Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

firlyfauziAvatar border
TS
firlyfauzi
Keharuan Petani Pada Dahlan Iskan
Keharuan Petani Pada Dahlan Iskan

Menteri BUMN Dahlan Iskan sepertinya tak pernah berhenti memberi kejutan. Hari Minggu pagi (12/1/2014) Dahlan mendadak mengunjungi Dusun Glonggong, Desa Kranggan Harjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Di dusun itu, Dahlan menggelar dialog terbuka dengan sejumlah kelompok tani terkait keinginan pemerintah untuk swasembada pangan dan menurunkan impor kedelai pada 2014. ‘’Saya selaku Menteri BUMN ingin mendengar apa saja kesulitan para petani di Kabupaten Grobogan dan apa saja yang bisa dilakukan BUMN untuk mengatasi kesulitan petani?’’ tanya Dahlan mengawali dialognya. Sontak sejumlah petani mengajukan berbagai problem yang dihadapi selama ini. ‘’Kami cemas dengan ancaman hama tikus karena sudah banyak sawah yang gagal panen padi akibat serangan tikus. Padahal, sebentar lagi padi di desa kami sudah mulai bunting. Serangan tikus akan segera terjadi bila tidak ada cara untuk mengatasi,’’ kata seorang petani. ‘’Kami sekarang sedang dipusingkan oleh penyakit baru pada tanaman padi, yakni penyakit mogok tumbuh. Banyak padi di desa ini yang mengalami penyakit mogok tumbuh akibat serangan hama,’’ kata petani lainnya. ‘’Untuk mengatasi tikus dan hama mogokl, saya akan menelepon direktur utama Pupuk Indonesia Holding Company untuk mengirimkan Brigade Antihama. Paling lambat Senin, 13 Januari 2014, petugas survey dari Brigade Antihama sudah tiba di Desa Kranggan Harjo,’’ jawab Dahlan. Dahlan kemudian menelepon Ir Arifin Tasrif, direktur utama Pupuk Indonesia Holding Company untuk mengirimkan petugas survey pemberantasan tikus dan mencari solusi bagi hama mogok tumbuh. ‘’Saya minta petugas survey sudah tiba di Kranggan Harjo dalam waktu satu hari,’’ tegas Dahlan yang disambut tepuk tangan sekitar 1000 petani. Problem petani tidak hanya hama, tetapi juga soal pupuk. ‘’Kami susah Pak. Sebab, pupuk untuk petani sekarang ini dijatah. Petani jadi repot harus bolak-balik membeli pupuk karena tidak bisa melakukan penyimpanan pupuk sekaligus untuk satu musim tanam,’’ lapor seorang petani lainnya. Kembali Dahlan menelepo Arifin Tasrif untuk meminta petugas dari Pupuk Indonesia Holding Company agar datang ke Kranggan Harjo melakukan pengecekan laporan tersebut. ‘’Dalam satu hari, petugas harus sudah bisa sampai di Kranggan Harjo. Cek dengan cermat persoalannya dan saya minta laporannya,’’ kata Dahlan. Para petani kembali bertepuk tangan dengan lebih meriah. ‘’Kalau kami, sebenarnya ingin menanam kedelai pada musim pancaroba sebagai selingan padi. Tapi menanam kedelai tidak menarik. Hasil panennya rendah. Kalau dijual, tidak cukup untuk membiayai produksinya. Solusinya apa Pak Menteri?’’ tanya petani lainnya lagi. ‘’Nah, kalau untuk yang satu ini sudah ada pakarnya. Namanya Ir Adi Widjaja MSc. Anak muda asli Grobogan, ahli biologi lulusan Universitas Satya Wacana Salatiga yang kemudian melanjutkan di Australia. Dia sudah mengembangkan varietas kedelai Grobogan yang hasil panennya dua kali lipat dari kedelai yang ada saat ini,’’ kata Dahlan sembari memperkenalkan Adi Widjaja. ‘’Masih ada lagi?’’ tanya Dahlan. Ditanya demikian, ternyata tidak ada petani yang mengajukan pertanyaan. ‘’Kalau tidak ada, sekarang saya yang bertanya. Apakah di sini ada petani yang sangat miskin? Pengertiannya adalah tidak memiliki sawah sama sekali sehingga hidupnya sangat sulit,’’ tanya Dahlan. ‘’Ada Pak. Jumlahnya cukup banyak,’’ jawab Jasminto, kepala desa Kranggan Harjo. ‘’Coba dipikirkan ide untuk membantu para petani sangat miskin seperti ini. Nanti ada BUMN yang menyewa lahan di desa seluas 5 hektare atau sekitar 7,5 bahu. Yang 6 bahu digunakan pertanian. Yang 1,5 bahu untuk peternakan, pabrik pengolahan limbah ternak sapi menjadi pupuk cair. Yang menggarap adalah kelompok tani dari petani miskin itu. Semua kebutuhan akan dipinjami BUMN. Keuntungannya untuk yang menggarap. Kita ingin membuat model mengatasi kemiskinan petani di pedesaan. Bila sukses bisa dikembangkan ke daerah lain,’’ tutur Dahlan yang disambut para petani dengan antusias. Hanya 30 menit Dahlan bedialog dengan para petani. Namun, waktu yang singkat itu sudah cukup bagi warga desa. Berbagai persoalan yang menghimpit mereka sepertinya sudah menemukan jalan keluarnya. Beberapa orang tampak terharu dan menitikkan air mata, karena sejak Indonesia merdeka, baru sekali itu ada seorang menteri datang ke Dusun Glonggong. Apalagi, sekali datang, Dahlan membawa solusi berbagai persoalan.

Joko intarto

http://m.kompasiana.com/post/read/627411/2/keharuan-petani-pada-dahlan-iskan-

mohon maaf gan, sumbernya kompasiana,
Diubah oleh firlyfauzi 13-01-2014 02:21
0
2.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan