zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Merayakan Imlek, Mengingat Para Leluhur
Bangka Belitung, Jia Xiang – Perayaan tahun baru Imlek 2565 yang jatuh pada tanggal 31 Januari 2014, merupakan ibadah bagi etnis Tionghoa untuk mengingat para leluhur.

Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kabupaten Belitung Timur, Anthony Edison Yohanes mengatakan untuk kelancaran pelaksanaan ibadah warga Tionghoa di wilayahnya, Vihara Dharma Suci Manggar telah mempersiapkan diri berupa pembersihan di setiap sudut vihara dan persiapan berbagai kelengkapan peralatan sembahyang.

“Vihara Dharma Suci Manggar merupakan vihara yang dikelola MAKIN Kabupaten Belitung Timur. Tidak ada persiapan khusus dalam rangka menyambut perayaan Imlek. Kecuali berbagai kebutuhan untuk beribadah yang sedang disiapkan agar prosesi keagamaan berjalan lancer,” kata Anthony kepada Jia Xiang Hometown di Manggar, Rabu (8/1/14).

Menurut dia, perayaan tahun baru Imlek biasanya berlangsung selama 15 hari. Bagi etnis Tionghoa adalah suatu keharusan untuk melaksanakan pemujaan kepada leluhur, seperti dalam upacara kematian, memelihara meja abu atau lingwei (lembar papan kayu bertuliskan nama almarhum leluhur), bersembahyang leluhur pada hari Ceng Beng (hari khusus untuk berziarah dan membersihkan kuburan leluhur.

Ditempat terpisah, Tokoh masyarakat Tionghoa Belitung Timur, Jimmy Tjong mengemukakan, dalam perayaan Imlek, anggota keluarga akan mengunjungi rumah anggota keluarga lainnya yang memelihara lingwei (meja abu) leluhur untuk bersembahyang. “Atau mengunjungi rumah abu tempat penitipan lingwei leluhur untuk bersembahyang,” ujarnya.

Jimmy Tjong menjelaskan,di malam tanggal 8 menjelang tanggal 9 pada saat Cu Si atau sekitar pukul 23.00 hingga pukul 01.00 dini hari, umat melakukan sembahyang lagi. Sembahyang ini disebut sembahyang “King Thi Kong” atau sembahyang Tuhan Yang Maha Esa.

Prosesi sembahyang ini dilakukan di depan pintu rumah menghadap langit lepas dengan menggunakan altar yang terbuat dari meja tinggi berikut sesaji. Biasanya sesaji berupa Sam-Poo (teh, bunga, air jernih), Tee-Liau (teh dan manisan tiga macam), Mi Swa, Ngo Koo (lima macam buah), sepasang Tebu, dan tidak lupa beberapa peralatan seperti Hio-Lo (tempat dupa), Swan-Loo (tempat dupa ratus atau bubuk), Bun-Loo (tempat menyempurnakan surat doa) dan lilin besar. [Zar/U1]

http://jia-xiang.biz/read/merayakan-...t-para-leluhur

ingat leluhur gan emoticon-Smilie
0
883
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan