Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

whateasydidAvatar border
TS
whateasydid
Gara-gara Terciprat Sisa Jus tega membunuh orang
Dendam memuncak diubun-ubun Wahyu Nugroho (20). Anak pertama dari dua bersaudara asal Mertoyudan, Magelang yang sudah tinggal di Sumedang satu tahun setengah ini kos tak jauh dari rumah korban di Gang Al-Huda, Angkrek, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara.

“Saya kos di daerah Angkrek itu karena ada kenalan asal Conggeang, saya sudah dua minggu kos disana,” kata Wahyu yang sebelumnya menjadi sopir pribadi seorang pengusaha galian pasir ini saat ditemuai di Mapolres, kemarin.

Ia mengaku saat tinggal dikosan itu, dalam keadaan mengganggur dan persedian uang yang kian menipis. Dendam itu muncul saat Senin 2 Desember 2013 sekitar pukul 09.00. Pelaku yang akan mencari makanan berjalan di jalan Arif Rahman Hakim menuju pedagang makanan di sekitar Griya Plaza. Secara kebetulan, Iwan Kusumah keluar dari rumahnya di jalan itu dengan memakai Nissan Terrano D 1523 SN.
Roda ban mobil yang dikendarai Iwan itu melindas bekas gelas plastik yang berisi jus alpukat dan langsung muncrat mengenai tubuh dan pakain korban. “Air cipratan itu mengenai tubuh dan muka saya. Saya berteriak belegug tapi korban terus melaju saja denga musik dari mobil yang sangat keras,” kata Wahyu yang bertubuh kecil tapai padat ini.

Ia mengaku mencari tahu siapa pemilik mobil itu. “Saya bertanya ke pemilik warung mengatakan pemilik mobil Terrano itu Pak Iwan ketua RW setempat,” katanya sambil menyebutkan ia sakit hati setelah terciprat bekas jus alpukat itu.

Wahyu kemudian mencari kebiasan Iwan saat pergi dan pulang ke rumahnya. Selasa, 10 Desember 2013 sekitar pukul 23.00, Wahyu mencabut besi pagar rumah di lantai dua kosanya. “Saya simpan besi pagar itu didekat rumah korban dan kemudian menunggu korban pulang,” katanya.

Rabu, 11 Desember 2013 sekitar pukul 00.15, Iwan Kusumah pulang ke rumahnya di Jalan Arif Rahman Hakim. Saat Iwan turun dari mobil untuk membuka pintu gerbang, pelaku langsung menghantamkan besi ke arah pundak sebelah kanan korban.

“Saya hantam pundaknya dan ketika ia akan menoleh saya hantam lagi sebanyak dua kali bagian atas kepalanya. Saya pukul lagi wajahnya beberapa kali sampai akhirnya roboh,” kata Wahyu dengan dingin.
Korban ambruk persis di ban depan kanan mobil Terano. “Saya angkat dan masukan ke jok tengah dengan cara dibaringkan,” katanya.

Saat korban akan bangun oleh pelaku dihajar lagi di bagian kepalanya serta bagian perutnya secara sembarangan. “Saya kemudian masuk ke mobil dan membawa pergi keluar dari jalan Arif Rahman Hakim masuk jalan protokol ke arah Bandung,” katanya.

Di tengah perjalanan, Iwan beberapa kali merintah dan oleh pelaku disodori pakaian milik korban yang ada di mobil untuk mengelap darah yang mengucur. Di sekitar kawasan Cadas Pangeran, blok Cilengsar, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Utara, korban dibuang dan ditemukan warga berlumuran darah.

“Saat dipukul korban sempat memeluk tubuh saya dan saat itu juga saya sempat minta maaf. Saya tak tega juga ketika korban merintih kesakitan,” katanya sambil menyebutkan ia membawa mobil Terrano ke arah Rancakalong dan sempat mengisi bensin sebelum akhirnya mobil disimpan di pemandian Alamsari, Badama, Cimalaka.

Pelaku juga mengaku sempat datang ke depan rumah korban setelah aksi penganiayaan dan membersihkan bercak darah yang ada di lokasi. “Setelah itu saya pergi dan menjual ponsel, netbook serta sempat juga mentransper pulsa Rp 5.000 dari ponsel korban ke ponsel saya,” katanya. (std)
sumber
0
1.8K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan