- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(HOT) Memahami Konspirasi Kotor Di Balik Krisis Ekonomi 2013 !!!


TS
beequeenz
(HOT) Memahami Konspirasi Kotor Di Balik Krisis Ekonomi 2013 !!!

Warning : Thread ini mungkin rada berat gan pembahasannya ! Jadi harap dibaca dan dipahami secara seksama biar Ngerti. Dan sekedar informasi, data2 yang saya sebutkan bukan "Data Real" melainkan hanya data ilustrasi buat memudahkan penjelasan !
Quote:
Menyikapi Krisis 2013 akibat Ulah Para Spekulan Hot Money dan Taking Profit Para Spekulan !!!
Hot Money & Taking Profit Para Spekulan Membuat Indonesia sama sekali tidak memiliki kontrol atas aliran dana di Indonesia. Kemajuan perdagangan keuangan di BEJ pun hanya karena aliran hot money. Sebagai Ilustrasi Total Aset Indonesia adalah 6498 Trilyun yang dimiliki Swasta dan Pemerintah Indonesia. 3247 Trilyun dimiliki Sektor Swasta, 3247 dimiliki Pemerintah. Utang Pemerintah sebesar 2000 Trilyun 68 %-nya adalah Utang Swasta dan 32% adalah Utang Negara. Itu Artinya sebesar1400 Trilyun dana (hot money) yang beredar di pasar uang, saham dan perbankan adalah milik asing yang yang sewaktu-waktu dapat ditarik mengakibatkan krisis saat ini...krisis 2013. Konyolnya Hutang Swasta ini ditanggung pemerintah, sehingga sewaktu-waktu swasta default, maka pemerintah harus menanggungnya.
Jadi kembali ke interface antara Swasta, Bisnis Service dan Birokrasi dimana Swasta merupakan kurva terbesar yang melingkupi Bisnis Service dan Birokrasi, namun ketika terjadi krisis utang swasta...yang menanggung justru birokrasi yang melingkupi 200 juta warga Indonesia. Dan pihak swasta kabur keluar negeri sambil mentertawakan kebodohan birokrasi.


Ketika Jaman Suharto, yang katanya kejam dan tidak berperikemanusiaan, Suharto masih berani mengatur swasta untuk tidak berhutang ke luar negeri, serta mengatur kebijakan berpihak kerakyatan seperti transmigrasi dan sistem plasma perkebunan. Hal ini sesuai dengan latar belakang beliau yang anak petani.
Krisis akan terus terjadi ketika Hot Money tidak bisa dikontrol oleh masyarakat. Masyarakat terus bingung apa yang dimaksud dengan Hot Money ? Padahal Bank Indonesia sudah mengatur dengan jelas bahwa tidak boleh ada dana yang pinjaman asing yang masuk ke Indonesia tanpa ada proyek / sektor riil yang jelas. Namun tetap saja Hot Money masuk ke Indonesia melalui segelintir pengusaha korup Indonesia yang melalukan pencurian uang publik di depan mata namun legal dengan bekerjasama dengan Pejabat Birokrasi Indonesia.
Berdasarkan Riset saya ke salah satu perusahaan perkebunan di Jambi, caranya melakukan transfer in dana hot money sebagai berikut ringkasannya. Sebut saja PT "A" di Jambi, mengurus HGU seluas 10.000 ha di Jambi untuk perkebunan Sawit. Ilustrasinya sebagai berikut :
Jadi kembali ke interface antara Swasta, Bisnis Service dan Birokrasi dimana Swasta merupakan kurva terbesar yang melingkupi Bisnis Service dan Birokrasi, namun ketika terjadi krisis utang swasta...yang menanggung justru birokrasi yang melingkupi 200 juta warga Indonesia. Dan pihak swasta kabur keluar negeri sambil mentertawakan kebodohan birokrasi.


Ketika Jaman Suharto, yang katanya kejam dan tidak berperikemanusiaan, Suharto masih berani mengatur swasta untuk tidak berhutang ke luar negeri, serta mengatur kebijakan berpihak kerakyatan seperti transmigrasi dan sistem plasma perkebunan. Hal ini sesuai dengan latar belakang beliau yang anak petani.
Krisis akan terus terjadi ketika Hot Money tidak bisa dikontrol oleh masyarakat. Masyarakat terus bingung apa yang dimaksud dengan Hot Money ? Padahal Bank Indonesia sudah mengatur dengan jelas bahwa tidak boleh ada dana yang pinjaman asing yang masuk ke Indonesia tanpa ada proyek / sektor riil yang jelas. Namun tetap saja Hot Money masuk ke Indonesia melalui segelintir pengusaha korup Indonesia yang melalukan pencurian uang publik di depan mata namun legal dengan bekerjasama dengan Pejabat Birokrasi Indonesia.
Berdasarkan Riset saya ke salah satu perusahaan perkebunan di Jambi, caranya melakukan transfer in dana hot money sebagai berikut ringkasannya. Sebut saja PT "A" di Jambi, mengurus HGU seluas 10.000 ha di Jambi untuk perkebunan Sawit. Ilustrasinya sebagai berikut :
1. Ijin diurus sampai keluar sertifikat HGU, itu artinya ijin dari bupati, kementrian Kehutanan , pemetaan dan lain-lain selesai diurus dengan biaya perijinan taruh saja 20 milyar.
=================================
2. Setelah sertifikat HGU dibangun PT "A" di Jambi ini membangun 400 ha kebun sawit contoh sebut saja dengan modal 5 milyar. Jadi Total dana yang di keluarkan PT "A" adalah 25 milyar.
=================================
3. Dengan ada Ijin HGU ini PT "A" berhak untuk membabat 10.000 ha hutan di jambi dengan alasan membangun perkebunan dan mengadakan pelatihan untuk para petani plasma yang akan ditempatkan di Jambi. Hasil dari membabat hutan 10.000 ha ini PT."A" bisa mendapat sebut saja 35 milyar, Dengan belum melakukan apapun di jambi PT"A" sudah mendapatkan 10 milyar (minimal).
==================================
4. Kemudian dengan Sertifikat Lahan sebesar 10.000 ha ini PT "A" melakukan converting Share, yaitu menjual saham 50% PT. "A" ke PT "B" dengan harga 50 milyar, itu artinya PT "A" mendapatkan tambahan income 50 milyar (tanpa membangun apapun) PT. B sudah listing di BEJ.
==================================
5. Dengan kepemilikan 50% saham PT "A" oleh PT "B" maka PT "B" akan menuliskan di annual reportnya dan prospektus saham tahunan bahwa lahan yang dimilikinya bertambah sebesar 10.000 ha, otomatis harga saham naik sekian poin yang mengakibatkan diatas kertas aset PT "B" bertambah 500 milyar.
====================================
6. Dengan kenaikan Asset PT "B" sebesar 500 milyar pemegang saham PT "B" menjual saham sekian persen sebesar 500 milyar di BEJ. Artinya uang publik yang terseret masuk ke rekening pribadi pemegang saham PT "B" adalah 500 milyar.
====================================
7. Kembali ke PT "A" yang masih memiliki 50 % saham kembali berhutang dengan PT "C",ltd berkedudukan di Hongkong sebesar 250 milyar dengan tujuan membangun kebun kelapa sawit dengan bunga 3%/tahun. Itu artinya saat ini PT A memiliki uang 250 milyar dari PT"C" dan 500 milyar dari PT"B" untuk membangun perkebunan kelapa sawit.
=====================================
8. PT "A" bukannya membangun kebun kelapa sawit namun dengan uang 250 milyar ini justru didepositokan di bank dengan bunga 7 persen per tahun. Itu artinya PT"A" mendapatkan keuntungan bersih sebesar 10 milyar per tahun dari bunga bank saja , itupun sudah membayar bunga ke PT "C" sebesar 7,5 milyar per tahun. Dana Masyarakat terus mengalir ke PT "A" sebesar 10 milyar pertahun.....bila sepuluh tahun saja kejadian ini terus berlangsung maka dana masyarakat yang mengalir ke PT "A" bisa mencapai 100 milyar dan inflasi terus naik akibat dana pinjaman ini tidak diputarkan di sektor riil.
=====================================
9. Pemegang saham PT. "B" yang menjual sahamnya di BEJ lebih pintar lagi dengan dana 500 milyar yang dikelolanya digunakan untuk bermain saham di sektor blue chip dengan profit taruh saja 10%/tahun, maka dana masyarakat yang dirampok di BEJ adalah sebesar 50 milyar per tahun. Dikali 10 tahun 500 milyar dana masyarakat dirampok. Hal ini menyebabkan inflasi juga karena dana yang seharusnya digunakan PT "B" membangun perkebunan kelapa Sawit justru diputar lagi di BEJ.
======================================
10. Sementara ratusan calon petani plasma 10 tahun menunggu janji PT"A" membangun kebun sawit tersebut.
======================================
11. Sementara Pemerintah Kabupaten, Departemen Pertanian dan Kehutanan juga menunggu janji dibangunnya perkebunan Kelapa Sawit.
=======================≠===============
12. Sementara dalam 10 tahun Departemen Perindustrian menunggu untuk membantu mendirikan Pabrik Pengolahan kelapa sawit dan Perbankan menunggu untuk memberikan pinjaman.
=======================================
13. Setelah 10 tahun tetap saja perkebunan tidak dibangun karena PT "A" beralasan lokasi tidak strategis karena di pinggir pantai dan tidak ada pelaabuhan dan menunggu pemerintah membangun pelabuhan.
========================================
14. Sementara dalam 10 tahun Pemilik saham PT "A", PT "B" dan PT "C" meninkmati bunga pinjaman dari bank, menikmati naiknya harga saham.
=========================================
15. Setelah 10 tahun pemegang saham PT"B" kepemilikannya sahamnnya di PT. "B" sudah berkurang banyak. Bersama Pemilik Saham lainnya yang bertabiat sama mereka melakukan yang namanya "goreng saham". Yaitu bersama-sama menjatuhkan harga saham yang mengakibatkan krisis ekonomi 2013, dollar mencapai 12.000. Setelah harga saham jatuh......ke harga awal aset PT. "B" turun 2 Trilyun dan harga sahamnya sangat murah. Dengan uang cash yang dimiliki pemegang saham PT "B" sebesar 1 Trilyun hasil perdagangan saham selama 10 tahun, mantan pemilik PT "B" dengan perkasanya kembali menjadi pemilik mayoritas PT "B" .
=======≠=============================
16. Dan tahun 2014 perekonomian Indonesia pulih dari Krisis atas kepemimpinan SBY, padahal hal itu dikarenakan 2013 Pengusaha Ambil untung dan 2014 memulihkan kondisi ekonomi.
Kejadian diatas bisa dihindari dengan Presiden dan kepala daerah lainnya mencabut HGU, setelah 3 tahun tidak terjadi perkebangan yang significant dalam pembangunan perkebunan, mempidanakan para direksi dan pemilik perusahaan dan menyerahkan kepemilikan HGU ke perusahaan lain yang serius membangun kebun kelapa sawit/karet. Dan Kebijakan lainnya yang untuk melindungi kepentingan masyarakat Indonesia untuk tidak dipermainkan oleh Swasta secara sistematis seperti ini. Dan melarang swasta berhutang ke asing dengan ancaman pencabutan izin usaha dan pempidanaan direksi dan pemilik perusahaan bila melanggar.
Saat ini ada ratusan HGU di seluruh Indonesia yang diterlantarkan pemilik lamanya, dan pemerintah tidak berani mengambil kebijakan pasti untuk mengatasi hal ini. Kalau dulu cuma untuk curi kayu, sekarang HGU untuk merampok di BEJ secara legal.
Kejadian diatas baru dari sektor perkebunan saja, kejadian yang similar yang dilakukan para mafia lain yang saya sebutkan diatas dengan total hot money 1400 trilyun. Dan mereka secara bersama-sama melakukan taking profit. Tentunya yang mendapatkan keuntungan terbesar dari Krisis Ekonomi ini adalah pemain saham di BEJ dan yang membayar adalah seluruh masyarakat Indonesia melalui Pajak.
Quote:
Mengapa 2013 ? Hal ini terkait dengan perlunya dana untuk PEMILU 2014. Dengan adanya krisis ekonomi , para mafia ikhlas mengeluarkan duit PEMILU 2014 untuk para pejabat yang mereka dukung dibayar dengan kepemilikan ekonomi yang lebih luas atas Indonesia dan bila ini terus berlanjut maka seluruh aset Pemerintah Indonesia akan jatuh ditangan swasta dan anak cucu kita akan menjadi budak kapitalis.
Dan tulisan ini bila dipahami para pejabat Indonesia, mohon , jangan mau diatur sektor swasta, karena diujungnya seluruh masyarakat indonesia yang membayar hutangnya, termasuk anda, saudara-saudara anda yang membayarnya dengan menjadi budak kapitalis perlahan-lahan. Seperti kata Lao tsu, Orang Miskin patuh pada orang kaya, dan Orang Kaya Patuh pada Penguasa.
Kebalikannya bila Orang Miskin dan Penguasa patuh pada orang kaya maka Orang Miskin dan Penguasa menjadi budak orang kaya.
Dan tulisan ini bila dipahami para pejabat Indonesia, mohon , jangan mau diatur sektor swasta, karena diujungnya seluruh masyarakat indonesia yang membayar hutangnya, termasuk anda, saudara-saudara anda yang membayarnya dengan menjadi budak kapitalis perlahan-lahan. Seperti kata Lao tsu, Orang Miskin patuh pada orang kaya, dan Orang Kaya Patuh pada Penguasa.
Kebalikannya bila Orang Miskin dan Penguasa patuh pada orang kaya maka Orang Miskin dan Penguasa menjadi budak orang kaya.
Quote:
[b]Sekian Gan sedikit gambaran konspirasi kotor antara pengusaha kotor dan birokrat korup yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi yg bikin nilai rupiah kita anjlok terhadap Dollar.. Dan bagi agan2 yg mungkin kebetulan kuliah di jurusan ekonomi.. thread sederhana ini bisa menjadi bahan diskusi di kampus !!!
Quote:
JANGAN LUPA DI RATE YA JURAGAN


SR TAPI KASIH RATE LEBIH TERHORMAT DARI JUNKER
JUNKER PASTI DAPAT BATA



SR TAPI KASIH RATE LEBIH TERHORMAT DARI JUNKER
JUNKER PASTI DAPAT BATA


Spoiler for Sumur:
Hasil Penelitian Sewaktu Magang Diperusahaan asal Hongkong di Provinsi Jambi (Nama Perusahaan Tidak Bisa Saya Sebutkan)


Diubah oleh beequeenz 16-03-2014 12:07
0
7.6K
Kutip
60
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan