Bekasi - Di saat warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih merasakan dampak dampak banjir, Bupati Kabupaten Bekasi Neneng Hasanah Yasin, justru berwisata ke luar negeri. Padahal, status darurat banjir di wilayah tersebut telah diperpanjang hingga akhir Februari 2014.

Kepergian pemimpin kepala daerah itu menjadi bahan pertanyaan sejumlah kalangan DPRD setempat.

Anggota Fraksi Bintang Nurani Perjuangan (BNP), Marjaya Ibrahim, menganggap perjalanan bupati ke Amerika sangat disesalkan sekali. Bencana banjir yang masih melanda Kabupaten Bekasi memerlukan kebijakan langsung dari politisi Partai Golkar ini.

"Kalau dia pergi dalam rangka perjalanan dinas, tentu tidak bermasalah. Tapi kalau sebaliknya, jadi bermasalah," ungkap Marjaya, Kamis (6/2).

Marjaya mengatakan, hingga saat ini, keadaan Kabupaten Bekasi masih terendam banjir terutama di wilayah Babelan dan Muaragembong.

"Warga masih terkena musibah, semestinya kepala daerah turun membantu, bukan memilih untuk jalan-jalan," katanya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bekasi, Faisal Hafan Farid, mengatakan anggota dewan belum mengetahui tujuan perjalanan ke Amerika ini.

"Pergi ke luar negeri tentu harus mendapat izin dari Gubernur Jawa Barat. Kalau tidak, itu juga sudah menyalahi aturan," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja, mengaku mendengar informasi kepergian bupati ke luar negeri didapat dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi. "Langsung saja tanya Sekda, agar lebih jelas," ujarnya singkat.

Tuntut Pemekaran Wilayah

Sementara itu, warga yang berada di wilayah Utara Kabupaten Bekasi seperti Kecamatan Muaragembong, Cabangbungin, Tarumajaya, Sukawangi, Tambelang, Sukatani, mendesak agar dilaksanakan pemekaran wailayah menjadi Kabupaten Bekasi Utara.

"Melihat kondisi saat ini, sangat setuju adanya desakan untuk pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Bekasi Utara. Hal ini, sudah lama dibahas oleh bupati terdahulu," ujar Romli, tokoh masyarakat Desa Pantaibahagia, Kecamatan Muaragembong.

Menurut ia, sampai saat ini wilayah Utara Kabupaten Bekasi, tidak mendapat perhatian pemerintah daerah.

"Mudah-mudahan dengan adanya pemekaran wilayah, warga yang berada di Utara Kabupaten Bekasi, dapat diperhatikan," harap Romli, yang juga mantan Kepala Desa Pantaibahagia.

Desa Pantaibahagia belum memiliki jembatan gantung yang menjadi akses bagi masyarakat, hanya menggunakan perahu sebagai alat transportasi.

Kondisi terkini di Muaragembong, debit air masih naik lagi (Kamis, 6/2 sore), kondisi jalan hancur, ekonomi lumpuh, bahkan transportasi penyeberangan sungai terganggu karena debit Sungai Citarum sangat deras.

"Kami kesulitan menyeberang sungai karena perahu khawatir terbawa arus sungai yang masih deras," ungkapnya.

SUMBER

Komen Ane : Mau keperluan apapun?!!! Urgensinya dibandingkan Kondisi yang sedang memprihatinkan warganya koq macam kaya gini