Dalam situs wikipedia disebutkan bahwa Teosofi adalah doktrin filsafat agama dan mistisisme. Teosofi merupakan pandangan bahwa semua agama merupakan upaya Occult Brotherhood agar manusia dapat mencapai kesempurnaan, sehingga setiap agama mempunyai kepingan kebenaran. jadi secara gampangnya dapat diartikan bahwa teosofi itu menganggap semua agama itu sama benarnya dan lebih mementingkan asas kemanusiaan,


jadi ceritanya gini, minggu 22 Desember 2013 lalu saya mengikuti kegiatan blusukan yang diadakan para pecinta sejarah di Surabaya. daerah blusukan kami di sekitar jl.Darmo. bangunan bersejarah yang kami kunjungi pertama adalah Gereja Katolik Bebas S. Bonifacius yang terletak di sisi timur Taman Bungkul. tepatnya di jl. Serayu no.11. kebetulan disamping bangunan gereja tersebut terdapat bangunan tua, didirikan tahun 1927 dan masih difungsikan sampai sekarang. bangunan tersebut adalah Sanggar Penerangan yang dikelola oleh Perwatin (persatuan warga teosofi Indonesia).
sekilas dari depan bangunan tersebut tampak seram karena tertutup pohon bambu yang cukup rimbun.

salah satu anggota kami mengenal pengurus sanggar tersebut dan atas nama pecinta sejarah pengurus sanggar tersebut mempersilahkan masuk kami untuk melihat-lihat bagian dalam. bangunan tersebut masih kokoh untuk ukuran bangunan tua. pada bagian altar terdapat kursi-kursi kayu tua yang masih digunakan sampai sekarang. yang cukup membuat saya tercengang adalah bentuk lantainya.. berbentuk papan catur yang merupakan lambang dari fremason. setelah saya telusuri ternyata teosofi sendiri merupakan anak cucu dari fremason dan iluminati (penjelasan lebih lengkapnya silahkan cari sendiri).
penjaga sanggar tersebut juga menjelaskan bahwa hingga sekarang penganut teosofi masih aktif (walaupun jumlahnya jauh berkurang) dan selalu melakukan sembahyang di tempat tersebut setiap hari minggu. kebetulan pada hari tersebut materi yang akan dibahas adalah mahluk astral. waow, kebayang ga mahluk astral dibahas dalam berbagai macam agama. berbagai macam agama karena teosofi sendiri merupakan organisasi yang terdiri dari berbagai macam penganut agama yang menjunjung asas kemanusiaan (penjelasannya search sendiri ya).


nah pada salah satu ruangan (seperti perpustakaan) terdapat banyak sekali buku kuno yang merupakan harta karun bagi pecinta sejarah, bahkan ada yang berbahasa belanda. bapak penjaga sanggar yang usianya sekitar 40an tahun tersebut menjelaskan bahwa dirinya sengaja menyembunyikan buku-buku tersebut untuk menghindari penyalah gunaan dari orang yang tidak bertanggung jawab.
akhir cerita, intinya kami senang sekali bisa masuk ketempat tersebut (karena tidak semua orang boleh masuk). bangunan cantik nan kokoh tersebut membuka pikiran kami tentang sejarah kepercayaan dan ideologi yang dianut para pendahulu kita. sekian thread pertama saya, semoga bermanfaat