- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Merasa jalan rusak,listrik sering mati,gangguan internet dan keuangan NKRI
TS
omtampan2
Merasa jalan rusak,listrik sering mati,gangguan internet dan keuangan NKRI
Quote:
Assalamualaikum Wr Wb
Quote:
disini ane mau share buat agan yg merasa didaerah rumahnya mengalami kerusakan jalan raya,listrik sering mati,te*kom spe*dy sering gangguan dsb.semua itu merupakan kesulitan negara saat ini,kebocoran negara yg hampir 1.000 T pertahun
Quote:
seperti apa yg dibahas Bp.Prabowo Subianto di official akun twitternya
Quote:
Saat ini saya merasakan, dan saya yakin saudara sekalian lebih merasakan, bobroknya infrastruktur yang ada di kota-kota dan desa-desa. Saat ini saya merasakan, dan saya yakin saudara sekalian lebih merasakan: Jalan rusak, listrik byar-pret, sekolah bobrok, dan sebagainya.Beberapa hari yang lalu saya bertemu seorang bupati dari Jawa Tengah. Beliau mengatakan daerahnya kesulitan bangun infrastruktur irigasi. Inti dari semua masalah ini adalah: Tidak ada uang. Negara tidak punya cukup uang untuk membangun negeri secara besar-besaran.Katanya negara kita, negara kaya? Benar, ttapi uang negara bocor. Bocornya berapa? Hitungan Dewan Pakar Gerindra: Rp. 1.000 T per tahun. Kebocoran Rp. 1.000 T per tahun adalah hitungan yang konservatif. Ada tim ahli lain yang temukan sampai Rp. 3.000 T per tahun, dan lebih.Bocornya dari mana? Ada tiga sebab: Kebocoran di pemungutan pajak, korupsi, dan kebijakan subsidi yang keliru. Ini diluar penjarahan SDA.Pertama: Pemungutan pajak. Gayus sudah dipenjara, tapi masih banyak Gayus-Gayus lain yang berkeliaran dan memiliki rekening gendut.Kebocoran di pemungutan pajak kita saat ini sudah mencapai angka Rp. 360 T. Bahkan ada yang bilang lebih. Bagaimana mengatasinya? Wagub DKI Ahok Basuki telah buktikan, dengan komputerisasi pemungutan pajak, kebocoran bisa ditutup. Dimana bisa, petugas diganti mesin.Jika dulu laporan pajak restoran, hotel, parkir di DKI dilakukan manual, sekarang semua online dan real time. Pendapatan pajak naik.Kebocoran kedua: Korupsi anggaran & penghamburan. Misalkan: Pernah ditemukan "anggaran pakaian gubernur" suatu daerah Rp. 3 M per tahun.Pernah ada anggaran pengadaan scanner komputer Rp. 300 juta. Pengadaan motor pemadam kebakaran, harusnya Rp. 27 juta jadi Rp. 270 juta.Anggaran perjalanan dinas: Rp. 20 T per tahun. Ini pemborosan. Harus dicoret. Jika saya presiden, tidak boleh pejabat RI plesiran ke LN.Hal ini kembali telah dibuktikan di DKI. Ahok Basuki temukan pemborosan dan bisa pangkas 25% anggaran, tanpa kurangi pelayanan.Dengan identifikasi pemborosan dan pemangkasan 25% anggaran dari rezim sebelumnya, Pemprov DKI jadi punya uang cash untuk membangun.Hal ini harus bisa dilakukan di tingkat nasional dan di daerah-daerah lain. APBN kita sekarang hampir Rp. 2.000 T. 25% nya Rp. 500 T.Jadi tadi sudah Rp. 360 T dari pajak, dan Rp. 500 T dari korupsi dan pemborosan. Yang ketiga: Subsidi energi Rp. 300 T yang keliru.Kebijakan subsidi energi yang saat ini dilakukan adalah keliru. Salah sasaran. Seharusnya untuk jalankan transportasi umum yang handal.Sebagian besar dari Rp. 300 T subsidi energi dinikmati oleh pengusaha kaya. Selengkapnya mengenai ini, klik tiny*url.com/SikapGerindra.
Kesimpulan: Kebocoran uang negara saat ini sudah Rp. 1.160 T. Rinciannya: Dari pajak, 360 T. Dari korupsi, 500 T. Dari subsidi, 300 T.Bayangkan: Siapapun yang terpilih jadi Presiden tahun 2014 ini, jika bisa hentikan kebocoran, bisa punya uang tunai Rp. 1.160 T.Sebagai gambaran: Saya baca laporan media, estimasi anggaran untuk bangun jalan tol Jakarta-Surabaya lewat laut butuh Rp. 150 T.Untuk bangun kawasan pangan 1 juta hektar, butuh Rp. 50 T. Untuk bangun jalan kereta Aceh ke Lampung, butuh Rp. 65 T.Untuk bangun jalan tol 2.700 kilometer, Aceh ke Lampung: Rp. 129 T. Estimasi paling mahal, Rp. 300 T. Jika semua dilakukan, masih sisa.Dan ini baru tahun pertama. Artinya: Kita bisa bangun semua yang kita butuhkan, jika kita bisa tutup kebocoran Rp. 1.160 T per tahun.Mau sekolah bagus? Mau jalan bagus? Mau listrik tidak mati-mati? Mau bangun infrastruktur desa? Kuncinya: Uangnya harus ada.Jika ada politisi yang janji bangun ini, janji bangun itu, saudara harus tanya: Uangnya dari mana? Jika tidak bisa jawab, omong kosong.
Kesimpulan: Kebocoran uang negara saat ini sudah Rp. 1.160 T. Rinciannya: Dari pajak, 360 T. Dari korupsi, 500 T. Dari subsidi, 300 T.Bayangkan: Siapapun yang terpilih jadi Presiden tahun 2014 ini, jika bisa hentikan kebocoran, bisa punya uang tunai Rp. 1.160 T.Sebagai gambaran: Saya baca laporan media, estimasi anggaran untuk bangun jalan tol Jakarta-Surabaya lewat laut butuh Rp. 150 T.Untuk bangun kawasan pangan 1 juta hektar, butuh Rp. 50 T. Untuk bangun jalan kereta Aceh ke Lampung, butuh Rp. 65 T.Untuk bangun jalan tol 2.700 kilometer, Aceh ke Lampung: Rp. 129 T. Estimasi paling mahal, Rp. 300 T. Jika semua dilakukan, masih sisa.Dan ini baru tahun pertama. Artinya: Kita bisa bangun semua yang kita butuhkan, jika kita bisa tutup kebocoran Rp. 1.160 T per tahun.Mau sekolah bagus? Mau jalan bagus? Mau listrik tidak mati-mati? Mau bangun infrastruktur desa? Kuncinya: Uangnya harus ada.Jika ada politisi yang janji bangun ini, janji bangun itu, saudara harus tanya: Uangnya dari mana? Jika tidak bisa jawab, omong kosong.
SELENGKAPNYA DI :
[YOUTUBE]
Diubah oleh omtampan2 02-03-2014 02:16
0
630
Kutip
0
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan