embercorAvatar border
TS
embercor
Diperpanjang, Penutupan Bandara Adi Soemarmo




SOLO - Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo dinyatakan masih tertutup untuk seluruh kegiatan penerbangan hingga Selasa (18/2) pagi. Penutupan bandara itu diperpanjang dari jadwal seharusnya, Senin (17/2) pagi.

Airport Operation and Readiness Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo, Rini Sri Rahayu menjelaskan, notice to airmen (Notam) perpanjangan masa penutupan bandara terpaksa diterbitkan karena abu vulkanik masih menyelimuti sebagian besar landasan.

Untuk itu, maskapai tidak bersedia mendarat atau berangkat dari Solo. ”Hujan sempat turun pada siang hari. Derasnya hujan cukup membantu proses pembersihan bandara, namun hal ini belum cukup,” kata dia kepada Suara Merdeka.

Atas terbitnya notam baru, maskapai kemudian memberikan pengumuman resmi kepada seluruh penumpang. Sales and Marketing Manager Garuda Indonesia Branch Office Solo, Endy Latief mengatakan, seluruh penerbangan resmi dibatalkan. Garuda memiliki empat frekuensi penerbangan dari Solo setiap harinya.

Seharusnya, akhir pekan kemarin, maskapai ini dijadwalkan mengangkut ribuan penumpang dari Jakarta untuk menghadiri pemakaman Pemilik Sritex, Lukminto.

Sayang, lantaran bencana alam, maskapai ini gagal membukukan load factor tinggi.

”Reservasi sudah banyak. Mungkin load factor mencapai 90 persen pada akhir pekan kemarin,” imbuh dia.

Hal senada juga disampaikan Airport Manager Lion Air Cabang Solo, Leo Kartiko. Dalam sehari, dengan lima kali frekuensi penerbangan, sekitar 2.000 penumpang seharusnya bisa diangkut setiap hari. Kendati mengaku rugi, dia belum bisa memastikan berapa angka nominal kerugian.

”Itu nanti akan dihitung kantor pusat. Yang jelas akhir pekan sebenarnya penerbangan full,” jelasnya. Lion Air menawarkan tiket seharga Rp 300.000-Rp 900.000 per orang.

Rugi Rp 2,5 Miliar

Bandara Adisutjipto Yogyakarta, hingga kemarin, juga belum melayani penerbangan. Diperkirakan, bandara itu akan dibuka kembali pada Selasa (18/2) ini.

Terpisah, abu vulkanik yang mengganggu penerbangan di Bandara Internasional Juanda Surabaya menyebabkan kerugian mencapai Rp 2,5 miliar.

”Dengan tidak beroperasional, PT Angkasa Pura mengalami kerugian atau tidak mendapatkan pendapatan Rp 2,5 miliar,” ujar General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional Juanda Trikora Harjo usai sidak di Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Juanda, kemarin.

Dalam sehari, lalu lintas penerbangan sebanyak 368 kali. Baik domestik maupun penerbangan internasional.

Pada penutupan operasional hari pertama mengalami kerugian sekitar Rp 1,4 miliar dan hari kedua sekitar Rp 1,1 miliar.

”Komponen kerugian itu berasal dari landing fee, parking fee, passenger service charge, Aero,” tandasnya. Operasional Bandara Juanda terhenti sejak Jumat (14/2) dan baru kemarin pulih.

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti Singayudha Gumay menyatakan, maskapai yang melakukan pembatalan penerbangan diimbau untuk dapat memberikan informasi secara jelas kepada penumpang.

Selain itu, memberikan informasi mekanisme yang harus dilakukan oleh penumpang untuk proses pengembalian uang serta memberikan kemudahan. ”Kami minta tiket penumpang yang tidak melakukan penerbangan pada hari itu tidak hangus dan jika dikembalikan harus utuh tanpa potongan biaya administrasi,” katanya.

Sebagaimana diketahui, dampak vulkanologi Gunung Kelud menyebabkan lumpuhnya penerbangan. Ditjen Perhubungan Udara juga mengeluarkan Notam kepada 6 bandara, untuk menutup sementara operasional bandara. Ada 33 rute penerbangan yang terganggung, yaitu 23 rute nasional dan 10 rute internasional. ”Semua untuk rute di utara dan selatan Jawa,”kata dia.

Beralih ke KA

Gangguan penerbangan itu memaksa penumpang pesawat tujuan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta beralih menggunakan moda transportasi darat, seperti kereta api (KA).

Untuk keberangkatan Sabtu (15/2) dan Minggu (16/2), tiket habis terjual karena terjadi peningkatan penumpang KA hingga 10 persen.

  Kepala Humas Daerah Operasional I PT KAI, Agus Komarudin mengatakan, meski terjadi kenaikan penumpang kondisi saat ini masih dalam keadaan normal. PT KAI belum merasa perlu melakukan penambahan gerbong atau rangkaian KA. ”Sebenarnya normal saja seperti biasanya karena tidak ada penambahan rangkaian kereta api,” katanya kemarin.

Menurut dia, kapasitas angkut setiap keberangkatan KA sebanyak 25 ribu tempat duduk yang dibagi dalam 38 perjalanan untuk melayani rute Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. ”PT KAI setiap hari melayani 50 perjalanan ke semua tujuan,” tuturnya.

Peminat KA, kata dia, selama ini cukup besar, deperti di Stasiun Gambir dengan kereta eksekutif, setiap hari 90 persen kursi terjual.

”Apalagi kalau akhir pekan,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada calon penumpang yang tidakmendapatkan tiket untuk mencari alternatif transportasi umum lainnya.

”Mohon maaf kalau memang sudah kehabisan tiket. Masih ada alternatif lain, seperti bus,” tandasnya




sumber;http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2014/02/17/252774



________________________________
jaman sudah modern mbersihkan bandara internasional masih pakai cara primitif pakai sapu lidi,gimana mau cepet selesaiemoticon-Najis (S)
0
1.4K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan