Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

didovindoAvatar border
TS
didovindo
sejarah trophy piala dunia


Gambar Trofi Piala Dunia FIFA saat
ini, diberikan kepada pemenang
Piala Dunia sejak 1974. Piala Dunia FIFA , atau sering
disebut Piala Dunia saja, adalah
kompetisi sepak bola internasional
yang diikuti oleh tim nasional putra
senior anggota Fédération
Internationale de Football
Association ( FIFA), badan pengatur
sepak bola dunia. Kejuaraan ini
telah diselenggarakan setiap empat
tahun sekali sejak turnamen 1930 ,
kecuali pada tahun 1942 dan 1946,
yang tidak diselenggarakan karena
Perang Dunia II . Juara Piala Dunia
saat ini adalah Spanyol, yang
menjuarai turnamen 2010 di Afrika
Selatan .




Patung Nike dari Kuil Artemis,
Epidauros, akhir abad 4 SM.
Dalam mitologi Yunani , Nike (yang
berarti kemenangan) adalah dewi
yang dihubungkan dengan
kemenangan dan keberhasilan.
Bangsa Romawi menyamakan Dewi
Nike dengan Dewi Victoria. Menurut
berbagai dongeng, Dewi Nike
disebutkan sebagai putri dari Pallas
(Titan) dan Stiks (dewi sungai),
saudari dari Kratos , Bia dan Zelos .
Dewi Nike dan dan saudara saudari
kandungnya menyertai Zeus pada
saat perang melawan Titan.
Nike sering digambarkan bersayap
dalam lukisan maupun patung.
Sebagian besar dewa-dewi Yunani
kuno dapat melepaskan sayapnya.
Nike adalah dewi kekuatan,
kecepatan dan kemenangan baik
dalam peperangan maupun dalam
kompetisi. Nike berteman dekat
dengan Athena (dewi
kebijaksanaan).
Nike merupakan salah satu dewi
yang figurnya digunakan pada koin.
Selain itu figur Nike juga digunakan
untuk piala FIFA pertama yang
dikenal sebagai piala Jules Rimet.
Sejak tahun 1928, figur nike
digunakan untuk medali Olimpiade
musim panas, yang digambarkan
sedang memegang daun palem
ditangan kiri dan mahkota
kemenangan ditangan kanan.


Piala Jules Rimet (bahasa Perancis :
Coupe Jules Rimet) ialah trofi Piala
Dunia FIFA antara tahun 1930 -1954 .
Piala ini diberi nama menurut
Presiden FIFA Jules Rimet.
Bentuk
Piala Jules Rimet berbentuk patung
emas sebesar botol. Seperti
kebanyakan piala, patung ini
berbentuk wanita. Wanita itu
mengembangkan tangan bersama
sayapnya. Di bawah patung itu
tertulis nama pemenangnya.
Dari tahun 1930 hingga 1970, Trofi
Jules Rimet diberikan kepada tim
yang menjuarai Piala Dunia. Trofi ini
awalnya hanya dikenal dengan
nama Piala Dunia atau Coupe du
Monde, namun pada 1946
namanya diganti menjadi Trofi
Jules Rimet untuk menghormati
Presiden FIFA Jules Rimet,
penggagas turnamen Piala Dunia
pertama.



Pada 1970 , Brasil
menyimpan trofi ini secara
permanen setelah menjuarai
turnamen untuk ketiga kalinya.
Namun, trofi tersebut dicuri pada
tahun 1983 dan tak pernah
ditemukan, dan kemudian diketahui
bahwa trofi tersebut telah dilebur
oleh sang pencuri. [27]
Setelah 1970, trofi baru yang
dikenal dengan Trofi Piala Dunia
FIFA dirancang. Para ahli FIFA, yang
berasal dari tujuh negara berbeda,
menilai 53 model trofi yang
disajikan, dan akhirnya memilih trofi
karya pematung Italia Silvio
Gazzaniga.




Trofi baru ini memiliki
tinggi sepanjang 36 cm (14.2 in),
terbuat dari 75% emas urni 18
karat, dan memiliki berat 6.175 kg
(13,613.5 lb). Bagian dasarnya
dilapisi oleh perunggu semimulia,
sedangkan di bagian bawah trofi
terukir tahun dan nama masing-
masing pemenang Piala Dunia FIFA
sejak 1974. Gazzaniga
menggambarkan trofi ini sebagai
berikut: "Ia keluar dari dasar,
menaiki spiral, merentangkan
tangan untuk menerima dunia.
Tubuh padat patung berbentuk dua
atlet dalam momen kemenangan
yang mengharukan.
Trofi baru ini tidak diberikan kepada
negara pemenang secara
permanen. Pemenang Piala Dunia
diperbolehkan menyimpan trofi
hingga turnamen berikutnya, dan
kemudian akan diberi replika trofi
berlapis emas, bukannya emas
murni seperti aslinya.
Saat ini, keseluruhan anggota tim
(pemain, pelatih, dan manajer)
yang menempati posisi tiga besar
menerima medali dengan lambang
Trofi Piala Dunia; emas untuk
pemenang, perak untuk peringkat
kedua, dan perunggu untuk
peringkat ketiga. Pada Piala Dunia
FIFA 2002 , medali peringkat
keempat dianugerahkan kepada
tuan rumah Korea Selatan .
Sebelum turnamen 1978, medali
hanya diberikan kepada sebelas
pemain yang berada di lapangan
pada akhir pertandingan final dan
penentuan tempat ketiga. Pada
November 2007, FIFA
mengumumkan bahwa semua
anggota skuat Piala Dunia 1930
sampai 1974 akan dianugerahi
medali pemenang


Sejarah TIMNAS
INDONESIA di Piala Dunia
1938 Perancis
Indonesia, di bawah bendera
kolonial Belanda, pernah ikut
berpartisipasi dalam
pertandingan sepakbola terakbar
sejagat yaitu di Piala Dunia 1938
di Prancis. Meskipun Hindia-
Belanda kini sudah merdeka dan
berganti nama menjadi
Indonesia, menurut aturan
Badan Sepakbola Dunia (FIFA),
Indonesia tetap menyandang
rekor negara pendahulu, dalam
hal ini Hindia-Belanda. Oleh
sebab itu Indonesia tercatat
oleh FIFA sebagai negara Asia
pertama, dan sejauh ini satu-
satunya negara Asia Tenggara
yang pernah berpartisipasi
dalam Piala Dunia.
Keputusan FIFA
menyelenggarakan Piala Dunia
1938 di Prancis mendatangkan
kemarahan negara-negara
Amerika Selatan, karena mereka
mengira FIFA akan terus
menyelenggarakan Piala Dunia di
kedua benua secara bergantian.
Keputusan ini berujung pada
pengunduran diri Argentina dan
Uruguay, diikuti negara-negara
lain. Alhasil peserta kualifikasi
pun menjadi sedikit, dan bagi
beberapa negara ini menjadi
sebuah keberuntungan, karena
mereka dengan mudah masuk
Piala Dunia tanpa melawan siapa
pun. Indonesia, dengan nama
Nederlands-Indië (Hindia-
Belanda) pun mengalami
keberuntungan serupa. Mereka
yang dijadwalkan bermain
melawan Jepang di Grup 12 pun
dapat melenggang bebas ke
Prancis, karena Jepang
mengundurkan diri.
Pengiriman kesebelasan Hindia
Belanda bukannya tanpa
hambatan. NIVU (Nederlandsche
Indische Voetbal Unie) atau
Organisasi Sepakbola Hindia-
Belanda di Batavia bersitegang
dengan PSSI (Persatuan
Sepakraga Seluruh Indonesia)
yang telah berdiri 19 April 1930.
PSSI yang diketuai Soeratin
Sosrosoegondo, insinyur lulusan
Jerman yang lama tinggal di
Eropa, ingin pemain mereka
yang dikirimkan. NIVU dan PSSI
kemudian membuat kesepakatan
pada 5 Januari 1937, salah satu
butirnya yakni dilakukan
pertandingan antara tim
bentukan NIVU melawan tim
bentukan PSSI sebelum
diberangkatkan ke Piala Dunia
atau semacam seleksi tim.
Namun, NIVU melanggar
perjanjian dan
memberangkatkan tim
bentukannya. Konon, NIVU melakukannya
karena tak mau kehilangan
muka, karena PSSI masa itu
memiliki tim yang kuat, termasuk
kipernya yaitu R. Maladi. Hal ini
membuat Soeratin sangat marah
dan PSSI lantas membatalkan
secara sepihak perjanjian
dengan NIVU saat Kongres PSSI
di Solo pada 1938. Andai saja
Tim PSSI yang berangkat,
mungkin mereka akan
bertanding mewakili Indonesia,
dan bukan Hindia-Belanda.
Namun apa boleh buat,
kesebelasan dikirimkan tanpa
mengikutsertakan pemain PSSI
dan menggunakan bendera NIVU
yang diakui FIFA.
Ditangani pelatih Johannes van
Mastenbroek, pemain
kesebelasan Hindia-Belanda
adalah mereka yang bekerja di
perusahaan-perusahaan
Belanda. Sulit untuk mengetahui
secara pasti daftar susunan
pemain Hindia-Belanda yang ikut
bertanding, mengingat ketika itu
Tim Hindia-Belanda hanya
melakukan satu kali
pertandingan dan juga minimnya
pencatatan informasi pada masa
itu, namun yang resmi tercatat
oleh FIFA adalah sebagai berikut:
Mo Heng Tan (penjaga gawang),
Achmad Nawir (kapten), Hong
Djien Tan, Frans Meeng, Tjaak
Pattiwael, Hans Taihuttu, Suvarte
Soedarmadji, Anwar Sutan, Henk
Sommers, Frans Hukon, dan Jack
Samuels, sedangkan di bangku
cadangan adalah: J. Harting
(penjaga gawang), Mo Heng
Bing, Dorst, Teilherber, G.
Faulhaber, R. Telwe, See Han
Tan, dan G. Van den Burgh.
Melihat dari nama-namanya,
tentu kita patut berbangga,
karena selain orang-orang
Belanda, orang Jawa, Ambon,
Tionghoa dan pribumi lainnya
pun diikutserakan dalam skuad. Mereka berangkat pada tanggal
18 Maret 1938 menggunakan
Kapal MS Johan van
Oldenbarnevelt dari Tandjong
Priok, Batavia menuju Belanda.
Tim Hindia-Belanda pun
akhirnya tiba di Pelabuhan
Rotterdam setelah terombang-
ambing oleh badai petir selama
3 bulan. Untuk memulihkan
kondisi fisik dan mental, mereka
melakukan beberapa
pertandingan ujicoba. Surat
kabar Sin Po – yang uniknya
selalu menyebut Tim NIVU
dengan sebutan “Team
Indonesia” – secara kontinyu
melaporkan perjalanan NIVU ke
Eropa. Sin Po edisi 26 Mei 1938
memberitakan van Bommel dari
NIVU telah menghadap Menteri
Urusan Tanah Jajahan yang akan
menerima Tim Indonesia pada
31 Mei. Sin Po 27 Mei 1938
memberitakan hasil
pertandingan Indonesia
melawan HBS, skor 2-2. Edisi 28
Mei 1938, dilaporkan bahwa Mo
Heng (kiper) cedera sehingga
diragukan bisa tampil di Prancis,
juga bahwa Tim Indonesia
menyaksikan pertandingan Liga
Belanda antara Heracles
melawan Feyenoord. Sin Po 2
Juni 1938 mewartakan, Indonesia
menang atas klub Haarlem
dengan skor 5-3. Mereka
bermain dengan formasi 2-2-6,
sebuah strategi yang
berorientasi menyerang. Strategi
inilah yang telah mereka siapkan
untuk melawan Hongaria, lawan
pertama mereka, yang begitu
dijagokan di Piala Dunia ini.
Mereka pun melanjutkan
perjalanan mereka menuju Paris
dengan kereta api diiringi oleh
yel-yel dari sekelompok
suporter, antara lain nyanyian“Kora kora, nee” yang mirip
dengan nyanyian “Olé, olé, olé”
yang populer sekarang ini..naahh pertanyaanya apakah kita nunggu di jajag belanda lagi atau di jajah negara lain baru bisa ikut piala dunia???CMIIW

.emoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakak
oke sekian posting dari ane...boleh kasih yg ijo-ijo ganemoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S)
bisa bantu rate jga gan msih newbi nih ganemoticon-Baby Boyemoticon-Baby Girl
0
5.5K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan