- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dino Patti Djalal: Saya Capres Miskin
TS
dinobaggio
Dino Patti Djalal: Saya Capres Miskin
Quote:
Spoiler for pic:
Jakarta- Ada isu capres kaya dan capres miskin di konvensi capres PD. Capres yang disebut kaya terus serangan udara di berbagai media, yang masuk kategori miskin memilih rutin blusukan. Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku termasuk yang miskin, yang benar Pak?
"Saya jelas yang miskin, tim saya kecil, pengeluaran kita masih di bawah Rp 1 miliar. Tapi saya bangga dengan inovasinya," kata Dino saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2014).
Dengan anggaran seadanya, Dino mencoba terbuka dengan masyarakat soal dana kampanyenya. Termasuk uang tiket kunjungan ke daerah juga dilaporkan ke masyarakat melalui akun twitternya.
"Kalau saya ke daerah saya selalu hitung tiketnya berapa. Ke Medan saya Rp 15 juta, saya twit, dan saya capres pertama yang berinisiatif sendiri untuk membuka rekening kampanye pertama ke KPK," katanya.
Namun keterbukaan itu juga berimbas ke keuangannya. Sebab donatur menjadi seret, namun Dino tak khawatir.
"Orang jadi alergi untuk nyumbang, tapi nggak apa-apa, kita masih bisa hidup kok, dan selalu ada jalan," katanya sembari tersenyum.
"Kita lihat bisa nggak seorang capres dengan dana sekitar Rp 1 miliar bisa menang nggak bulan April atau Mei nanti, itu pertanyaan paling menggelitik bagi saya. Alangkah sayangnya kalau orang menang itu ditentukan karena orang itu yang paling bermodal," tegasnya.
Sumber
Siapa itu Dino Patti Djalal?
Quote:
Spoiler for pic:
Dino Patti Djalal (lahir di Beograd, Yugoslavia, 10 September 1965; umur 48 tahun) adalah Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Ia dilantik pada 10 Agustus 2010 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dino lahir dari pasangan Hasyim Djalal (ayah) dan Jurni (ibu). Orang tuanya berasal dari Ampek Angkek, Agam, Sumatera Barat. Ayahnya, Hasyim Djalal, juga merupakan seorang diplomat Indonesia ternama.
Kariernya dimulai tahun 1987 ketika masuk Departemen Luar Negeri. Berbagai penugasan penting pernah diemban, antara lain sebagai Jubir Satgas P3TT (Pelaksana Penentuan Pendapat di Timor Timur), Kepala Departemen Politik KBRI Washington dan Direktur Amerika Utara dan Tengah Departemen Luar Negeri. Ia sempat menjabat sebagai Direktur Urusan Amerika Utara dan Amerika Tengah di Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, sebelum akhirnya bersama Andi Mallarangeng kemudian ditunjuk sebagai juru bicara Presiden ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden Indonesia.
Pendidikannya bermula dari SD dan SMP Al Azhar, kemudian dia melanjutkan pendidikan ke McLean High School, Amerika Serikat, kemudian pendidikan S-1 ke Universitas Carleton. Gelar M.A. diraihnya dari Universitas Simon Frazer di Kanada hingga kemudian meraih gelar doktor bidang hubungan internasional di London School of Economics and Political Science.
Sumber
Dari Dubes AS Jadi Capres PD, Dulu Naik Mercy Sekarang Ngojek
Quote:
Jakarta - Dino Patti Djalal sudah resmi mundur dari jabatan Dubes RI untuk Amerika Serikat. Kehidupan Dino pun langsung berubah drastis.
"Permohonan pengunduran diri saya sudah diterima presiden, dua minggu lalu surat sudah turun, 31 Desember kemarin sudah serah terima," kata Dino saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2014).
Dino pun harus siap dengan gaya hidup baru. Saat dirinya jadi dubes, fasilitas mewah didapatnya selama bertugas di Amerika.
"Hidup saya benar-benar merasa berubah minggu lalu. Biasanya ke mana-mana pakai jas, ada mobil Mercy S class, gaji dollar, minggu lalu saya naik ojek basah kuyup ngejar seminar di UPH," kata Dino.
Namun Dino menyadari perubahan itu sudah jadi pilihannya. Apalagi dia sudah ingin fokus mengikuti konvensi capres PD.
"Tapi apa yang saya lakukan itu saya mulai dari bawah. Saya jadi Dubes dulu saya mulai dari tukang cuci piring di tahun 1980 walaupun ayah saya Dubes," kenangnya.
Sumber
"Permohonan pengunduran diri saya sudah diterima presiden, dua minggu lalu surat sudah turun, 31 Desember kemarin sudah serah terima," kata Dino saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2014).
Dino pun harus siap dengan gaya hidup baru. Saat dirinya jadi dubes, fasilitas mewah didapatnya selama bertugas di Amerika.
"Hidup saya benar-benar merasa berubah minggu lalu. Biasanya ke mana-mana pakai jas, ada mobil Mercy S class, gaji dollar, minggu lalu saya naik ojek basah kuyup ngejar seminar di UPH," kata Dino.
Namun Dino menyadari perubahan itu sudah jadi pilihannya. Apalagi dia sudah ingin fokus mengikuti konvensi capres PD.
"Tapi apa yang saya lakukan itu saya mulai dari bawah. Saya jadi Dubes dulu saya mulai dari tukang cuci piring di tahun 1980 walaupun ayah saya Dubes," kenangnya.
Sumber
.....
Dino Patti Usul Khotbah Jumat Membahas Entrepreneurship
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal mendorong Islam di Tanah Air untuk menjadi yang terunggul. Meski pun, Indonesia tidak bisa mengungguli spiritualisme seperti yang dimiliki Arab Saudi.
"Tetapi Islam di Indonesia harus unggul dari sisi politik, ekonomi, dan budayanya. Islam yang unggul itu, yang menjadikan Indonesia sebagai gravitasinya," kata dia saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta, Selasa (28/1).
Dino mengungkapkan, cerminan Islam yang unggul mampu memajukan segalanya. Islam unggul yaitu yang mampu menjaga kebhinekaan bangsa. "Muslim yang terus membangun dan menjaga kebhinekaan Indonesia. Kita harus tegas atas kebhinekaan," ujar mantan dubes RI untuk AS tersebut.
Di sisi lain, katanya, Islam yang unggul yaitu yang selalu maju di setiap zaman. "Islam yang berjaya tidak hanya kala dahulu saja. Tetapi, abad 21 ini juga harus menjadi abad kejayaan Islam," ucapnya.
Dino pun menerangkan nilai-nilai unggul lainnya yang harus dimiliki umat Islam Indonesia. Dari sisi budaya, misalnya, harus menjadi Islam yang berbaur dengan kebudayaan bangsa lainnya di dunia. "Budaya Islam yang harus berbaur dengan negara-negara lain di Asia, peran Muslim yang juga melindungi non-Muslim," ungkapnya.
Tak hanya itu, sisi kewirausahaan Muslim Indonesia pun harus maju. Apalagi saat ini sudah tercipta geliat jiwa kewirausahaan Muslim di Indonesia. "Entrepreneurship Islam kita sudah aktif dan dinamis. Namun, belum mewabah," ucapnya.
Ia pun menyarankan agar jiwa kewirausahaan Islam di Indonesia lebih ditingkatkan untuk menumbuhkan etos kerja, terutama generasi muda.
"Saya rasa perlu ada pemberian hadits dan ajaran-ajaran Islam tentang entrepreneurship saat khutbah Jumat. Porsinya pun harus sama dengan bahasan seperti surga dan neraka. Jadi itu (sisi kewirausahaan) nilai tambahnya," kata Dino.
Sumber
"Tetapi Islam di Indonesia harus unggul dari sisi politik, ekonomi, dan budayanya. Islam yang unggul itu, yang menjadikan Indonesia sebagai gravitasinya," kata dia saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta, Selasa (28/1).
Dino mengungkapkan, cerminan Islam yang unggul mampu memajukan segalanya. Islam unggul yaitu yang mampu menjaga kebhinekaan bangsa. "Muslim yang terus membangun dan menjaga kebhinekaan Indonesia. Kita harus tegas atas kebhinekaan," ujar mantan dubes RI untuk AS tersebut.
Di sisi lain, katanya, Islam yang unggul yaitu yang selalu maju di setiap zaman. "Islam yang berjaya tidak hanya kala dahulu saja. Tetapi, abad 21 ini juga harus menjadi abad kejayaan Islam," ucapnya.
Dino pun menerangkan nilai-nilai unggul lainnya yang harus dimiliki umat Islam Indonesia. Dari sisi budaya, misalnya, harus menjadi Islam yang berbaur dengan kebudayaan bangsa lainnya di dunia. "Budaya Islam yang harus berbaur dengan negara-negara lain di Asia, peran Muslim yang juga melindungi non-Muslim," ungkapnya.
Tak hanya itu, sisi kewirausahaan Muslim Indonesia pun harus maju. Apalagi saat ini sudah tercipta geliat jiwa kewirausahaan Muslim di Indonesia. "Entrepreneurship Islam kita sudah aktif dan dinamis. Namun, belum mewabah," ucapnya.
Ia pun menyarankan agar jiwa kewirausahaan Islam di Indonesia lebih ditingkatkan untuk menumbuhkan etos kerja, terutama generasi muda.
"Saya rasa perlu ada pemberian hadits dan ajaran-ajaran Islam tentang entrepreneurship saat khutbah Jumat. Porsinya pun harus sama dengan bahasan seperti surga dan neraka. Jadi itu (sisi kewirausahaan) nilai tambahnya," kata Dino.
Sumber
keren nih, mungkin dia kalo jadi presiden gak minta gaji, jabatan Dubes Amerika aja di tinggalin
gimana tanggapan agan-agan?
kali aja ada negativenya dari nih orang, biar ane gak salah pilih nanti
nih twitternya @dinopattidjalal
Diubah oleh dinobaggio 29-01-2014 05:11
0
3.1K
Kutip
22
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan