MuslimAirForce
TS
MuslimAirForce
Ini Lima PR Jakarta jika Ingin Bebas Banjir

KOMPAS. com - Selama bertahun-tahun, banjir musiman tak pernah absen merendam Jakarta padahal banjir sesungguhnya bisa dihindari jika Jakarta mengerjakan lima pekerjaan rumah ini.

Pakar tata kota Nirwono Joga merinci apa saja pekerjaan rumah Jakarta.

Perbaikan drainase

Secara umum saluran drainase di Jakarta tidak terhubung dengan baik dan diameternya harus diubah. DKI juga belum memiliki rencana induk saluran drainase kota keseluruhan.

Kerja ini melibatkan Dinas Pekerjaan Umum terkait revitalisasi saluran drainase dan jaringan utilitas, Dinas Kebersihan yang bertanggung jawab atas kebersihan sampah, limbah dan lumpur dan Dinas P2B untuk membongkar bangunan yang berdiri di atas saluran air.

Tak ketinggalan Satpol PP yang bertugas menertibkan bangunan-bangunan yang akan atau sudah berdiri di saluran air itu.

"Satu tahun terakhir hal ini belum dilakukan dan belum ada perubahan kondisi drainase," kata Nirwono.

Normalisasi Sungai

Normalisasi empat dari 13 sungai yang diprogramkan pada 2013 yaitu Ciliwung, Tangerang, Angke dan Sunter belum bisa dilakukan karena warga belum direlokasi.

Sepanjang 2013 belum ada normalisasi kali, bahkan bisa dikatakan berhenti. Ini berakibat pada banjir Januari ini dan menggenangi kawasan langganan banjir dan kebetulan berada di bantaran kali. Jadi tidak mengherankan jika banjir menggenangi kawasan-kawasan yang paling rawan banjir di Jakarta selama ini.

"Jika kita mau memutus mata rantai banjir tidak ada pilihan lain kecuali adalah relokasi besar-besaran seluruh warga yang ada di bantaran kali," kata Nirwono.

Revitalisasi waduk dan situ

Ada 47 waduk dan 14 situ di Jakarta yang belum tersentuh, baru waduk Pluit dan waduk Ria Rio. September kemarin baru 10 waduk yang sempat dikeruk.

"Artinya masih banyak badan badan air yang belum berfungsi maksimal untuk menampung lintasan air dari sungai mau pun dari kawasan sekitarnya sehingga menggenangi jalan-jalan umum di Jakarta," kata Nirwono.

Secara bertahap Jakarta diharapkan melakukan revitalisasi minimal 5-7 waduk di Jakarta setiap tahunnya agar lima tahun ke depan waduk-waduk di Jakarta bisa dioptimalkan.

Perbanyak daerah resapan air

Baru 9,8% ruang terbuka hijau yang ada di Jakarta, untuk mencapai 30% perlu usaha serius dalam pembangunan ruang terbuka hijau setiap tahunnya.

Tahun 2013, tidak ada penambahan ruang terbuka hijau karena kesulitan mencari lahan. Tahun ini harus lebih serius mencari lahan untuk dibebaskan terutama di kawasan rawan banjir.

Rekayasa sosial

Tidak ada pendekatan kepada warga yang tinggal di bantaran kali, waduk atau situ untuk sukarela pindah ke rumah susun yang ada di sekitar kawasan mereka.

"Kenapa ini perlu? Karena pemindahan warga ke hunian vertikal akan menciptakan perubahan sosial budaya yang besar kalau tidak, pemindahan warga ke rumah susun hanya akanmemindahkan kampung-kampung kumuh tadi ke rumah susun di masa yang akan datang," kata Nirwono.

Ia mengakui pemindahan warga tidak bisa dalam waktu singkat dan metodenya harus berbeda antarlokasi.

Ia menghimbau agar di tahun 2014, Pemda DKI memilih satu atau dua lokasi yang bisa dijadikan proyek percontohan di luar waduk Pluit atau Ria Rio misalnya di Kampung Pulo atau Kampung Melayu untuk memindahkan warga.

"Itu akan jadi contoh yang baik karena begitu ada kawasan yang dipindah dan ditata dengan baik, publikasi mudah dilakukan dan warga akan berbondong-bondong pindah," tutupnya.

http://sains.kompas.com/read/2014/01...n.Bebas.Banjir
0
1.6K
15
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan