Keraton surakarta atau lebih tepatnya Karaton Surakarta Hadiningrat merupakan kerajaan salah satu lanjutan dari keraton kartasura yang runtuh akibat Geger Pecinan. Saat ini keraton surakarta hadiningrat dipimpin Pakubuwana XIII. Saatnya kita berwisata dan lupakan berita berita yang lalu ya… Banyak yang belum tahu bahwa pintu masuk keraton surakarta yang sebenarnya adalah gapura gladag.

Keraton yang didirikan oleh Pakubuwana II ini banyak mengalami renovasi mulai dari bangunan, gamelan, dll. Untuk memasuki keraton surakarta, mas bro dan mbak sist bisa melewati pintu masuk di museum, inget buka jam 9 pagi – 3 sore kalo ga salah..
tiket masuk 10ribu aja gan, mas bro dan mbak sist bisa menyaksikan dan melihat lihat langsung sasana sewaka, yaitu tempat digelarnya acara sakral TARI BEDHAYA KETAWANG yang hanya ditarikan oleh 9 penari yang masi perawan. Tari Bedhaya ketawang biasa dipentaskan saat hari ulang tahun penobatan Raja (bukan hari ulang tahun raja ya…).



Masih di kompleks museum, mas bro dan mbak sist bisa melihat lihat barang barang mulai dari pedang, keris, wayang, gamelan, dan ada yang ga kalah menarik yaitu Cantik Rajamala. Canthik yang berarti Ujung perahu yang menyerupai raksasa berwarna merah itu terasa menyeramkan ditambah aroma dupa spiral menambah kesakralan akan benda tersebut. Di sana mas bro dan mbak sist bisa cuci muka di Sumur yang ada di komplek museum tersebut. Di utara sumur terdapat kayu besar yang merupakan kayu dari Hutan/alas Donoloyo, Slogohimo.
Untuk transportasi/akses ke keraton surakarta cukup mudah. Cukup naik bus, tanya arah gladag dimana. Kalau sudah sampai gladag. Tinggal jalan aja ke selatan. Dah kelihatan kok di selatan alun alun. Jangan lupa beli Sari Buah Sala (beli di sitinggil utara/lor buat oleh oleh sanak saudara di rumah)

Pura mangkunegaran yang didirikan oleh RM. Said (Mangkunegara I) yang masih saudara dari Pakubuwana II dan Pangeran Mangkubumi (yang mendirikan Kesultanan Yogyakarta). Akibat dari perjanjian Salatiga, maka kasunanan surakarta (yang sebelumnya dipecah menjadi 2 antara kasunanan surakarta dan kasultanan yogyakarta) dipecah lagi menjadi 3, Yaitu kasunanan surakarta, kasultanan yogyakarta dan kadipaten mangkunegaran. Di pura mangkunegaran mas bro dan mbak sist bakal menemukan sekolah Akademi yang mempelajari budaya jawa yang bernama ASGA (akademi Seni Mangkunegaran). Di pura mangkunegaran juga terdapat sanggar yang begitu kondang di telinga pegiat seni, terutama seni tari yang bernama SOERYA SOEMIRAT.

Saat ini pura mangkunegaran dipimpin oleh KGPAA Mangkunegara IX.

Museum yang terletak di pusat kota surakarta ini merupakan museum yang menurut ane paling tua di kota solo. Museum yang berdiri pada tanggal 28 oktober 1890 ini terdapat beberapa koleksi keris, arca, uang kuno, wayang, patung, gamelan, buku buku kuno, beberapa miniatur seperti maderenggo (tempat dilangsungkannya upacara supitan putra mahkota keraton surakarta), miniatur masjid demak pada jaman dulu, panggung sanggabuwana (menara di keraton surakarta yang konon merupakan tempat pertemuan raja solo dan ratu kidul) dan adanya Canthik Rajamala (di museum keraton surakarta juga ada) menambah kemistisan tempat ini .
di musem ini terdapat perpustakaan yang memuat buku buku kuno dan boleh dibaca... (asal ngerti bahasanya). Untuk memasuki Museum yang berada di kompleks wisata Sriwedari ini, mas bro dan mbak sist akan dikenakan ticket masuk sebesar rp 2500 (kalau belum naik).

Museum arkeologi yang berlokasi di Kalijambe, Sragen ini merupakan museum yang memuat fosil fosil purba, mulai dari manusia purba yang terkenal saat kita belajar di SMP saat itu Pitecanthropus Erectus alias manusia berdiri tegak yang ditemukan oleh Prof. Eugene Dubois di trinil hingga fosil gajah raksasa yang bernama Mammoth. Di sana banyak sejumlah pedagang yang menjual batu batu purba (katanya) yang di bentuk seperti patung. Di museum yang bertaraf internasional ini, mas bro dan mbak sist Cuma (cieh… Cuma. Mahal ga?) mas bro dan mbak sist Cuma membayar… Rp 4000 rupiah saja. Parkir motor Rp 1000. Cukup murah dengan tiket segitu kita bisa menjelajahi masa masa purbakala di museum yang mewah ini. Museum ini terdapat taman yang terletak di atas Museum sangiran yang berfungsi untuk beristirahat menghilangkan penat setelah menyusuri museum tersebut.
Transportasi : lumayan susah kalau tidak pakai motor atau mobil sendiri. dari terminal solo, naik bus RELA jurusan purwodadi. Turun di gapura sangiran, lalu ngojek Ke lokasi museum.