Tepat hari ini, 3 Maret 2014, tepat 90 tahun yang lalu, imperium Islam dihancurkan, dikerat-kerat menjadi serpihan puluhan negara bangsa yang lemah.

Lagu yang berjudul Anjing Pahsya ini, (http://www.reverbnation.com/antimammonindonesia) terinspirasi dari keruntuhan tersebut.

Lirik Hidupku hilang tercuri, dalam lagu Anjing Pahsya mengisyaratkan hilangnya begitu banyak harga diri kesadaran akan keimanan yang berimplikasi pada cabang cabang pengaturan kehidupan. Dan hal itu menjadi sebuah tragedi.

Kata Anjing Pahsya sendiri, merupakan cacian/makian terhadap Kemal Pahsya Attaturk, bapak bangsa Turki Sekuler, yang dalam rezim kekuasaannya dulu, menghapuskan banyak nilai nilai keislaman (azan di bahasa turkikan, muslimah tidak diperkenankan menggunakan jilbab, minuman keras dan perzinahan dilegalkan, sumber daya alam diprivatisasi dan lain sebagainya).

Dalam lagu itu, Anda dapat mendengarkan teriakan teriakan 1924 selama 2x ketika vokal menyanyikan lirik: aku pulang.

Ya, kami akan pulang, memutar kendali waktu, berusaha merekonstruksi kembali kehinaan yang dialami pada tahun 1924. Ya, tahun itu adalah tahun penanda.

Dan di lirik lainnya: Sirna kekuatan: teriakan 1924 kembali diulang sebanyak 2x. Di tahun yang menjadi tragedi itu kekuatan telah sirna, tetapi kami akan kembali membangkitkan sleeping giant, raksasa yang saat ini tengah tertidur.

Perjuangan mungkin masih panjang, tetapi, seorang muslim tidak akan peduli panjang atau pendeknya perjuangan. Yang ia pikirkan hanyalah kontribusi atau keterlibatan untuk menegakkan sebuah Orde, yang akan melipat kembali dunia, mengembalikannya ke masa-masa keemasan ketika Islam berjaya.

Silahkan di download, dibajak, disebarluaskan!
ANJING PAHSYA!


http://www.reverbnation.com/antimammonindonesia

Untuk memahami runtuhnya Kekhilafahan dan jahatnya ide nation state silahkan di buka tulisan pada link ini:

http://divansemesta.blogspot.com/200...g-kutjing.html

Untuk pengetahuan sejarah (timeline apa yang telah terjadi selama 90 tahun keruntuhan Khilafah... cek deh gan... sedih. .


1924!
1924!
1924!
1924!