Dari tahun ke tahun, Bandara Internasional Soekarno Hatta semakin sibuk melayani penerbangan domestik maupun internasional. Berdasarkan Airport World yang merupakan media resmi dari Airport Council International, bandara ini masuk jajaran 10 besar bandara paling sibuk sejagat.

Tahun lalu, Bandara Soekarno Hatta menempati posisi ke-8 sebagai bandara paling sibuk di dunia. Bandara tersibuk di dunia tetap Bandara Hartsfield Jakcson di Atlanta, AS, dengan jumlah pergerakan penumpang 94,4 juta penumpang atau mengalami penurunan 1,13 persen.

Predikat sebagai salah satu bandara tersibuk bagaikan dua sisi mata uang. Semakin sibuknya bandara Soekarno Hatta menunjukkan geliat bisnis sektor penerbangan yang semakin tinggi. Di sisi lain, jika tidak bisa diantisipasi dengan baik, maka berimbas buruk pada pelayanan untuk konsumen. Semisal, kondisi bandara semakin padat dan semrawut layaknya di terminal bus. Kondisi ini tentu membuat konsumen mengeluh.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Daryanto mengklaim sudah memiliki rencana jangka panjang untuk mengantisipasi makin sibuknya bandara Soekarno Hatta. Otoritas bandara telah memiliki rencana induk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta menghadapi pertumbuhan jumlah penumpang pesawat.

Rencananya Terminal 1 dan Terminal 2 akan direvitalisasi dari masing-masing berkapasitas 9 juta penumpang menjadi masing-masing berkapasitas 18 juta penumpang dan 19 juta penumpang. Sementara itu, Terminal 3 yang berkapasitas 4 juta penumpang juga tengah dikembangkan menjadi 25 juta penumpang di mana ditargetkan bisa mulai dioperasikan pada 2015.

Dari sisi udara, kapasitas 2 runway juga akan ditingkatkan dari saat ini mampu melayani 64 penerbangan per jam menjadi 72 penerbangan tahun ini, lalu kemudian 86 penerbangan pada 2015.

Senior General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta Bram Bharoto Tjiptadi juga mengkalim pihaknya selalu siap memberikan pelayanan prima kepada para penumpang pesawat.

"Bandara Internasional Soekarno-Hatta selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan, baik itu di terminal maupun di fasilitas bandara lainnya seperti lahan parkir atau transportasi publik," jelas Bram.

1. Semakin sibuk dan padat
Bandara Internasional Soekarno-Hatta tercatat sebagai bandara tersibuk ke delapan di dunia pada 2013 berdasarkan Airport World yang merupakan media resmi dari Airport Council International.

Bandara ini semakin sibuk dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu, bandara berkode CGK tercatat sebagai bandara tersibuk ke 9 di dunia. Pada 2011, bandara ini masih berada di luar 10 besar bandara tersibuk sejagat. Dengan kata lain, bandara ini semakin padat dan sibuk melayani penerbangan dan penumpang.

2. Tersibuk ke-4 di Asia Pasifik

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Daryanto menuturkan dari peringkat Airport Council International tersebut, maka Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga tercatat sebagai bandara tersibuk ke-4 di kawasan Asia Pasifik setelah Beijing Capital International Airport, Haneda International Airport di Tokyo, dan Dubai International Airport.

"Posisi Bandara Internasional Soekarno-Hatta di peringkat ke-8 dunia dan ke-4 di Asia Pasifik ini menandakan pertumbuhan industri penerbangan yang cukup signifikan di Indonesia. Rata-rata pertumbuhan industri penerbangan nasional memang mencapai 2,5 kali dari pertumbuhan ekonomi," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com di Jakarta, Kamis (20/2).

3. 62 juta penumpang setahun, 1.200 penerbangan sehari

Sepanjang tahun lalu jumlah pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai 62,1 juta penumpang atau meningkat 3,5 persen dibandingkan dengan 2012 yakni 60 juta penumpang.

?PT. Angkasa Pura II mengatakan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta setiap hari rata-rata ada 300.000 penumpang. Angka tersebut dihitung dari jumlah penerbangan per hari ada sekitar 1200 dikalikan dengan 250 penumpang untuk pesawat jenis 737-900 yang biasa digunakan. Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani sekitar 1.200 penerbangan setiap harinya yang dioperasikan oleh 44 maskapai asing dan 19 maskapai lokal.

Pada 2011, jumlah pergerakan penumpang di bandara ini sudah mencapai 51,5 juta pergerakan. Jika dibandingkan dengan pergerakan pada tahun 2010 yang mencapai 43,6 juta, terjadi pertumbuhan sebesar 19 persen di 2011. Jika dibandingkan dengan bandara-bandara lainnya, jumlah pertumbuhan di Soekarno-Hatta tersebut menempati urutan teratas.

4. 68 Penerbangan per jam

Kajian tim khusus menunjukkan, tingkat naik turun penumpang di Bandara Soekarno Hatta hanya 68 penerbangan per jam. Sedangkan di negara lain dapat mencapai 90 penerbangan per jam. Kepadatan di Bandara Soekarno Hatta karena ada peningkatan jumlah penumpang yang tidak diimbangi dengan memaksimalkan tingkat naik turun penumpang.

Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah meminta AP II mengirimkan tim ke London untuk belajar dari Bandara Heathrow yang merupakan bandara tersibuk ketiga di dunia. Sebab, di Heathrow dengan dua landasan dapat melakukan naik turun pesawat 100 hingga 103 kali.

"Di Bandara Soekarno Hatta punya dua landasan, ini seharusnya bisa menampung pergerakan pesawat sampai 90 pergerakan. Sekarang ini baru 64 kemudian akan ditingkatkan menjadi 72. Nah ini berarti kurang padat daripada membangun landasan tiga lebih baik dua landasan ini dimanfaatkan secara maksimal dulu," jelasnya.

5. Pesawat antre

Salah satu dampak buruk dari makin padat dan sibuknya Bandara Soekarno Hatta adalah antrean pesawat yang hendak lepas landas atau mendarat. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Dia mengakui kepadatan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta bisa menghambat investasi. Maklum saja, Bandara Soekarno-Hatta merupakan pintu gerbang bagi investor asing untuk masuk ke Indonesia.

"Penerbangan di airport kita sering delay. Begitu banyaknya pesawat yang mengantre," kata Hatta.

Menurut Hatta, masalah yang diidap bandara utama Indonesia ternyata sudah menarik perhatian internasional. Anggota kerajaan Inggris Pangeran Andrew, ketika bertemu Hatta, mengeluhkan padatanya penerbangan di Bandara Soekarno Hatta.