Hiperseks adalah obsesi berlebihan terhadap seks yang berdampak pada kehidupan sosial penderita. Ciri-ciri hiperseks yang paling dominan adalah ketidakmampuan penderita mengendalikan keinginan berhubungan seks. Menurut Mayo clinic, hiperseks adalah gangguan seksual yang bisa diderita oleh pria maupun wanita. Hiperseks pada pria disebut satryasis dan pada wanita disebut nymphoman
Sangat jarang penderita hiperseks secara sadar memeriksakan diri ke dokter, biasanya penderita berobat karena mendapat dorongan dari pasangan atau keluarga.

Pada umumnya penderita akan menjalani terapi psikis oleh dokter jiwa. Hiperseks memang bukan semata masalah hormon seks melainkan juga masalah kejiwaan.

Menurut Mayo clinic, hiperseks disebut juga perilaku seks kompulsif atau kecanduan seks dimana penderita memiliki obsesi, imajinasi, dan perasaan terhadap seks secara berlebihan sedemikian hingga mempengaruhi kualitas hidup dan mengganggu interaksi sosial dan kesehatan penderita.

Belum ada batasan jelas antara hiperseks dengan gairah seks tinggi yang normal. Tetapi para ahli menyarankan setiap orang yang mengalami ciri-ciri hiperseks di bawah ini untuk segera memeriksakan diri ke dokter:

Berselingkuh atau memiliki parner seks di luar lembaga pernikahan yang dijalani
Terobsesi berlebihan terhadap seks, seolah-olah tidak bisa dikendalikan lagi oleh penderita
Hobi melakukan masturbasi berlebihan
Menganggap pasangan sebagai objek seks
Memiliki kecenderungan berganti-ganti pasangan seks
Kadang melakukan aktifitas seks tidak normal seperti menyakiti pasangan
Melakukan aktifitas seks berisiko tanpa peduli orang lain atau kesehatan diri sendiri
Hobi membuka situs porno di internet adalah juga ciri-ciri hiperseks
Menjadikan seks sebagai pelampiasan terhadap masalah yang dihadapi seperti kesepian dan depresi
Aktifitas seks yang dijalani telah mengganggu kehidupan sosial dan pekerjaan
Jika anda memiliki minimal tiga dari 10 ciri-ciri hiperseks di atas, sebaiknya kunjungi dokter untuk memeriksakan diri. Anda bisa ke dokter umum atau ke psikiater. Dokter akan berusaha mendiagnosa dan mencari penyebab gangguan seks yang anda derita.

Di Amerika Serikat, jumlah hiperseks pada pria berkisar 8% dan wanita 3%. Belum ada data resmi jumlah penderita di Indonesia. Menurut Dr. Patrick J. Carnes, hiperseks berhubungan dengan kemampuan seseorang mengendalikan emosinya. Itulah sebabnya, penderita gangguan seks berlebihan ini biasanya juga memiliki masalah dalam mengendalikan diri di luar urusan seks.

Beberapa ahli sepakat menyebut hiperseks disebabkan oleh trauma seksual masa lalu seperti pernah mengalami pelecehan seksual atau hidup di dalam keluarga yang memiliki masalah dengan seks. Beberapa penelitian juga menyebutkan tingginya kadar bahan kimia tertentu di otak  seperti serotonin, dopamine dan norepinephrine sebagai penyebab gangguan ini.

Pada umumnya penderita menjadikan seks sebagai cara untuk melampiaskan segala masalah yang dihadapi. Untuk mengetahui apakah anda telah menjadi pecandu seks atau tidak, silahkan ikuti kuisioner kecanduan seks di sini.

Pasangan suami istri yang sama-sama memiliki gairah seks tinggi tentu memiliki frekuensi bercinta yang tinggi pula. Tetapi jika hanya satu pihak yang mengalami hiperseks maka pihak yang lain tentu akan menderita, inilah sebabnya banyak kasus perceraian terjadi akibat tidak sanggup melayani nafsu pasang.
Sumber: sexsiologi.com