jab5699Avatar border
TS
jab5699
Berbahaya, Pencarian Korban Awan Panas Sinabung Dihentikan Sementara



Tim SAR (Search and Rescue) yang diterjunkan mencari korban awan panas di
Desa Sukameriah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera
Utara terpaksa menghentikan sementara pencarian
karena gangguan awan panas, Minggu (2/2/2014) siang.
Salah seorang relawan, Fahmi (34) di Kabanjahe,
menjelaskan, situasi medan tempat terjadinya bencana
sangat berbahaya dan mencekam. Saat proses evakuasi,
masih terjadi luncuran awan panas akibat erupsi Gunung
Sinabung yang terjadi dua kali.
Para Tim SAR yang terdiri dari Satgas BNPB, TNI- AD,
Polri, Tagana dan sejumlah relawan, menurut dia, sempat
lari ketika terjadinya awan panas secara tiba-tiba.
"Semburan awan panas itu diiringi suara gemuruh, dan
angin kencang yang berasal dari puncak Gunung
Sinabung di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, atau
sekitar 3 Km dari kawah gunung berapi tersebut," ucap
Fahmi seperti dikutip dari Antara .
Dia mengatakan, saat pencarian para korban tersebut,
Tim SAR hanya diberikan waktu selama 10 hingga 20
menit di lokasi kejadian, karena intensitas Gunung
Sinabung masih keadaan tinggi dan mengeluarkan awan
panas.
Pencarian warga korban awas panas di Desa Sukameriah
atau sekitar 15 Km dari Kota Kabanjahe, kata Fahmi,
hanya dilakukan dua kali. Setelah itu langsung
dihentikan karena cuaca tidak mendukung serta kabut
tebal. Diduga masih ada yang belum ditemukan
"Penghentian pencarian korban hari ini (Minggu, 2/2)
pukul 13.00 WIB, juga berdasarkan saran dari PVMBG
yang berada di Kabupaten Karo," kata Relawan.
15 korban tewas
Tercatat 15 korban tewas akibat semburan awan panas
Gunung Sinabung di Desa Sukameriah, Kecamatan
Payung. Mereka, yakni Surya Sembiring (24) asal Desa
Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo,
Alexander Sembiring (17) pelajar SMA I Merdeka,
Kabanjahe, Daud Surbakti (16) pelajar STM Berastagi.
Dipa Nusantara (17) pelajar STM Berastagi, David (17)
pelajar STM Berastagi, Mahal Surbakti (25) guru honor
SD di Desa Gurukinayan, Teken Sembiring (49)
pengungsi Desa Guru Kinayan, dan Santun Siregar (22)
mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Aceh.
Kemudian, Fitriani Boru Napitupulu (19) mahasiswi GMKI
asal Kuta Tengah Lawe Agara, Aceh, Asran Lubis (21)
mahasiswa GMKI asal Desa Pardamean, Kutacane, Agara,
Aceh, dan Marudut Brisnu Sihite (25) mahasiswa GMKI
asal Kuta Cane, Agara, Aceh.
Rizal Syahputra (25) wartawan salah satu media di
Medan, Daniel Siregar (22) mahasiswa GMKI asal Kuta
Cane, Aceh, Zulpiandi Mori (21) mahasiswa GMKI asal
Desa Lau Bakung, Kuta Cane Agara, Aceh, dan Thomas
Sembiring (27) photo grafer asal Jaberneh, Medan.
Sedangkan, korban luka bakar, dan saat ini masih
dirawat intensif di RSU Efarina Etaham, Kabanjahe,
tinggal tiga orang lagi. Mereka, yakni Sahat Sembiring
(40) asal Desa Guru Kinayan, Erwin Milala (40) asal Desa
Sukameriah dan Doni Sembiring (65) asal Desa
Sukameriah.
info lebih terupdate gabung aja di sini
https://m.facebook.com/informasipenting
0
894
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan