TS
jackass555
[OriFict] Black Holes and Revelation
Permisi gan, ane mau nge-share cerita fiksi karya ane. eski awalnya comot insspirasi dari sana sini. Ane baru nulis permulaanny aj. Klo agan-agan suka mungkin ane bisa lanjut.
Enjoy
Enjoy
Spoiler for Realm 1 : Mind Over Matter:
Aku seorang pelajar yang tinggal jauh dari keluargaku. Mereka sengaja menyekolahkanku di luar kota agar tidak repot mengurusku. Kehidupan sekolahku tidaklah baik. Aku dikenal sebagai berandal yang sering bolos dan tidur di kelas. Meskipun begitu, aku tidak peduli. Aku bosan melihat kehidupan ini. Rasanya ingin segera pergi dari kenyataan ini. Menuju dunia yang aku buat sendiri.
Saat berada di kelas aku mendengar suara mendengung di kepalaku, suara yang sangat mengganggu tapi tak jelas asalnya. Semakin lama semakin keras itu membuat kepalaku mau pecah. Seketika pengelihatanku kabur dan aku kehilangan kesadaran.
Aku berhasil memperoleh kesadaranku kembali, aku tergeletak tidak berdaya di ruang kelasku. Aku mencoba bangun. Kelasku sudah kosong. Mungkin semua siswa yang lain menghiraukanku. Tapi aku merasa ada yang aneh. Kelasku sangat berantakan. Kaca-kaca pecah, meja & kursi patah, bahkan ada sebuah lubang besar di dinding. Aku berjalan perlahan dengan menahan sakit di kepalaku.
Aku pun keluar dari kelasku dan melihat sekitar. Kondisinya sama saja. Hancur berantakan. Seperti terkena bencana alam. Kalaupun sekolah ini terkena bencana alam, seharusnya mayat yang tergeletak atau keramaian di luar sekolah. Tapi, aku tidak menemukan apapun. Yang kulihat hanyalah cipratan darah di mana mana. Bau amisnya masih terasa segar. Aku menuruni tangga menuju gerbang sekolah. Betapa kagetnya aku ketika melihat genangan darah yang sangat banyak di koridor lantai dasar. Menutupi seluruh lantai. Tapi, tetap tidak ada satupun mayat yang terlihat. Aku terus berjalan menuju gerbang sekolah. Tiba-tiba aku mendengar suara sesuatu yang berderap di belakangku. Suara itu mendekat dengan cepat. Sesaat tubuhku terpental jauh ke depan dan menabrak dinding. Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku sama sekali. Semuanya terjadi dengan sangat cepat. Suara menderap itu kembali muncul. Tapi, tidak secepat tadi. Aku mencoba mencari tahu apa yang barusan menghatamku. Ternyata yang muncul hanyalah sebatang cahaya yang berkelebat dan menembus kepalaku. Aku merasakan sakit yang luar biasa di kepalaku lalu kehilangan kesadaran.
Aku terbangun di atas dipan UKS. Aku melihat perawat dan Firas, teman sebangkuku di kelas sedang menemaniku.
“Gue kenapa?” tanyaku
“Tenang yas, lo gak apa-apa” jawab Firas.
“Kamu pingsan di kelas lalu dia membawamu ke sini”jawab perawat
“Lo tadi mimpi apaan?” Tanya Firas
“Gak tau. Aneh banget. Tapi gue masih inget kok.”
“Lo pernah denger legenda tentang dunia lain gak?”
“Ras, ras. Lo udeh tua masih aje demen ama mitos begituan.”
“Katanya, ada dunia yang berdiri parallel dengan dunia kita ini.” Lanjut Firas menghiraukanku.
“Dunia di mana semua impianlo bisa jadi kenyataan. Dunia di mana realita dan imajinasi menjadi satu”
“Sori ras, gue gak terlalu suka sama dongeng dan kawan-kawan”
“Tapi, kalo dunia itu beneran ada lo mau gak?”
“Gue sih mau-mau aja. Kayaknya asik tuh”
“Percaya atau enggak, dunia itu emang ada. Dan lo baru aja mengunjunginya.”
“Maksudlo gimana?” tanyaku tak yakin.
“Lo baru mengunjungi Unlimitopia.”
“Unlimitopia?”
“Ntar gw jelasin. Ayo balik, gue jelasin di rumah gue.”
Akupun mengikuti perkataan Firas. Kamipun pulang ke rumah Firas. Sudah tak sabar aku mendengarkan penjelasannya. Sesampainya di rumah Firas.
“Lo utang penjelasan sama gue.”Kataku terburu-buru.
“Bleeding Effect” jawabnya lugas
“Apaan tuh?” tanyaku
“Cara log in yang acak dan terjadi dengan sendirinya.”
“Apa emang selalu terasa sakit?”
“Pastinya”
“Gue mau nanya satu hal lagi. Lo dapet darimana semua informasi ini?”
“Karena gue salah satu player di Unlimitopia”
“Berarti pala lo selalu sakit dong tiap log in.”
“Gak, gue log in pake cara normal.”
“Lah enak banget”
“Kapan-kapan gue ajarin. Soalnye emang gak gampang.”
“Log in dulu yuk”
“Gimana caranya? Gue aja gak bisa log in secara disengaja”
“Inget-inget kejadian terakhir yang lo alami di Unlimitopia aja. Itu cara paling gampang buat trigger Bleeding Effect.”
Saat berada di kelas aku mendengar suara mendengung di kepalaku, suara yang sangat mengganggu tapi tak jelas asalnya. Semakin lama semakin keras itu membuat kepalaku mau pecah. Seketika pengelihatanku kabur dan aku kehilangan kesadaran.
Aku berhasil memperoleh kesadaranku kembali, aku tergeletak tidak berdaya di ruang kelasku. Aku mencoba bangun. Kelasku sudah kosong. Mungkin semua siswa yang lain menghiraukanku. Tapi aku merasa ada yang aneh. Kelasku sangat berantakan. Kaca-kaca pecah, meja & kursi patah, bahkan ada sebuah lubang besar di dinding. Aku berjalan perlahan dengan menahan sakit di kepalaku.
Aku pun keluar dari kelasku dan melihat sekitar. Kondisinya sama saja. Hancur berantakan. Seperti terkena bencana alam. Kalaupun sekolah ini terkena bencana alam, seharusnya mayat yang tergeletak atau keramaian di luar sekolah. Tapi, aku tidak menemukan apapun. Yang kulihat hanyalah cipratan darah di mana mana. Bau amisnya masih terasa segar. Aku menuruni tangga menuju gerbang sekolah. Betapa kagetnya aku ketika melihat genangan darah yang sangat banyak di koridor lantai dasar. Menutupi seluruh lantai. Tapi, tetap tidak ada satupun mayat yang terlihat. Aku terus berjalan menuju gerbang sekolah. Tiba-tiba aku mendengar suara sesuatu yang berderap di belakangku. Suara itu mendekat dengan cepat. Sesaat tubuhku terpental jauh ke depan dan menabrak dinding. Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku sama sekali. Semuanya terjadi dengan sangat cepat. Suara menderap itu kembali muncul. Tapi, tidak secepat tadi. Aku mencoba mencari tahu apa yang barusan menghatamku. Ternyata yang muncul hanyalah sebatang cahaya yang berkelebat dan menembus kepalaku. Aku merasakan sakit yang luar biasa di kepalaku lalu kehilangan kesadaran.
Aku terbangun di atas dipan UKS. Aku melihat perawat dan Firas, teman sebangkuku di kelas sedang menemaniku.
“Gue kenapa?” tanyaku
“Tenang yas, lo gak apa-apa” jawab Firas.
“Kamu pingsan di kelas lalu dia membawamu ke sini”jawab perawat
“Lo tadi mimpi apaan?” Tanya Firas
“Gak tau. Aneh banget. Tapi gue masih inget kok.”
“Lo pernah denger legenda tentang dunia lain gak?”
“Ras, ras. Lo udeh tua masih aje demen ama mitos begituan.”
“Katanya, ada dunia yang berdiri parallel dengan dunia kita ini.” Lanjut Firas menghiraukanku.
“Dunia di mana semua impianlo bisa jadi kenyataan. Dunia di mana realita dan imajinasi menjadi satu”
“Sori ras, gue gak terlalu suka sama dongeng dan kawan-kawan”
“Tapi, kalo dunia itu beneran ada lo mau gak?”
“Gue sih mau-mau aja. Kayaknya asik tuh”
“Percaya atau enggak, dunia itu emang ada. Dan lo baru aja mengunjunginya.”
“Maksudlo gimana?” tanyaku tak yakin.
“Lo baru mengunjungi Unlimitopia.”
“Unlimitopia?”
“Ntar gw jelasin. Ayo balik, gue jelasin di rumah gue.”
Akupun mengikuti perkataan Firas. Kamipun pulang ke rumah Firas. Sudah tak sabar aku mendengarkan penjelasannya. Sesampainya di rumah Firas.
“Lo utang penjelasan sama gue.”Kataku terburu-buru.
“Bleeding Effect” jawabnya lugas
“Apaan tuh?” tanyaku
“Cara log in yang acak dan terjadi dengan sendirinya.”
“Apa emang selalu terasa sakit?”
“Pastinya”
“Gue mau nanya satu hal lagi. Lo dapet darimana semua informasi ini?”
“Karena gue salah satu player di Unlimitopia”
“Berarti pala lo selalu sakit dong tiap log in.”
“Gak, gue log in pake cara normal.”
“Lah enak banget”
“Kapan-kapan gue ajarin. Soalnye emang gak gampang.”
“Log in dulu yuk”
“Gimana caranya? Gue aja gak bisa log in secara disengaja”
“Inget-inget kejadian terakhir yang lo alami di Unlimitopia aja. Itu cara paling gampang buat trigger Bleeding Effect.”
Diubah oleh jackass555 31-01-2014 18:45
0
1.1K
Kutip
3
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan