Anggi86
TS
Anggi86
SEJARAH BERDIRI NYA KASKUS


KASKUS -“The Largest Indonesian Community”, sebuah situs portal dan forum terbesar di Indonesia yang lahir dari kejeniusan seorang Andrew Darwis, mahasiswa Indonesia yang sekolah di Seattle, Amerika. Dikarenakan keciantaannya terhadap dunia online, ia rela mencurahkan seluruh hidupnya pada Kaskus. Dan juga kemampuan seorang Ken Dean Lawadinata dalam melihat potensi yang sangat besar di saat era informasi globalisasi mulai merambah berbagai belahan bumi.



Andrew Darwis dikenal seorang pribadi yang introvert dan pendiam, dia bisa mengunci diri di kamar duduk berjam-jam menghabiskan waktunya “berpacaran” dengan games dan dunia online. Dengan budget yang pas-pasan dia memutuskan untuk berangkat ke Amerika untuk melanjutkan kuliah. Dari sebuah tugas mata kuliah membuat website Andrew, saat teman-teman sekelasnya membuat website pribadi seperti permintaan dosen, Andrew justru berpikir untuk membuat sebuah portal tentang update berita tentang Indonesia dan sarana berkumpul mahasiswa Indonesia yang kuliah di Amerika. Portal tersebut ia namakan Kaskus yang berasal dari kata Kasak-Kusuk.


Portal itu terus dilanjutkan uleh Andrew setelah tugas kuliah itu selesai. Ia terus merawat Kaskus seperti “bayi kesayangannya”. Kehidupan Andrew tidak serta merta berjalan lancar, dari segi finansial support dari keluarga di Indonesia hanya cukup untuk membiayai biaya 2 tahun awal kuliahnya. Setelah itu ia mulai bekerja sambilan. Uang hasil kerjanya itu juga yang membiayai hosting server untuk Kaskus. Perlahan tapi pasti, di tahun itu, 1999, forum Kaskus mengalami peningkatan pengunjung oleh mahasiswa Indonesia yang tinggal di Amerika, sedikit pendapatan dari iklan juga mulai masuk. Andrew mulai sangat keasyikan mengurus update di Kaskus, dan disitulah Ronald Stephanus dan Budi Dharmawan yang merupakan teman dekat Andrew mulai bergabung membantu mengelola Kaskus.


Setelah berjalan kurang lebih 3 bulan. Kelangsungan hidup Kaskus mulai terseok-seok, dikarenakan peningkatan traffic, hosting juga butuh upgrade ke level lebih tinggi dan server yang lebih kencang, pendapatan hasil iklan Kaskus tahun 2000 waktu itu hanya $90 / bulan, tidak mampu menutup segala biaya operasional yang timbul. Akhirnya Ronald dan Budi memutuskan untuk mundur .


Tidak patah arang, alih-alih menyerah, Andrew justru semakin menggila dengan Kaskus. Ia berjuang mati-matian untuk dapat terus menjaga “bayi”-nya sambil terus kuliah. Saat itu kaskus telah menggunakan konsep yang berbeda. Situs ini tak lagi diisi oleh postingan berita-berita, melainkan menjadi sebuah forum di mana tulisan-tulisan diposting sendiri oleh para kaskuser (pengguna Kaskus). Konsep tersebut membuat pengunjung Kaskus meningkat. Orang Indonesia memiliki budaya sosial yang tinggi, ketika konsep diganti menjadi forum online, dengan berbagai macam pengelompokan sub forum launge dan hobby. Traffic menjadi meningkat drastis. Di tahun 2002 Kaskus baru mampu menghasilkan 200-300 dollar, mungkin lumayan untuk Indonesia, tapi di Amerika nominal tersebut termasuk kecil. Andrew bahkan bekerja paruh waktu di Burger King dengan gaji $7 /jam.



Saat itu,Ken Den Lawadinata, saudara Andrew baru datang ke Seattle, Amerika untuk mulai kuliah. Bahkan untuk pertemuan pertama mereka di sebuah undangan komunitas, keduanya tidak saling mengenal, yang akhirnya baru mereka sadari kemudian. Berbeda dengan sang sepupu, Ken adalah pribadi yang extrovert, dia bandel, ngocol, dan kritis emoticon-Big Grin . Hari-hari selanjutnya, Andrew dan Ken lebih sering melakukan aktivitas bersama. Ken sering nongkrong di kost Andrew untuk bermain game, sambil mengamati apa yang Andrew lakukan di depan PC. Lama-kelamaan Ken justru tersedot dalam kehidupan Andrew dalam dunia Kaskus. Hari berganti hari, Ken terus mengamati, mendengar, dan merasakan bagaimana Kaskus berkembang dan bagaimana aktivitas Andrew didalamnya. Ken akhirnya memutuskan untuk bergabung mengelola Kaskus, dan dia juga merupakan investor pertama yang menyuntikkan dana untuk pengembangan Kaskus dari uang hasil hutangnya.

Sebuah keputusan yang sangat kontroversi mereka ambil, alih-alih melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi di negri Paman Sam, mereka justru memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk mengelola Kaskus, sebuah portal maya yang tidak tampak fisik namun memiliki komunitas sebagai aset utamanya. Bahkan Ken memutuskan untuk tidak menyelesaikan kuliahnya. Berdua mereka mulai mengembangkan Kaskus, mulai mendaftarkan legalitas nama perusahaan PT Darta Media Indonesia (Darta yang merupakan gabungan Darwis & Lawadinata emoticon-Wink ), dilanjutkan pencarian ruko bangunan fisik untuk kantor, mencari karyawan pertama, keliling dan melobi perusahaan advertising.


Kedua sepupu ini tidak henti-hentinya melobi perusahaan-perusahaan periklanan besar untuk masuk ke Kaskus. Berkali-kali mereka ditolak dan dipermalukan, tapi semangat yang kuat dan support para kaskuser membuat mereka gigih. Hingga akhirnya satu perusahaan besar agensi mau bekerjasama dengan mereka, namanya SemutApi. SemutApi meminta kerjasama mengikat dan banyak meminta hak eksklusif untuk membantu aktivitas marketing dan sales. Setiap keputusan besar mendatangkan resiko yang besar, terlebih partnership. Namun akhirnya Andrew dan Ken mengambil jalan itu, dan pilihan mereka tidak salah. Adalah Danny Oei Wirianto, pendiri SemutApi Colony yang saat ini menjabat sebagai Chief Marketing Officer (CMO) Kaskus.



Kaskus terus berkembang, dibawah otak dan pemikiran brilian Andrew Darwis dan dikomando-i oleh Ken Dean sebagai Chief Executif Officer (CEO), pada bulan Agustus 2005, PC Magazine Indonesia memberikan penghargaan kepada situs Kaskus sebagai situs terbaik dan komunitas terbesar, kemudian Kaskus terpilih kembali sebagai website terbaik pilihan pembaca PC Magazine pada 2006. Perjalanan Kaskus juga tidak selalu lancar, jika kamu-kamu ingat tahun 2006 terjadi serangan virus Brontok yang merajalela, dan Kaskus menjadi salah satu target utama. Disaat itu Kaskus mengubah domain dari .com menjadi .us. Serangan lain juga terjadi dari komunitas Hacker karena kesalahpahaman member. Kaskus terus berkembang tak terbendung, komunitas didalam kaskus yang sering dikenal dengan kaskuser menunjukkan loyality yang sangat tinggi. Sebenarnya para kaskuser lah yang telah menciptakan kekuatan didalam Kaskus. Hingga pada tahun 2008 Andrew dan Ken akhirnya memutuskan untuk mengoperasikan server Kaskus di Indonesia.



Sebuah titik balik yang sangat penting terjadi pada tahun 2011, dimana anak perusahaan Group Djarum yaitu Global Digital Prima (GDP) yang dipimpin Martin Hartono, melirik Kaskus dan berencana untuk berinvestasi di Kaskus. Setelah berkali-kali terjadi meeting akhirnya mereka menemukan sinergi dari 2 pihak, dan GDP positif berinvestasi di Kaskus, sejumlah ratusan Millyar emoticon-Embarrassment. Ini merupakan pencapaian luar biasa, akhir dari perjuangan panjang dan juga awal dari lembaran babak baru bagi Kaskus untuk terus terbang.

Inovasi dan inovasi terus dilakukan oleh Andrew dan Ken bersama Team Kaskus seperti KasPay yang sangat mendukung FJB (Forum Jual Beli). Hingga pada tahun 2012 lalu, Kaskus kembali melakukan perombakan total yang pada waktu itu kita akses dengan alamat livebeta.kaskus.com. Yang selang beberapa bulan kemudian launching resminya, dan kita dapat menikmati tampilan Kaskus baru yang lebih fresh, nyaman di mata, dan lebih terstruktur.

Sumber: Loebang.com - Loebang Informasi yang Loe Banget

Sumber 2 : Repost dari agan TurtlePie , dengan maksud share aja

SALAM KASKUSER !!! emoticon-Rate 5 Star
Semoga menginspirasi kita semua, dan bikin kita tambah setia ama KASKUS
Diubah oleh Anggi86 13-01-2014 12:18
gakjauhjauh2342ayam.suwir
ayam.suwir dan gakjauhjauh2342 memberi reputasi
2
2.9K
28
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan