TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Hiruk pikuk ratusan warga Tionghoa yang berdoa tolak bala, tampak di Kelenteng Cing Te Miao atau Budi Luhur Sakti, Jalan Lingkar Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2014).

Tua muda silih berdoa secara silih berganti di depan altar. Menjelang imlek 2566, kelenteng Cing Te Miao menggelar upacara Poo Un dan tolak Bala.

Warga yang diharuskan melakukan doa tolak bala adalah yang bershio Kuda, Tikus, Naga, Anjing, Macan dan Kera. Lima Shio itulah yang terancam sial pada tahun kuda.

"Ritual ini diikuti lebih dari seribu umat tiap tahunnya," kata Ketua yayasan, Sugiarto Wijaya (Oei Ing Swie).

Untuk mengikuti upacara itu, ada sejumlah persyaratan yaitu membawa keperlua seperti enam butir telor ayam mentah, daging babi dipotong sejumlah umur, segenggam kacang hijau, kedele kuning, dan beras putih.

Tidak hanya itu, prosesi doa harus dilengkapi lilin merah, teh liau, teh kering, twa kiem, hoo swa dan minyak. Sepanjang pagi tadi, suara doa bercampur aroma hio memenuhi kelenteng budi luhur sakti.

Tampak juga di tengah ruangan, kapal naga sepanjang 4,5 meter yang dibuat dari kertas dihadapkan ke utara. Kapal Naga tersebut, akan dibakar pada pukul 15.00 sebagai simbol penghantar penghilang tolak bala.

http://www.tribunnews.com/regional/2...r-tanjung-emas
.
tolak bala gan