Kita adalah manusia dimana kita membutuhkan kebutuhan-kebutuhan untuk hidup tidak hanya makan, minum atau kebutuhan-kebutuhan materi yang lain. Jiwa kita, ya tentu saja si doi juga memiliki kebutuhan yang sama seperti raga kita, salah satunya adalah cinta.

Cinta memang dibutuhkan oleh setiap insan yang tercipta di dunia, cinta memang kita bisa temukan diamana saja dan kemunculan cinta tentunya berbeda-beda banyak faktor yang memengaruhi itu semua disamping itu juga tergantung dari orang itu sendiri.

Terkadang cinta itu muncul ketika kita melihat sesuatu/seseorang karena mungkin beberapa alasan, misalkan karena orang yang kita lihat itu keren, lucu, goodlooking dsb begitupun jika melihat barang, kalau ada barang bagus apalagi murah tentu kita langsung jatuh cinta.

Cinta karena cantik, cinta karena tampan, cinta karena keren, cinta karena ini, cinta karena itu… haha semua diawal dengan “cinta karena”. Memang wajar dan tak ada salahnya karena cinta tak pernah salah, ini bagus tapi lebih bagus lagi jika kita merubahnya dengan “karena cinta” pasti semua hal akan terlihat indah.

Sewaktu menjadi mahasiswa baru dikuliah perdana aku ingat dosenku berkata “Kalian akan ingat ini seumur hidup kalian, lihatlah semua dengan ‘kacamata’ cinta”, apa sih yang disebut kacamata cinta itu sendiri? sudut pandang masing-masing orang melihat kepribadian yang dimiliki masing-masing orang juga tidaklah mudah, cinta tidak datang dengan sendirinya prosesnya pun sangat lah susah keabstrakan wujudnya kadang bisa menipu ‘kacamata’ kita.

Susah, bagaimana tidak contohnya saja ketika kita melihat seseorang yang mencintai kita apa yang harus kita lakukan sekilas cinta pun tak terbesit sama sekali di hati kita tentang dia. Jangan dulu lihat kurang dan lebihnya, lihatlah tulus hatinya ketika dia tersenyum disetiap langkah kita ada di hidupnya tidakkah itu lebih mahal daripada gaul, cool, tampan atau cantik, semua tidak ada apa-apanya bahkan bisa jadi cinta lebih sempurna dari itu semua dia hanya abstrak tak terlihat dan perlu tahap-tahap tersendiri untuk melihat rasa yang dimiliki setiap insan tersebut.

Cinta itu muncul dari diri masing-masing hanya butuh sedikit waktu, proses pembelajaran dsb yang juga akan memengarungi kemunculan cinta itu sendiri, jika teman-teman resapi sekali lagi pasti akan terlihat sosok cinta yang sebenarnya, selain itu jangan lepas juga dari rasa bersyukur atas semua yang kita punya karena sebenarnya cinta itu simple tak perlu kehendak yang aneh-aneh.

Jadi kita alangkah baiknya menjadikan cinta itu sebab bukan akibat dan “karena cinta” bukan “cinta karena”. Sekalipun ingan mengawali kata “cinta” janganlah diakhiri kata “karena” tetapi “walaupun”. Yup, “cinta walaupun”