yarrosyidAvatar border
TS
yarrosyid
Cukuplah Seperti djokowi
CUKUPLAH SEPERTI JOKOWI


Pada dasarnya Berbicara atau menulis tentang kiprah pemimpin, sama halnya dengan mempertanyakan bagaimana nasib dan masa depan rakyat? Karna, pemmimpin itu sendiri telah dipilih dan dipercayakan oleh rakyat untuk menjalankan tugas sebagai pengemban amanah rakyat, kendati perannya pun begitu penting, karna Bagaimanapun juga andil seorang pemimpin memberikan pengaruh besar terhadap suatu perubahan dalam berbagai bidang,
Adapun Kesuksesan maupun keberhasilan pemimpin ditilik dari sejauh mana dia mampu memberikan kontribusi, sumbangsih terhadap perubahan-perubahan yang significant terhadap rakyatnya, menuju kearah yang lebih baik, tertutama sekali dalam hal kesejahteraan sosial ekonomi (social economic) mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang melanda rakyat, adanya pelayanan pendidikan dan kesehatan yang memadai, sehingga mampu melahirkan bibit unggul harapan bangasa sebagai generasi masa depan yang gemilang, namun, tentu dalam melakukan hal tersebut, tidak semudah membalikkan telapak tangan, tak cukup dengan omongan seperti kebanyakan pejabat public/wakil rakyat yang kita saksikan akan tetapi membutuhkan aksi nyata (real action),
Oleh karna itu, tentunya untuk menggapai semua impian dan harapan seperti apa yang didambakan, membutuhkan sosok figur pemimpin yang mengerti fungsi dan tugasnya sebagai sorang pemimpin, dan pastinya memiliki jiwa yang jujur, adil, amanah sebagaimana ia pemegang amanah rakyat karna dengan jiwa yang demikian itu akan bisa menjadikannya sebagai pemimpin yang demokratis, responsife, humanis, egaliter dan sifat-sifat lain yang konotasinya positif,
Bukan sebaliknya, seperti: fakta pemimpin yang kebanyakan kita saksikan dan dengar dari berbagai macam media masa kala ini: Tayangan televisi, siaran radio, Koran atau media publik lainnya. Pemimimpin atau pejabat, wakil-wakil rakyat yang diharapkan akan membawa perubahan kearah yang lebih baik malah sebaliknya melakukan penyelewengan terhadap apa yang telah dipercakanya kepadanya, maraknya kasus KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) ataupun cerminan dari gaya hidup mereka (life style) Hedonisme dan matrealisme telah menjadi bukti nyata betapa buram nan suramnya potret kepemimpinan yang dilakoni bangsa ini,
Dengan potret buram pemimpin yang kita saksikan ini, apakah ia pemimpin yang telah merudapaksa dan menyia-nyiakan amanah rakyat bisa diharapkan mampu melakukan perubahan-perubahan seperti apa yang diharapkan, karna sudah barang tentu pemimpin seperti apa yang diungkapkan dia atas, KKN, Hedonisme dan matrealisme, akan cenderung berpikir dan berambisi demi kepentingan busuk hawa nafsu mereka walau harus mengorbankan hak rakyat banyak.

Contoh Figur Pemimpin Ummat
Sebagai seorang pemimpin, ataupun yang bakal menjadi pemimpin (Candidate), seharusnnya banyak belajar dari figur-figur pemimpin yang telah sukses dalam tampuk kepemimmpinanya, Rasulullah SAW merupakan contoh sorang figure pemimpin sejati. Catatan dan fakta sejarah telah membuktikan bahwa Muhammad SAW orang yang paling sukses membawa gerbong perubahan kepada dunia, Michael hart, dalam bukunnya 100 orang yang paling bepengaruh di dunia menempatkan Muhammad sebagai urutan pertama yang paling berpengaruh dan sukses dalam kepemimpinanya baik sebagai pemimpin Agama maupun Negara.
Tak bisa dipungkiri lagi, Jadi, Muhammad adalah pemimpin terbaik yang pernah ada, patut dan layak bahkan sudah seharusnya untuk di jadikan contoh bagi pemimpin dimasa sekarang ataupun kandidat-kandidat pemimpin. Keberhasilan dan kesuksesan yang diraih oleh Muhammad bukan disebabkan karna bergelimang harta dan kekayaan, bukan pula karna ketampanan dan populairtas, ataupun juga karna Nasab (Keturunnanya), Muhammad sendiri seorang fakir miskin, yatim piatu, hidup bersahaja dangan segala kesederhanaan. Namun, Sifat dan perangai mulia dengan selalu berkata jujur, berlaku adil, bersikap amanah dalam memikul dan menjalankan tanggung jawab, yang dipegang teguh, dan diaplikasikan dalam, kepemimpinanya sehingga membuatnya sukses sebagai pemimpin terbaik didunia baik sebagai pemimpin Negara maupun Agama (best of the best in the world).
Begitupun juga kepemipinan seperti apa yang dilokoni para sahabat Muhammad seperti halnya umar bin khattab, sosok pemimpin yang responsif, egaliter, humanis, dan pemimpin yang seharusnya dijadikan sebagai kiblat dalam sebuah Kepemimpinan, Umar yang kala itu menjabat sebagai khalifah, karna merasa telah melalaikan hak rakyatnya, dan untuk menebus kesalahannya, tak sungkan-sungkan, penuh keikhlasan, dengan rasa pengabdian yang tinggi, karung gandum pun dipikul , bahkan sampai dimasak, dan disuguhkannya sendiri untuk rakyatnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjalahkan amanah, bahkan dalam riwayat lain dijelaskan, pernah suatu ketika usman bin affan dibuat kaget oleh khalifah umar bin khattab, ditengah panansnya terik matahari, hemburan debu, sementara di jalan tak seorangpun berani beranjak untuk keluar dari tempat berteduhnya, disaat itu Usman Bin Affan melihat Amirul Mukminin Umar sedang menuntun seekor sapi pada tali kekanngya yang baru saja dikejar, karna sempat terlepas dari kandanngya. Usman pun bertanya wahai Amirul Mukminin apakah Gerangan yang sedang kau kerjakan? Umarpun menjawab, ini adalah salah satu sapi sedekah anak yatim yang dititipkan padaku, yang tiba2 terlepas dari kandangnya dan lari kejalanan namun Alhamdulillah dapat kutangkap.”
Ustman tersentak dan bertanya lagi “tidakkah ada orang lain yang dapat melakukan pekerjaan itu? dan bukannya engkau sendiri seorang Khalifah? lantas dengan tegas “Umar berkata”, siapakah yang bersedia menebus dosaku di hari perhitungan kelak? Maukah orang itu memikul tanggung jawabku dihadapan Tuhan? “Kekuasaan, atau menjadi seorang pemimpin adalah amanat saudaraku, bukan kehormatan”.
Jadi itulah hakikanya seorang pemimpin seperti apa yang dikatakan Umar, “bukan kehormatan melainkan sebuah amanat”, akan tetapi mungkinkah kita akan menemukan, mendapatkan seorang figur pemmimpin yang telah diceritakan diatas?

Pemimpin Harapan Masa Depan.
Menanggapi pertanyaan tersebut diatas, Ditengah krisis multidimensi yang sedang dan kian melanda bangsa ini, terutama sekali krisis moral akan kepemimpinan, tentunya masih ada harapan-harapan akan adanya perubahan kearah yang lebih baik dan hadirnya Pemimpin masa depan dari re-generasi berikutnya.
Setelah apa yang dipaparkan/diceritakan mengenai sejarah dibalik rahasia dari kesuksesan, keberhasilan pemimpin oleh penulis diatas, selanjutnya Figur pemimpin yang perlu untuk dijadikan sorotan dan panutan adalah kepemimpinan Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta), atau yang lebih akrab disapa Jokowi. kepemimpinannya patut diacungkan jempol, ditiru dan juga untuk dijadikan panutan bagi para pemimpin/pejabat negara lainnya dalam memimpin bangsa ini. baik pejabat dari tingkatan paling bawah sampai tingkatan paling atas (Presiden).
Sosok Jokowi begitu dikagumi, gaya kepemimpinanya sangat langka dan mengagumkan, Banyak keteladanan yang pantas untuk ditiru dalam kepemimpinannnya, seperti kesederhanaan, jujur, disiplin, santun, memiliki integritas dan moralitas tingggi terhadapa rakyatnya. “Contoh kecil yang pernah dilakukan Jokowi”, dalam aksinya yang turun lanngsung membersihkan sampah-sampah penyebab tersumbatnya aliran air dengan tangan sendiri, didalam drainase air (lorong/gorong) seputar jalan MH Thamrin dan juga berkunjung ke kampung-kampung untuk melihat sendiri keadaan rakyatnya, sesuat hal yang mesti dilakukakan seorang pemimpin, persis seperti apa yang dicontohkan Umar r.a sebagaimana yang telah diungkapkan penulis diatas.
Kehadiran sosok Jokowi memberikan sedikit titik cerah ditengah merosotnya moral-moral dan buramnya kepemimpinan yang sedang dialami bangsa ini, Hadirnya sosok Jokowi-Jokowi yang barupun sangat diharapkan dan dinantikan.
Sebagai seorang pemimpin, hendaklah! Mengabdi untuk rakyat, mencitai rakyat, berpihak pada rakyat, dahulukan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadi, rangkullah rakyat dalam membangun Bangsa ini, seperti yang tersirat dalam makna Demokrasi, “Dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat” dan hendaklah berlaku jujur, adil dan amanah. (QS. An-nisa`: 58). ditengah kemelut bangsa yang tak kunjung usai, dalam melanda bangsa tercinta kita ini, mungkin takkan pernah bisa menemukan figur sehebat Muhammad Rasulullah Saw sehingga dinobatkan menjadi pemimpin “Best of the best in the World” ataupun seperti Umar r.a, maka, cukuplah seperti Jokowi ( Gubernur DKI Jakarta) saat ini yang kami harapkan. (Wallahua`lam).

0
2K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan