembangunan jalan di Indonesia.





Beberapa persoalan terkait aspal yang terdapat di Indonesia adalah permasalahan kualitas dan kelangkaan aspal yang mengakibatkan terhambatnya penyelesaian proyek jalan, serta harga yang tidak menentu.

Pengusaha aspal sendiri juga telah meminta agar pemerintah melakukan penyesuaian harga aspal atau price adjustment terhadap kontrak saat ini, baik itu kontrak tahun jamak maupun kontrak tahun tunggal. Penyesuaian harga terhadap kontrak tersebut disebabkan naiknya harga bahan material kontruksi menyusul menguatnya dolar terhadap rupiah.

Infrastruktur jalan hingga kini masih menjadi masalah klasik yang belum terselesaikan di Indonesia. Total ruas jalan tol Indonesia, misalnya, hanya 750 kilometer dan masih sangat kalah dari Malaysia yang memiliki 3.000 kilometer. Cukup miris bila mengingat kinerja pembangunan kedua negara sama lambatnya.

Sementara itu, disampaikan jika Surat Jaminan Untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi di Bidang Pekerjaan Umum sebagaimana tertuang pada Surat Edaran Nomor : 58/SE/KK/2014, bahwa setelah 20 Februari 2014, surat Jaminan harus sesuai Perpres No.54 Tahun 2010 jo Perpres No.70 Tahun 2012 dan Peraturan Kepala LKPP No.15 Tahun 2012 dan Permen PU No.07 Tahun 2011.



Selain itu, Surat Jaminan harus dikeluarkan oleh Lembaga Jasa Keuangan yang memenuhi persyaratan peraturan-peraturan sebagaimana disebutkan sebelumnya, dan tidak bertentangan dengan ketentuan dari Lembaga Pemerintah yang mengatur kegiatan sektor jasa keuangan.

Peraturan tersebut dikeluarkan untuk mengurangi kecurangan yang dilakukan karena sebagian oknum masih memakai lembaga asuransi yang tidak kredibel. Dengan adanya peraturan ini, seminimal mungkin mencegah praktek Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme.