1. Bill Gates: Hampir Tidak Ada Lagi Negara Miskin di Tahun 2035



Pada awal tahun 2014, Bill dan Melinda Gates, melalui website Bill and Melinda Gates Foundation, membuat sebuah surat tahunan (annual letter) mengenai 3 mitos tentang negara miskin dan bantuan-bantuan kemanusiaan. Mitos-mitos tersebut adalah mitos mengenai negara miskin akan selamanya miskin, bantuan dari luar adalah hal yang percuma, dan menyelamatkan kehidupan manusia akan berujung pada ledakan populasi. Melalui surat ini, Bill dan Melinda berusaha menghapus mitos-mitos yang beredar di masyarakat agar mitos-mitos ini tidak lagi mengganggu niatan baik mereka dan orang-orang lain yang ingin membantu orang-orang yang memang membutuhkan bantuan tersebut. Berbekal data-data yang mereka tunjukkan pada surat tersebut, mereka ingin meyakinkan pembaca bahwa mitos-mitos tersebut adalah mitos–mitos yang tidak benar.

Untuk menyangkal mitos pertama bahwa negara miskin akan selamanya miskin, di dalam surat ini, Bill menyatakan bahwa pada tahun 2035, hampir tidak ada lagi negara miskin di dunia (dengan definisi miskin saat ini). Prediksi ini dia perkuat dengan fakta kondisi beberapa negara-negara maju saat ini di masa lalu. Negara-negara maju yang dulunya adalah negara miskin seperti Meksiko, Cina, Thailand, Kongo, dll telah keluar dari kategori negara miskin hanya dalam 20 tahun. Bahkan beberapa negara sudah menjadi negara maju karena perkembangan ekonominya yang begitu pesat hingga bersaing dengan negara –negara yang sudah maju terlebih dahulu.



Menurut Bill, bantuan-bantuan yang diberikan merupakan investasi jangka panjang yang tidak bisa dilihat hanya dengan sebelah mata. Tidak ada bantuan yang tidak berarti.

2. British Petroleum (BP): Pandangan BP Energy di 2035 Menunjukkan Perlambatan Pertumbuhan Permintaan Energi, Walaupun Masih Ada Kenaikan Permintaan Disebabkan Pertumbuhan Ekonomi.



Tidak hanya Bill dan Melinda Gates yang membuat prediksi, salah satu perusahaan energi terbesar di dunia saat ini juga membuat prediksi mengenai penggunaan energi oleh seluruh manusia di dunia pada tahun 2035.

Jika pada saat ini pertumbuhan permintaan bahan dasar energi yang digunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari masih didominasi oleh minyak bumi, batu bara, dan gas bumi, maka, mulai pada tahun 2020, semua hal itu akan berubah. Pada tahun 2020, permintaan pada minyak bumi dan batu bara akan tetap meningkat, namun pertumbuhan permintaannya akan sangat rendah. Pertumbuhan permintaan akan meningkat dengan cukup tinggi pada sumber energi gas bumi. Tidak hanya itu, pertumbuhan permintaan energi yang paling drastis akan terjadi pada sumber energi yang dapat diperbaharui (sustainable energy) seperti solar, angin, dll dan akan melampaui permintaan terhadap energi nuklir untuk pertama kalinya. Namun demikian, permintaan minyak bumi masih akan tetap mendominasi dari seluruh total permintaan energi (tahun 2012 = 86%, tahun 2035 = 81%).





Selain itu, BP juga membuat prediksi-prediksi lain seperti pertumbuhan pembangkit listrik yang akan mencapai lebih dari setengah jumlahnya sekarang, pertumbuhan sektor transportasi akan menjadi sektor yang berkembang paling lambat, penggunaan bahan bakar akan lebih banyak pada gas alam, biofuel, dan listrik, negara Cina akan menjadi negara yang menggunakan jumlah energi paling banyak, dan pencemaran emisi CO2 juga masih akan terjadi, namun perkembangannya akan melambat terutama di Amerika dan negara-negara Eropa.



Pada akhir prediksinya, BP menyatakan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan penurunan permintaan energi.

3. Global Health 2035: Dunia Bersatu di Dalam Sebuah Generasi



Global Health 2035 merupakan sebuah komisi yang terdiri dari 25 ekonom terkenal dan ahli kesehatan global dan diketuai oleh Lawrence Summers, Ketua Ekonom dari Bank Dunia. Komisi ini memiliki tujuan untuk meninjau kembali rekomendasi dari Laporan Perkembangan Dunia (WDR/World Development Report) tahun 1993 oleh Bank Dunia mengenai investasi kesehatan global. Komisi ini harus melakukan penelitian mengenai bagaimana konteks tentang investasi kesehatan telah berubah selama 20 tahun terakhir dan mengembangkan sebuah kebijakan kesehatan yang ambisius dan menuju masa depan yang ditargetkan pada populasi-populasi termiskin dunia.

Meskipun tergolong komisi yang masih baru lahir, komisi ini sudah membuat sebuah misi mulia, yaitu menyetarakan kesehatan dunia pada tahun 2035 hanya dalam satu generasi. Maksudnya bagaimana?

Dalam dua ratus tahun terakhir, dengan kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan kesehatan umum, negara-negara maju telah mampu meningkatkan tingkat kesehatan masyarakatnya dengan sangat pesat sehingga menciptakan komunitas masyarakat yang berkecukupan dan stabil secara politik. Di sisi yang lain, negara-negara miskin masih menghadapi berbagai penyakit dalam kehidupan sehariannya yang menyebabkan tingkat kematian yang tinggi sehingga negara-negara miskin memiliki kondisi masyarakat yang berketerbalikan dengan negara maju.



Karena adanya perbedaan yang sangat mencolok antara negara miskin dan negara maju, komisi ini berencana untuk melakukan penyamaan kondisi kesehatan di seluruh dunia hanya dalam satu generasi saja.

Bagaimana caranya?

Caranya adalah dengan melakukan investasi kesehatan.



Investasi kesehatan ini bertujuan untuk menutup jurang perbedaan kesehatan antara negara maju dan negara miskin hingga tercapainya kesatuan kondisi kesehatan global. Dengan adanya investasi kesehatan ini, negara-negara miskin akan mampu mengakses semua obat-obatan, vaksin, dan alat-alat kesehatan yang paling ampuh untuk melawan serta mencegah penyakit-penyakit yang ada. Selain itu, negara-negara miskin juga dituntut untuk melakukan investasi terhadap kesehatan sebesar 1% saja dari APBN mereka selama 20 tahun ke depan. Jika hal ini dilakukan dan dengan bantuan komunitas-komunitas kemanusiaan global dalam mencari vaksin-vaksin, obat, dan alat-alat kesehatan yang baru dan lebih ampuh, mereka yakin bahwa tersatunya kondisi kesehatan global (grand convergence in global health) memiliki kesempatan yang sangat besar untuk terjadi hanya dalam satu generasi saja.