Sebelumnya ane mohon maaf ama agan/aganwati. Ane bukan mau bikin perdebatan atau menyerang golongan tertentu. Ane Cuma mau berbagi tentang cara berfikir atau lebih tepatnya ane Cuma mau menyampaikan persfektif ane terhadap soal di atas.

Sering banget kita baca atau denger seseorang yang mengatakan bahwa memelihara jenggot dan bercelana ngatung adalah sunnah nya Nabi Muhammad SAW. Dan kita disunahkan (bukan diwajibkan loh) untuk mengikuti Beliau dengan berupaya melakukan hal serupa.

Ini sudut pandang ane.

Pertama, Islam adalah ajaran yang universal (akan selalu cocok dalam segala ruang dan waktu). Apapun yang Islam ajarkan akan selalu up-todate dan sesuai diberlakukan dari ujung kutub utara sampe kutub selatan, dari sejak Nabi Adam sampe akhir jaman. (tidak perlu ane kutip di sini ayat atau hadits yang menjadi dasarnya, semua sudah mafhum)

Kedua, semua perintah anjuran dan saran Nabi SAW bersumber dari Al-Quran. Artinya bila kita telusuri sebuah perintah atau saran Nabi SAW maka pasti kita akan mendapatkan referensi utama atas perintah dan saran itu adalah kitab suci sendiri. ( salah satu Referensi : hadits dari Aisyah yang mengatakan bahwa adalah Nabi SAW semua akhlaqnya adalah Qur’an. Banyak referensi lain yang menguatkan hal ini).

Ketiga, memahami hadits tidak cukup hanya dengan pemahaman tekstual nya saja. Kita juga harus memahami dan mengerti apa kontekstual munculnya satu perintah atau larangan dari Beliau.


Kembali ke masalah janggut dan celana ngatung bila kita tinjau dari 3 sudut pandang ane tersebut.
Kenapa Nabi SAW memerintahkan memelihara jenggot ?
Ini kontekstualnya.
Pada waktu Nabi dan para sahabat sedang membangun peradaban Islam di Madinah, Nabi sangat serius membangun sebuah pola dan system hidup baru yang diusung wahyu. Perlu agan ketahui, bahwa di kota Madinah (Yatsrib) saat itu hidup bukan hanya masyarakat Islam. di situ juga tumbuh dan berkembang golongan masyarakat Yahudi dan Nasrani.
Sebuah kebiasaan golongan masyarakat Yahudi adalah memelihara jenggot dengan mencukur habis kumisnya. Sedangkan kebiasaan golongan masyarakat Nasrani adalah mencukur habis jenggotnya dan memelihara kumisnya. Ini sudah menjadi kebiasaan yang lama di Madinah, sehingga dengan hanya melihat penampilannya saja bisa langsung diketahui apakah orang tersebut Yahudi atau Nasrani.
Islam datang sebagai sebuah entitas baru yang membawa pola hidup yang baru pula yang dibangun di atas pondasi wahyu. Islam sangat kuat mendorong ummatnya untuk “tidak ikut-ikutan” pola hidup golongan Yahudi dan Nasrani. Maka keluarlah kemudian sebuah perintah Beliau : Ummatku diwajibkan memelihara jenggot dan mencukur tipis kumisnya.
Ini adalah sebuah perintah cerdas dimana terkandung pesan kuat di dalamnya bahwa UMMAT ISLAM TIDAK BOLEH MENIRU KEBIASAAN HIDUP YAHUDI ATAU NASRANI. Atau , SETIAP MUSLIM HARUS MEMILIKI IDENTITAS TERSENDIRI YANG MEMBEDAKANNYA DENGAN YAHUDI DAN NASRANI.

Bila kita memaknai perintah ini semata-mata sebagai perintah untuk memelihara jenggot, menurut ane perintah ini sungguh tidak universal. Karena tidak semua ras manusia di dunia ini lahir dengan jenggot yang bisa tumbuh di dahinya seperti ras bangsa shemit di daratan arab. Contohnya di Indonesia.
Tapi kalau kita memaknai perintah beliau dengan begini : SETIAP MUSLIM HARUS BERBEDA DAN TIDAK MENGIKUTI POLA HIDUP DAN KEBIASAAN YAHUDI DAN NASRANI. Maka sungguh, ini sebuah perintah yang sangat universal dan bisa dilakukan dimanapun, di belahan bumi ini.

Jadi , kontekstual perintah berjenggot ini adalah perintah untuk membudayakan sebuah pola hidup yang berbeda dari kebiasaan dan pola hidup golongan masyarakat Yahudi dan Nasrani. Tentu saja , Sumber referensi perintah Beliau ini sungguh jelas dan sangat banyak tercantum dalam kitab suci Al-Quran. Tidak perlu ane kutip satu per satu.

Bahwa ada hadits tentang pahala nya memelihara jenggot, menurut ane itu wajar. Sang Nabi atau siapapun pemimpinnya pasti harus memberi motivasi agar pengikutnya melaksanakan perintah yang sudah ditetapkan.

BERSAMBUNG…. UNTUK CELANA NGATUNG