NONSTOP, GEMBOS-Setelah Gubernur Jokowi yang dibohongi kini giliran Wakil Gubernur Basuki T Purnama yang ketiban sial. Ahok sapaan ngetop Basuki kaget setelah mengetahui dirinya dibohongi terait pengadaan 200 unit truk sampah tidak masuk di APBD.

Padahal Ahok sebelumnya sudah cuap-cuap dengan menuding DPRD telah mencoret anggaran 200 truk sampah. Tapi, Ahok baru sadar ternyata duit pengadaan truk itu tidak dicantumkan oleh anak buahnya yakni Dinas Kebersihan.

Terkuaknya manuver Dinas Kebersihan setelah Ahok bertemu dengan DPRD. “Dia (Basuki) kaget. Dia bilang sudah suruh Dinas Kebersihan,” terang anggota Komisi D DPRD Sanusi usai berdialog dengan Ahok Balaikota, Jakarta, Selasa (4/2).

Entah siapa yang bermain, tapi muncul dugaan hingga kini masih banyak pejabat yang pro dengan Fauzi Bowo (Foke) masih kurang sreg dengan duet Jokowi-Ahok. “Ahok juga kaget lantaran visi misi Dinas Kebersihan DKI bertolak belakang dengan visi misi Gubernur dan Wagub. Artinya dari Dinas Kebersihan masih mau swastanisasi bukan swakelola,” terang Sanusi yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra ini.

Merasa dibohongi, Ahok langsung naik pitam. Dia menuding adanya korupsi di dalam tubuh Dinas Kebersihan. “Ini manajemen sampah mencurigakan. Saya jadi curiga ada korupsi miliaran rupiah di Dinas Kebersihan,” tudingnya di Balaikota.

Kabar yang beredar truk sampah di ibukota adalah milik swasta yang disewa. Dari hasil sewa itulah diduga ada uang yang mengalir ke mana-mana. “Kata DPRD pengadaan itu ditolak karena Dinas Kebersihan mengajukan pengadaan itu ke Bappeda. Padahal itu bisa dilakukan langsung. Ini siapa yang main. Kepala Dinas, Bapeda atau DPRD?” ungkapnya dengan nada heran.

Sumber Nonstop di Balaikota menyebutkan, wajar jika program Jokowi-Ahok digembosi. Karena, hingga saat ini masih banyak pejabat yang pro dengan Foke. “Mereka yang disingkirkan Jokowi-Ahok tentunya sakit hati. Nah, dari sinilah terbangun kekuatan untuk melakukan manuver,”terang seorang pejabat yang namanya enggan disebutkan.

Seperti diberitakan, Jokowi sebelumnya juga dibohongi saat blusukan ke Kantor Walikota Jakbar. Daerah yang dipimpin Fatahillah itu ternyata berbeda jauh dari laporan yang diterima oleh Jokowi. “Laporannya baik tapi nyatanya tidak,” keluh Jokowi yang mengetahui banyak PNS tidak hadir di loket pelayanan.

Pengamat politik Adilsyah Lubis menilai, wajar jika ada kelompok pejabat yang masih anti Jokowi-Ahok. “Dalam dunia birokrat kubu-kubuan itu sangat wajar. Jadi jika masih ada pejabat pro Foke dan bermanuver tentunya menjadi tugas Jokowi-Ahok untuk merangkul,” ungkapnya.

Adilsyah menyarankan, sebaiknya Jokowi-Ahok harus segera memilih Sekda DKI untuk mencairkan suasana kubu-kubuan di pejabat pemprov.

“Jokowi-Ahok itu tidak paha birokrat di DKI. Jadi, harus ahlinya yang menata itu. Jadi segeralah pilih Sekda yang mampu menjadi pembenahan carut marutnya birokrasi,” terangnya.

Jokowi-Ahok menurut Adilsyah sebaiknya mencari Sekda yang mempunyai pengalaman dan jaringan yang kuat di birokrasi. “Pilihlah sekda yang netral dan tidak terkait dengan kepentingan politik. Kalau sekda-nya netral pastinya kubu-kubuan di birokrat akan hancur,” tambah dosen Universitas Trisakti ini.(JJ/SOF)

http://www.nonstop-online.com/2014/02/jokowi-ahok-digembosi-pejabat-pro-fauzi-bowo/

Maklum dah, PNS warisan Foke kan banyak dari hasil titipan orang2 parpol pendukung Foke.