Sepeda adalah alat transportasi populer di Jepang. Namun, ketika diparkir sepeda mengambil banyak ruang publik yang sebenarnya dapat digunakan untuk lalu lintas pejalan kaki, toko atau etalase kecil. Sedangkan untuk menyediakan lahan parkir yang luas membutuhkan dana yang banyak, karena harga tanah di perkotaaan sangat tinggi. Maka solusinya adalah dengan tempat parkir bawah tanah, selain sepeda akan terlindung dari cuaca, juga aman dari pencuri dan yang lebih penting lagi, lahan di atasnya bisa digunakan untuk fasilitas umum seperti pejalan kaki atau taman. ECO Cycle adalah sistem penyimpanan bawah tanah otomatis untuk sepeda. Sistem parkir ini dirancang oleh Giken, memiliki kapasitas 204 sepeda dan sepeda dapat diambil hanya dalam waktu sekitar 13 detik.

Cara kerjanya cukup sederhana, sepeda dilengkapi dengan chip (IC tag) yang dipasang di roda depan. Saat sepeda didekatkan di depan pintu, sensor akan mendeteksi tag tersebut, pintu parkir akan terbuka secara otomatis dan roda sepeda akan dijepit. Kemudain sepeda ditarik kedalam pintu, lalu turun ke bawah, sistem akan secara otomatis meletakan sepeda pada slot yang masih kosong. Untuk mengambilnya pun mudah, cukup dekatkan id card sepeda kita, maka ECO Cycle akan secara otomatis mengambilkan sepeda Anda.

Video

Kereta bawah tanah (subway) Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah pertambangan. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering menembus 20m di bawah permukaan, kali - bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali lipat dari pada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta.

Mungkin buat Agan dan Sista yang berencana jalan-jalan ke Jepang, udah pasti gak akan melewatkan kesempatan untuk berkunjung ke Tokyo, salah satu kota Metropolitan dengan segala kecanggihan dan daya tarik yang teramat sangat memukau. Dibalik berbagai kecanggihan dan daya tarik yang begitu memukau kita itu, kira-kira ada yang tau nggak, kalau tepat dibawah tanah dari satu gedung perkantoran yang terletak di jantung kota Tokyo, saat ini udah dibangun sebuah fasilitas yang diberi nama PASONA O2?

PASONA O2 ini dibangun sebagai sarana penelitian bagi peneliti-peneliti Jepang sekaligus sebagai pelatihan bagi anak-anak muda Jepang yang kesulitan untuk mengaplikasikan kemampuannya dalam ilmu pertanian di negara yang memang dibilang sulit untuk bercocok tanam. Asal Agan/Sista tau, jaman dulunya, untuk bisa menuai tanaman padi untuk di jadikan beras, mereka harus menunggu 1 tahun lebih lamanya. Itu dulu, Gan! Sekarang berkat majunya teknologi yang dimiliki, Jepang udah bisa lebih dari 3 kali panen

PASONA O2, proyek pertanian mutakhir dibawah tanah kota Tokyo yang kabarnya dibangun sejak 2005 ini di kelola oleh sebuah Group Usaha yaitu Pasona Group. Dan di ruang bawah tanah seluas 1000 meter persegi ini, dikembangkan 100 jenis tanaman pertanian yang berbeda-beda, seperti padi, sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman bungan dan lainnya.

Fasilitas PASONA 02 ini dibagi menjadi 6 ruangan yang masing-masing fungsinya bisa dilihat berikut ini, Gan!

Room 1
adalah ruang yang diperuntukan bagi pembudidayaan tanaman bunga.

Room 2
adalah ruang yang diperuntukan bagi pembudidayaan tanaman herbal.

Room 3
adalah ruang yang diperuntukan bagi pembudidayaan tanaman padi. Disini memungkinkan penuaian padi (panen) 3 kali dalam setahun

Room 4
adalah ruang yang diperuntukan bagi pembudidayaan tanaman buah.

Room 5
adalah ruang yang diperuntukan bagi pembudidayaan tanaman sayuran.

Room 6
adalah ruang pembibitan.

Video

Tokyo juga dikenal dengan hujan tahunan dan musim angin topan yang dapat menyebabkan banjir di seluruh kota. Karena itu, ada kebutuhan untuk membangun sistem drainase bawah tanah besar-besaran untuk melawan masalah tersebut. Pada tahun 1992, sebuah rencana yang disebut G-Cans Proyek atau Metropolitan Area Luar Underground Channel Discharge (sistem drainase) disetujui dan konstruksi dimulai. Proyek G-Cans selesai pada tahun 2004. Berikut adalah beberapa foto dari “Tokyo Sistem Drainase: Terbesar di Dunia”.

Untuk menyerap air hujan, kompleks tersebut dilengkapi dengan 59 turbopump. Total kapasitas mereka dari 14 ribu tenaga kuda, alat ini dapat berlari lebih cepat dari 200 ton atas air per detik. Tampaknya ini jelas dirancang untuk banjir paling intens. Namun, di daerah ini, hujan terparah mencapai 200 milimeter curah hujan, dan kadang-kadang sampai 400 (curah hujan bulanan untuk Moskow, misalnya, adalah 35 mm). Oleh karena itu, marjin fasilitas keselamatan yang diperlukan lebih besar. Desainer harus mempertimbangkan satu set penyimpanan bawah tanah yang sangat besar untuk ribuan ton air karena curah hujan yang tinggi.

Sejak pembukaannya, G-Cans telah mencegah banjir masuk kota bahkan menarik minat wisatawan untuk datang mengunjungi tempat ini. Hal ini karena proyek G-Cans ini juga dimaksudkan untuk menjadi daya tarik wisata, dan dapat dikunjungi secara gratis dua kali sehari, dari Selasa sampai Jumat. Sayangnya, tur dilakukan hanya dalam bahasa Jepang.

Sebuah hotel berbintang lima di Inggris sana, tepatnya di Hersham Golf Club ,Surrey akan dibangun di bawah permukaan tanah.

Hotel ini akan mempunyai 200 buah kamar tamu yang semuanya akan berada di dalam permukaan tanah. Selain kamar, ruang parkir pun nantinya akan berada di bawah tanah.

Nantinya hotel ini akan mempunyai 2 lantai yang berada di dalam tanah tetapi untuk membuatnya tetap mendapatkan sinar matahari, dibuat 3 buah lubang (ring) yang akan membiarkan sinar matahari masuk.

Hotel ini juga ramah lingkungan karena akan mengadopsi beberapa hal seperti Rain Harvesting, Grey Water Recycling dan tentu termasuk Green Roof dengan atapnya yang merupakan lapangan golf.

Rencana pembangunan hotel di dalam tanah ini merupakan bagian dari keinginan melindungi area hijau yang digunakan untuk bermain golf sehingga nantinya hotel ini akan berada di bawah lapangan golf yang memang sudah ada.

Hotel di dalam tanah ini didisain oleh ReardonSmith Architects.