revolusi2Avatar border
TS
revolusi2
(Sebuah Cerita) Perang Harga Diri Indonesia VS Australia.
Perang Harga Diri Indonesia VS Australia


Jumat, 22 November 2013 kepala staf angkatan laut Laksamana Marsetio menyiagakan armada perangnya di laut Arafura yang berbatasan langsung dengan Australia, angkatan laut Indonesia mengerahkan kekuatan patroli terbarunya seperti tujuh kapal perang FPB buatan PT. PAL kelas Pandrong yang sudah dipersenjatai dengan rudal, tujuh kapal perang cepat kelas Krait, lima kapal perang fiber kelas Boa, dan tiga kapal PC kelas Sibarau. Bukan Cuma itu armada pemukul milik TNI AL seperti dua kapal selam kelas Cakra, sebelas Fregat kelas Ahmad Yani, lima Korvet anti kapal selam kelas Parchim, sebelas kapal cepat rudal kelas Mandau, sembilan kapal cepat torpedo kelas Ajak. Dan juga dua kapal Landing Platform Dock (LPD) kelas Makassar yang mengangkut 6 helikopter serang, dan dua kapal bantuan cair minyak (BCM) ikut dikerahkan. Hal tersebut atas intruksi langsung dari presiden.

Sebelumnya....

Rabu, 30 Oktober 2013 Indonesia digemparkan dengan laporan terkait ditemukannya fasilitas penyadapan yang ditemukan di kedubes Australia di Indonesia, pemerintah dituntut besikap tegas atas peristiwa ini.
Belum reda isu tersebut Senin, 18 November 2013 The Guardian sebuah majalah terbitan Inggris menyebutkan SBY bersama 9 jajaran petinggi negara. Termasuk Wakil Presiden Boediono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menjadi target penyadapan pada 2009. Hal itu sontak membuat Indonesia marah, rakyat Indonesia melakukan demo didepan Kedubes Australia di Jakarta, mereka minta Duta Besar Australia untuk Indonesia diusir dari tanah air.

Senin, 18 November 2013 Indonesia menarik Duta Besar untuk Australia kembali ke Indonesia, bukan cuma itu. Indonesia juga memutuskan pelbagai kerjasama yang telah dijalinnya dengan Australia seperti latihan gabungan TNI, Indonesia menarik lima pesawat tempur F-16 dua pesawat Hercules dan 60 personel TNI AU dari Australia. Kopassus juga men stop latihan bersama tentara Australia di Lembang dan langsung memulangkan tentara Australia kembali ke negaranya. Hal tersebut dilakukan atas bentuk protes dari Indonesia dan sambil menunggu penjelasan dari pihak Asutralia terkait penyadapan yang dilakukannya. Serta menuntut agar Australia meminta maaf atas kelakuannya ini.

Rabu, 20 November 2013 ketua DRP Priyo Santoso curhat kepada Rusia terkait penyadapan. “Saya beri tahu (kepada wakil ketua parlemen Rusia) yang mulia wakil ketua parlemen Rusia, seminggu ini rakyat kami satu bahasa, satu rasa gusa, kecewa, marah dengan tindakan ilegal sebagai negara bersahabat terhadap perlakuan negara Australia juga Amerika yang tega menyadap presiden kami menyadap ibu negara dan beberapa tokoh lain.”

Entah itu benar benar curhat atau sebagai bentuk dalam mencari dukungan jika terjadi perang dengan Australia.

Keadaan semakin memburuk ketika seorang politisi Australia dari Partai Leberal menyebut wajah Marty Natalegawa seperti bintang porno Filiphina era 70-an. Rakyat semakin tak terima atas perlakuan Australia yang menganggap rendah Indonesia sekaligus melecehkan harga diri bangsa Indonesia, rakyat Indonesia mendesak agar presiden melakukan sesuatu yang membuat Australia menyesal dan meminta maaf kepada bangsa Indonesia meskipun harus berperang. “Indonesia harus membuat mereka menyesali perbuatannya itu, mereka telah memata matai bapak dan ibu presiden kami, mereka telah menghina menteri luar negeri kami, mereka telah menganggap rendah Indonesia dan mereka juga telah melecehkan harga diri bangsa Indonesia. Kami rakyat Indonesia meminta tolong kepada bapak presiden untuk membuat mereka menyesal dan menarik kembali kata-kata mereka, dan meskipun harus perang kami siap.”

Lalu setelah penempatan armada lautnya di laut selatan Indonesia, apa perintah SBY selanjutnya?

Lewat rapat bersama komisi l DPR, menteri pertahanan, menteri keuangan, dan para jendral. SBY memerintahkan agar segera mengakuisisi sejumlah peralatan perang yang ditawarkan oleh pihak Rusia seperti rudal pertahanan udara S-300 dan 10 kapal selam kelas Kilo. Bukan Cuma itu saja hasil dari rapat juga membuat alutsista Indonesia bertambah, yaitu dengan pembelian 57 helikopter serang Kamov KA 52, 83 pesawat tempur Sukhoi SU-35 Flanker E, 43 pesawat tempur T 50, 60 armored personal carrier(APC) buatan Pindad Anoa 4x4, 92 tank amphibi sekaligus bisa sebagai kendaraan angkut personel BMP 3, tambahan 362 tank tempur utama (MBT) Leopard RI, 98 tank tempur ringan Marder, 50 kapal cepat rudal(KCR) kelas Clurit buatan PT. PAL, 83 kapal cepat rudal(KCR) trimaran buatan PT. Lundin, 30 kapal perusak ‘KDX III/Sejong the great class’ buatan Korea Selatan, dan senjata strategis lainnya sebenarnya Cina dan Iran juga menawarkan pelbagai macam alutsista canggih buatan negeri sebagai bentuk dukungan terhadap Indonesia tetapi tawaran tersebut masih dikaji oleh Komisi l DPR. SBY minta alutsista yang dibeli adalah alutsista yang baru diserahterimakan kepada militer negara penjual tersebut karena walaupun bekas tetapi masih tergolong baru dan agar cepat menjadi milik Indonesia karena tidak perlu proses panjang pembuatannya. Mendengar berita ini tentu kita berpikir kenapa secepat itu Indonesia langsung memutuskan untuk menambah kekuatan militernya dan bukan malah memperbaiki hubungan, tetapi SBY sudah tahu Australia tidak akan meminta maaf kapada kita. Karena aksi penyadapan itu bukanlah untuk kepentigan Australia saja, tetapi juga untuk kepentingan Amerika dan israel tentu hal itu akan membuat Ausralia merasa berani, karena mempunyai teman yang akan turut serta membela dan membantunya.
Rusia, Korea Selatan, dan Jerman menyetujui permintaan pesanan senjata yang diajukan oleh Indonesia, diharapkan persenjataan tersebut mulai berdatangan lima minggu kedepan dan mulai lengkap hingga tujuh minggu. Pengiriman tersebut sangat singkat karena dukungan ketiga negara tersebut kepada Indonesia, dan mereka mengerti akan kebutuhan Indonesia terhadap alutsista baru. Bahkan Rusia memberikan bonus kepada Indonesia, mereka menyertakan persenjataan pesawat tempur tersebut ke dalam satu paket penjualan yang artinya akan lebih menghemat keuangan Indonesia.

Mendengar Indonesia membeli alutsista besar besaran bahkan yang terbesar dalam sejarah Indonesia dan se Asia. Membuat geger dunia, Indonesia yang selama ini dipandang memiliki peralatan militer yang sudah uzur berubah menjadi negara super power hanya dalam beberapa minggu. Perdana Menteri Timor Leste mengatakan Indonesia akan mengancam perdamaian dunia dengan mainan barunya, pengamat militer Singapura mengatakan Indonesia bagaikan macan lumpuh yang mendapatkan kekuatannya kembali dalam semalam, presiden Venezuela Nicolas Maduro pun ikut angkat bicara Nicolas mengatakan Australia telah membuat Indonesia marah besar dan mengatakan Australia telah berbuat ngawur serta menyarankan agar Australia untuk segera meminta maaf kepada Indonesia sebelum mereka rata dengan tanah. Pengamat hubungan luar negeri Rusia mengatakan Indonesia telah membuat tekat. Jika harus menyerang Australia maka Indonesia pasti akan melakukannya. Bahkan perdana menteri Malaysia mengizinkan AS untuk mendirikan pangkalan militernya dekat Kuala Lumpur jika membutuhkan.

Australia tak tinggal diam Jumat, 22 November 2013 Presiden bersama Perdana Menteri negara anggota aliansi Fire Power Defence Arrangements (FPDA) Australia, Inggris, Singapura, Malaysia, dan Selandia Baru dikumpulkan untuk rapat darurat menyusul ketegangan tersebut. Amerika pun ikut dalam rapat tersebut, Australia meminta dukungan secara penuh jika terjadi perang lawan Indonesia.

Adanya rapat tersebut langsung direspon oleh SBY, Sabtu, 23 November 2013 Indonesia memutuskan tali hubungan diplomat dengan Australia. Seluruh mahasiswa dan warga negara Indonesia di Australia dipulangkan, melarang kunjungan warganya ke Australia, dan memulangkan semua warga Australia yang berada di Indonesia termasuk para investor. Indonesia menegaskan bahwa bangsa Australia tidak dibutuhkan Indonesia, pada hari itu juga Indonesia menyarankan semua warga Asing, Duta Besar, dan konsulat Jendral yang berada di tanah air untuk segara pulang ke negaranya masing masing. Sebelumnya pada Jumat, 22 November 2013 Australia juga telah memulangkan Duta besar nya di Indonesia.

Minggu, 24 November 2013 SBY menginstruksikan Perdana Menteri beserta anggota Komisi l DPR untuk melobi ke negara negara sahabat seperti Cina, Korea Selatan, Rusia, Iran, Arab Saudi, Pakistan, Kuba, Venezuela, dan Korea Utara Untuk mencari dukungan. di dalam negeri sendiri SBY melakukan kampanye perang, rakyat setuju meskipun ada yang menentang. Anggota DPR menggedok palu menunjukkan kesetujuannya, para jendral, Perdana Menteri, dan petinggi-petinggi negara lainnya termasuk Menteri Pertahanan mengamini kampanye SBY.

Lalu bagaimana hasil lobi yang dilakukan oleh Perdana Meneri dan anggota Komisi l DPR kita? Berikut hasilnya!

Cina, Rusia, Pakistan, Iran, Kuba, dan Venezuela mendukung dan bersedia memberikan bantuan militer kepada Indonesia. Korea Selatan bersitegang dengan Korea Utara Presiden Korea Selatan mengatakan tak sudi jika berperang bersama Korea Utara, hingga akhirnya Korea Selatan memilih untuk netral dan Korea Utara tetap ambil bagian dalam mendukung Indonesia. Arab Saudi menyatakan netral dalam hal ini karena kecaman dari pihak Amerika jika ikut dalam mendukung Indonesia. Bukan Cuma itu, para relawan perang yang kebanyakan dari Timur Tengah menyatakan siap untuk membantu Indonesia dalam menghadapi Australia, seperti Taliban, Hizbullah dan al Qaeda yang mengatakan mereka akan mengirimkan pasukannya ke Indonesia dalam waktu dekat ini.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk bahwa Indonesia benar benar marah, dan sebagai bentuk pertanda bahwa Indonesia masih memiliki harga diri yang masih tegak berdiri dengan gagah. Disaat kemarahan rakyat Indonesia tersebut, SBY masih memberikan waktu bagi Australia untuk meminta maaf. Lewat pernyataannya SBY mengatakan “Saya beserta seluruh tumpah air bangsa Indonesia disaat sedang mencapai titik didih kemarahan masih memberikan kesempatan bagi mereka untuk meminta maaf kepada kami, kami beri tenggang waktu selambat lambatnya pada hari Kamis, 28 November 2013 pukul 7.00 pagi. Kalau sampai pada waktu yang telah ditentukan tersebut saya beserta seluruh bangsa Indonesia tidak mendengar perkataan maaf dari mereka, Indonesia akan membuat mereka menderita dengan menggempur habis habis an menggunakan kekuatan militer dan dengan bantuan para negara sahabat kami. Kami akan menggunakan taktik bumi hangus yang akan membakar setiap instalasi penting yang mereka miliki sehingga mereka akan bangrut, saya juga akan mengirim pasukan rakyat Indonesia untuk menyerbu masuk kedalam wilayah Australia untuk menaklukan setiap bentuk perlawanan yang dilakukan oleh mereka walaupun tentara rakyat saya adalah seorang pelajar, seorang pegawai negeri, seorang pegawai swasta, seorang buruh, bahkan seorang pengangguran yang berjiwa berani dan memiliki rasa cinta tanah air yang dalam, walaupun mereka akan menggunakan kapal kayu ataupun baja untuk menuju ke negara mereka dan untuk menghabisi mereka. Kami akan memotong jalur perdagangan mereka, kami akan mem bom setiap inchi dari wilayah mereka, kami akan jadikan Canberra sebagai ladang api dan Australia sebagai kuburan massal bagi mereka, Australia akan kami jadikan bagian dari wilayah Indonesia, kami akan mengkliam setiap yang ada di Australia. Hingga mereka bersujud memohon ampunan dari kami.” Pernyataan tersebut di suarakan lewat pidato SBY di Stadion Gelora Bung Karno yang dihadiri oleh ribuan warga, didengarkan oleh jutaan rakyat Indonesia, dan di muat di majalah luar negeri seperti BBC, al Jazeera, Voa International.

Selasa, 26 Nopember 2013 militer bersama alutsista negara negara sahabat Indonesia sudah mulai berdatangan, mulai dari kapal perang hingga pesawat tempur mereka datangkan, bahkan Rusia dan Cina mengirim kapal induknya lengkap dengan pesawat-pesawat tempurnya. Tank tank mulai diturunkan lewat Pangkalan Utama IV di Pontianak milik TNI AL untuk disebar dekat pebatasan, hal ini bertujuan untuk membendung serangan dari Malaysia dan Singapura jika sewaktu waktu mereka menyerang. Rencananya, Rusia, Cina, dan Iran membatu Indonesia dalam bertempur di wilayah selatan. Sementara Venezuela, Kuba, dan Korut membantu Indonesia melawan serangan dari wilayah Utara yang kemungkinan besar diakukan oleh Singapura, Malaysia, dan Inggris.

Mendengar hal tersebut PBB dan anggota Gerakan Non Blok melakukan rapat darurat. PBB berusaha mencegah terjadinya perang antara Indonesia dengan Australia yang akan menambah buruk stabilitas kawasan dan akan menghancurkan perekonomian negara negara Asia dan Eropa. Rapat tersebut menghasilkan keputusan berikut! negara anggota PBB yang bersikap netral akan mengirimkan armada lautnya untuk misi perdamaian di perairan laut Ambalat dan laut Arafura yang mana akan dijadikan zona netral yang dijaga oleh pasukan perdamaian, dan negara anggota Gerakan Non Blok akan mengirim menempatkan militernya di perairan Natuna. Karena dianggap tempat yang vital, Indonesia tidak setuju laut Arafura dijadikan zona netral dan mengancam akan meyerang seluruh kapal berbendera PBB yang masuk ke laut Arafura. Dengan tindakan Indonesia itu PBB memutuskan untuk mengirimkam pasukan di wilayah laut Australia yang dekat dengan laut Arafura.

Rabu, 27 November 2013 kapal kapal perang armada laut pasukan perdamaian PPB tiba. Mereka melihat kapal kapal perang Indonesia dengan bendera merah putih raksasa berkibar di tiang kapal ditemani bendera lambang Garuda di bawahnya, di kawal oleh kapal kapal perang berbendera Iran, Cina, dan Rusia. Mereka tampak mondar mandir di laut Arafura dengan menghadapkan moncong meriamnya ke atas. Untuk di perairan Natuna kapal kapal perang penjaga perdamaian negara anggota gerakan non blok, mereka disuguhkan dengan kehadiran kapal perang Indonesia, Venezuela, dan Korea Utara yang tampak bersiaga. Pada hari itu juga Indonesia mendirikan pos pos pembagian senjata di wilayah perbatasan untuk dibagikan kepada para warga dan suku yang akan ikut berpartisipasi, sekaligus melatihnya melatih mereka untuk dapat menggunakan senapan.

Bagaimana reaksi Australia beserta negara aliansinya?

Sebelum para pasukan negara sahabat Indonesia tiba, mereka sudah mengirim bantuan militernya. di laut sebelah utara Australia yang berbatasan langsung dengan Indonesia telah disiagakan kapal perang milik Angkatan Laut Australia, New Zewland, dan Amerika. Malaysia menyiagakan tentaranya beserta tentara Inggris di perbatasan Indonesia di Kalimantan timur dan dilaut perbatasan Ambalat, tentara Singapura dan Malaysia bergabung siaga di perbatasan dengan perairan Natuna.

Kamis, 28 November 2013 pukul 4.00 pagi, tiga jam sebelum waktu permohonan maaf Australia habis. SBY memberi perintah kepada para jendral nya untuk menyiagakan seluruh angkatan tempur untuk persiapan memulai serangan jika pada waktu yang telah ditentukan Indonesia tidak mendengar kata maaf dari mereka. Pukul 5.00 pagi, tidak ada telepon antar petinggi negara, tidak ada diplomasi. Hanya Vladimir Putin yang terakhir kali menelpon menanyakan perkembangan situasi terakhir. SBY memerintahkan pasukan front utara untuk menghadang serangan yang dilakukan oleh tentara Malaysia, Singapura, dan Inggris menggunakan taktik bertahan dan menyerang. Sedangkan pasukan front selatan di perintahnya untuk menyerang menggunakan taktik menyerang dan bertahan, strateginya Indonesia akan masuk ke laut Australia menghancurkan pertahanan lautnya kemudian menguasai laut Australia yang berbatasan dengan Indonesia. Setelah berhasil menguasai, pasukan armada laut Indonesia dan yang lainnya akan membuat jalur aman untuk dilalui pesawat tempur dan pesawat pengebom. Pesawat tempur dan pengebom tersebut di tugaskan untuk menyerang dan mengebom pertahanan depan Australia yang terletak di pulau Melville yang kemudian akan dikuasai dan dijadikan base pertahanan terdepan serta pangkalan untuk penyerangan selanjutnya.

Updated!
0
20.6K
67
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan