Quote:
Yang kaya gini butuh di acungin jempol gan, mau kemana-mana bertaruh nyawa.
Quote:
Quote:
VIVAlife - Lupakan bahaya bullying di sekolah. Bagi anak-anak di Los Pinas, sebuah kampung di hutan Kolombia, perjalanan dari dan ke sekolah memiliki risiko bahaya yang jauh lebih dramatis. Lokasi desa itu terpaut 40 kilometer dari Bogota, kota terbesar di Kolombia.
Tinggal di desa terpencil membuat mereka kesulitan akses transportasi. Setiap pergi dan pulang sekolah, mereka harus menggantung di kabel baja yang terbentang 1200 kaki di atas derasnya aliran sungai.
Selama 200 tahun terakhir, warga di desa kecil ini hanya memiliki dua pilihan untuk terhubung ke peradaban. Pertama, berjalan kaki selama dua jam. Atau, melakukan perjalanan satu menit melewati ngarai sejauh 1 mil dengan bergantungan di atas kabel layaknya flying fox.
Jika menetapkan pilihan pada opsi kedua, orang-orang harus membawa sendiri perlengkapan menyeberang, seperti pegangan, tali, dan rem.Meski begitu, pilihan kedua lah yang lebih banyak digandrungi.
“Alat transportasi” itu punya dua kabel satu arah yang sangat curam. Satu untuk membawa orang keluar dari kota, satu lagi untuk membawanya kembali. Hampir seluruh warga desa memilih melewatinya.
Uniknya, tidak ada yang pernah tahu batasan berat yang bisa ditanggung kabel itu. Yang jelas, penduduk lokal telah menyeberangkan hewan, bungkusan makanan besar, bahkan furnitur melaluinya.
Setiap hari, hampir 60 orang yang "berjalan" di kabel itu. Yang luar biasa, belum ada satupun orang yang mengalami cedera serius atau tewas. Bahkan hingga kini kabel itu belum pernah putus.
Meski mengetahui bahaya bisa terjadi kapanpun, pemerintah pusat tidak berencana membuat jembatan penyeberangan yang lebih layak. Alasannya, karena tidak cukup banyak orang yang tinggal di Los Pinas. Bagaimanapun juga, perjuangan masyarakat sana untuk sekolah dan bepergian patut diacungi jempol.
Quote: