Quote:
Posted On 17 Jan 2014
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau jokowi tidak memenuhi janjinya sewaktu kampanye untuk menyelesaikan masalah banjir dan macet.
“Jokowi dipilih karena janjinya menyelesaikan banjir dan macet. ia mengatakan, mudah mengatasi banjir di Jakarta, faktanya masih ada banjir dan macet,”kata budayawan Betawi,Ridwan Saidi dalam acara dialog di televisi swasta, Kamis (16/1) malam.
Ridwan juga menyesalkan Jokowi yang memecah belah warga Betawi,”Dia memecah belah warga Betawi,sebaiknya Jokowi pulang ke pasar Klewer,”Papar Ridwan.
Kata Ridwan, Jokowi tidak berpihak kepada Rakyat kecil. “Terminal Lebak Bulus digusur,padahal di sana banyak pedagang kecil,”jelas Ridwan.
Selain itu, Ridwan menilai kinerja Jokowi hanya pencitraan.”Jokowi masuk got di hadapan wartawan. Dan dianggap populer dan Capres terkuat,padahal hanya pencitraan saja,”pungkas Ridwan
http://www.itoday.co.id/politik/usir...i-dari-jakarta
yg otaknya masih waras, pasti tidak akan kena brainwash dari pencitraan jokowi dan brainwash dari akun2 bayaran di social media, ini fakta bukan opini
Quote:
Walikota Solo: Kelihatannya Nggak Sulit-sulit Amat Atasi Macet dan Banjir Jakarta
19-07-2013 18:11
Selasa, 28 Juni 2011 , 18:55:00 WIB
Laporan: Zulhidayat Siregar
http://www.rakyatmerdekaonline.com/r...porate_BRI.swf
RMOL. Ada dua persoalan klasik yang selama ini dihadapi oleh warga Ibukota Jakarta. Kedua masalah itu adalah banjir dan kemacetan.
"Ya Jakarta itu problem sebenarnya ada dua. Macet sama banjir," kata Walikota Solo Joko Widodo merendah kepada Rakyat Merdeka Online di sela-sela acara peresmian Pusat Studi dan Pendampingan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Aula Universitas Sebelas Maret, Solo, oleh Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, (Selasa siang, 28/6).
Joko Widodo termasuk bakal calon yang akan diusung PDI Perjuangan pada pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun depan, selain Wakil Walikota Tangerang Rano Karno dan anggota DPRD DKI Jakarta Boy Sadikin.
Menurutnya dua persoalan di atas bisa diselesaikan dengan dua syarat. Pertama, adanya kemauan untuk menggunakan anggaran pemprov DKI Jakarta mengatasi hal tersebut. Makanya dibutuhkan skill dalam manajemen anggaran.
"(Anggaran DKI Jakarta) gede sekali. Satu periode bisa sampai Rp135 triliun. Itu gede sekali. Harusnya rampung semua itu. Tiga tahun harus rampung semua. Jadi tinggal eksekusi. Duit dari APBD cukup. Kalau tak cukup, investor saya kira ngantre," ungkapnya.
Syarat kedua, ungkapnya, dalam pengerjaan mengatasi macet dan banjir tersebut tidak diboncengi oleh kepentingan lainnya. Bila dua hal di atas terpenuhi, dia yakin, persoalan macet dan banjir yang selama ini menjadi momok yang menakutkan bagi warga Ibukota bisa teratasi.
"Kelihatannya nggak sulit-sulit amat. Hahaha, menurut pengalaman yang saya punyai di sini," tandasnya. [dem]
hoax