- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Siapa Penyumbang Oksigen Terbesar Untuk Bumi?
TS
gondang170845
Siapa Penyumbang Oksigen Terbesar Untuk Bumi?
Spoiler for for:
Sudah baca pertanyaan di atas? nah kalau udah dibaca, silakan dijawab.
Siapa sih yang rela-rela memberikan Oksigen bagi manusia..berjasa banget kan?
Kalau anda jawab : Pohon
Jawabannya: sorry..masih salah..
pohon adalah salah satu penyumbang oksigen, akan tetapi hanya sebesar
20% untuk bumi. Pohon berguna untuk mitigasi
(mengurangi) karbondioksida yang ada di bumi.
Jadi untuk mengurangi dampak pemanasan global, tanamlah pohon agar CO2 nya dapat
dimanfaatkan oleh pohon. Karena nilai wajar dari
CO2 adalah 0,1% di bumi ini, tetapi tahun 2010
ini kadar CO2 di atmosfer bumi sudah mencapai
0,3%.
Anda tau siapa itu?
yap jawabannya adalah Plankton. Khususnya
adalah Fitoplankton.
Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut
apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian
atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara
luas plankton dianggap sebagai salah satu
organisme terpenting di dunia, karena menjadi
bekal makanan untuk kehidupan akuatik.
Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah
makanan utama mereka. Plankton terdiri dari
sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya
kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda
hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan
untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia
mendapat bekal garam mineral dan cahaya
matahari yang mencukupi. Ini penting untuk
memungkinkannya terus hidup. Mengingat
plankton menjadi makanan ikan, tidak
mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan
menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.
Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari
tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop,
unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada
plankton. Beberapa makhluk laut yang memakan
plankton adalah seperti batu karang, kerang, dan
ikan paus.
Plankton adalah organisme yang menyumbang
80% kebutuhan oksigen yang ada di bumi ini.
dengan kemampuannya berespisari
menghasilkan gelembung-gelembun oksigen
yang terdapat di dalam laut, oksigen tersebut
terlepas ke udara dan menjadi gas yang bisa kita nikmati sekarang,
Para ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan
plankton secara tidak langsung dapat membuat
awan yang dapat menahan sebagian sinar
matahari yang merugikan. Sehingga plankton
bisa membantu memperlambat proses
pemanasan bumi.
Dierdre Toole dari Institusi Oceanografi Woods
Hole (WHOI) dan David Siegel dari Universitas
California, Santa Barbara (UCSB) adalah dua
peneliti itu.
Penelitian yang dibiayai oleh NASA tersebut
mengungkapkan ketika matahari menyinari
lautan, lapisan atas laut (sekitar 25 meter dari
permukaan laut) memanas, dan menyebabkan
perbedaan suhu yang cukup tinggi dengan
lapisan laut di bawahnya. Lapisan atas dan bawah tersebut terpisah dan tidak saling tercampur.
Plankton hidup di lapisan atas, tapi nutrisi yang
diperlukan oleh plankton terdapat lebih banyak di
lapisan bawah laut. Karenanya, plankton
mengalami malnutrisi.
Akibat kondisi malnutrisi ditambah dengan suhu
air yang panas, plankton mengalami stress
sehingga lebih rentan terhadap sinar ultraviolet
yang dapat merusaknya.
Karena rentan terhadap sinar ultraviolet, plankton
mencoba melindungi diri dengan menghasilkan
zat dimethylsulfoniopropionate (DMSP) yang
berfungsi untuk menguatkan dinding sel mereka.
Zat ini jika terurai ke air akan menjadi zat
dimethylsulfide (DMS). DMS kemudian terlepas
dengan sendirinya dari permukaan laut ke udara.
Di atmosfer, DMS bereaksi dengan oksigen
sehingga membentuk sejenis komponen sulfur.
Komponen sulfur DMS itu kemudian saling
melekat dan membentuk partikel kecil seperti
debu. Partikel-partikel kecil tersebut kemudian
memudahkan uap air dari laut untuk berkondensasi dan membentuk awan.
Jadi, secara tidak langsung, plankton membantu
menciptakan awan. Awan yang terbentuk
menyebabkan semakin sedikit sinar ultraviolet
yang mencapai permukaan laut, sehingga
plankton pun terbebas dari gangguan sinar
ultraviolet.
Proses ini sebenarnya telah beberapa tahun
dipelajari di laboratorium oleh para ilmuwan,
namun proses alamiahnya baru kali ini dapat
dipelajari.
Awan yang disebabkan oleh plankton ini,
dipercaya dapat memperlambat proses
pemanasan bumi, serta memiliki efek besar
tehadap iklim bumi. Namun, untuk membuktikan
hal tersebut, masih harus dilakukan penelitian
lanjutan yang seksama.
Penelitian yang dilakukan di Laut Sargasso, lepas
pantai Bermuda ini juga menemukan secara
mengejutkan bahwa partikel DMS ini dapat terurai
dengan sendirinya di udara setelah tiga sampai
lima hari saja. Padahal, karbondioksida di udara,
dapat bertahan hingga berpuluh-puluh tahun.
Siapa sih yang rela-rela memberikan Oksigen bagi manusia..berjasa banget kan?
Kalau anda jawab : Pohon
Jawabannya: sorry..masih salah..
pohon adalah salah satu penyumbang oksigen, akan tetapi hanya sebesar
20% untuk bumi. Pohon berguna untuk mitigasi
(mengurangi) karbondioksida yang ada di bumi.
Jadi untuk mengurangi dampak pemanasan global, tanamlah pohon agar CO2 nya dapat
dimanfaatkan oleh pohon. Karena nilai wajar dari
CO2 adalah 0,1% di bumi ini, tetapi tahun 2010
ini kadar CO2 di atmosfer bumi sudah mencapai
0,3%.
Anda tau siapa itu?
yap jawabannya adalah Plankton. Khususnya
adalah Fitoplankton.
Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut
apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian
atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara
luas plankton dianggap sebagai salah satu
organisme terpenting di dunia, karena menjadi
bekal makanan untuk kehidupan akuatik.
Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah
makanan utama mereka. Plankton terdiri dari
sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya
kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda
hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan
untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia
mendapat bekal garam mineral dan cahaya
matahari yang mencukupi. Ini penting untuk
memungkinkannya terus hidup. Mengingat
plankton menjadi makanan ikan, tidak
mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan
menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.
Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari
tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop,
unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada
plankton. Beberapa makhluk laut yang memakan
plankton adalah seperti batu karang, kerang, dan
ikan paus.
Plankton adalah organisme yang menyumbang
80% kebutuhan oksigen yang ada di bumi ini.
dengan kemampuannya berespisari
menghasilkan gelembung-gelembun oksigen
yang terdapat di dalam laut, oksigen tersebut
terlepas ke udara dan menjadi gas yang bisa kita nikmati sekarang,
Para ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan
plankton secara tidak langsung dapat membuat
awan yang dapat menahan sebagian sinar
matahari yang merugikan. Sehingga plankton
bisa membantu memperlambat proses
pemanasan bumi.
Dierdre Toole dari Institusi Oceanografi Woods
Hole (WHOI) dan David Siegel dari Universitas
California, Santa Barbara (UCSB) adalah dua
peneliti itu.
Penelitian yang dibiayai oleh NASA tersebut
mengungkapkan ketika matahari menyinari
lautan, lapisan atas laut (sekitar 25 meter dari
permukaan laut) memanas, dan menyebabkan
perbedaan suhu yang cukup tinggi dengan
lapisan laut di bawahnya. Lapisan atas dan bawah tersebut terpisah dan tidak saling tercampur.
Plankton hidup di lapisan atas, tapi nutrisi yang
diperlukan oleh plankton terdapat lebih banyak di
lapisan bawah laut. Karenanya, plankton
mengalami malnutrisi.
Akibat kondisi malnutrisi ditambah dengan suhu
air yang panas, plankton mengalami stress
sehingga lebih rentan terhadap sinar ultraviolet
yang dapat merusaknya.
Karena rentan terhadap sinar ultraviolet, plankton
mencoba melindungi diri dengan menghasilkan
zat dimethylsulfoniopropionate (DMSP) yang
berfungsi untuk menguatkan dinding sel mereka.
Zat ini jika terurai ke air akan menjadi zat
dimethylsulfide (DMS). DMS kemudian terlepas
dengan sendirinya dari permukaan laut ke udara.
Di atmosfer, DMS bereaksi dengan oksigen
sehingga membentuk sejenis komponen sulfur.
Komponen sulfur DMS itu kemudian saling
melekat dan membentuk partikel kecil seperti
debu. Partikel-partikel kecil tersebut kemudian
memudahkan uap air dari laut untuk berkondensasi dan membentuk awan.
Jadi, secara tidak langsung, plankton membantu
menciptakan awan. Awan yang terbentuk
menyebabkan semakin sedikit sinar ultraviolet
yang mencapai permukaan laut, sehingga
plankton pun terbebas dari gangguan sinar
ultraviolet.
Proses ini sebenarnya telah beberapa tahun
dipelajari di laboratorium oleh para ilmuwan,
namun proses alamiahnya baru kali ini dapat
dipelajari.
Awan yang disebabkan oleh plankton ini,
dipercaya dapat memperlambat proses
pemanasan bumi, serta memiliki efek besar
tehadap iklim bumi. Namun, untuk membuktikan
hal tersebut, masih harus dilakukan penelitian
lanjutan yang seksama.
Penelitian yang dilakukan di Laut Sargasso, lepas
pantai Bermuda ini juga menemukan secara
mengejutkan bahwa partikel DMS ini dapat terurai
dengan sendirinya di udara setelah tiga sampai
lima hari saja. Padahal, karbondioksida di udara,
dapat bertahan hingga berpuluh-puluh tahun.
Diubah oleh gondang170845 12-01-2014 09:39
0
3.1K
Kutip
30
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan