- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Nasib Hewan Tragedi Fukushima yang Terlupakan


TS
kainkavan
Nasib Hewan Tragedi Fukushima yang Terlupakan

Quote:
Kalau Berkenan




Quote:

Quote:
11 Maret 2011 lalu terjadi gempa besar melanda negara Jepang bagian timur. 5 menit kemudian Tsunami menghantam PLTN Fukushima Daiichi. Tinggi tsunaminya diperkirakan mencapai 10-15 meter. Setelah gempa dan tsunami PLTN Fukusima Daiichi menghentikan operasinya secara darurat untuk keselamatan dan keamanan. Karena hantaman gempa dan tsunami sistem pendingin yang dirancang untuk situasi darurat mengalami kelumpuhan. Akibatnya terjadi ledakan karena panas dan bahan radioaktif yang terkandung di dalam PLTN terhembus keluar mencemari daerah sekitar.
Hampir 3 tahun sudah berlalu, Ketika Anda berada di tengah-tengah zona eksklusi Jepang , keheningan yang mutlak menggambarkan keadaan di kota tersebut. Zona eksklusi adalah zona yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melarang kegiatan apapun didaerah tersebut. Radius 20 kilometer ( 12 mil ) di sekitar PLTN Fukushima ditetapkan pemerintah menjadi zona eksklusi karena wilayah tersebut terkontaminasi radiasi yang tinggi.
Pada tanggal 12 Maret 2011, sehari setelah gempa dan tsunami menghantam wilayah Fukushima, 78.000 orang dievakuasi keluar dari daerah ini. Percaya mereka akan kembali dalam beberapa hari, Ribuan orang meninggalkan hewan peliharaan mereka, anjing mereka ditinggalkan dalam keadaan diikat di halaman belakang, kucing di biarkan di dalam rumah-rumah mereka dan ternak ditinggalkan di dalam kandangnya.
Setahun kemudian, bangkai hewan memenuhi wilayah tersebut. Sapi dan babi mati kelaparan, bangkai mereka masih berada di dalam kandang. Anjing mati karena kelaparan dan Penyakit. kucing mati tegeletak di jalan.
]
Mungkin ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat keadaan darurat nuklir, hal ini memicu protes dari aktivis perlindungan binatang. "Ini memalukan," kata Yasunori Hoso dari United Kennel Club Jepang (komunitas perlindungan binatang). " Kami terus mendesak pemerintah untuk menyelamatkan binatang-binatang dari awal bencana. Pasti ada cara untuk menyelamatkan orang-orang dan binatang pada saat bersamaan Setelah bencana nuklir di Fukushima . "
Badan lingkungan Jepang melalui CNN mengungkapkan pemerintah telah mencoba menyelamatkan hewan ternak dan hewan peliharaan sebanyak mungkin. Tapi hal itu menimbulkan risiko kepada orang-orang yang memasuki area terkontaminasi tersebut, pemerintah menilai mereka telah mengambil sikap yang bijaksana terhadap kebijakan penyelamatan hewan.
Desember lalu, pemerintah mengizinkan kelompok perlindungan binatang di Jepang untuk memasuki zona eksklusi dan menyelamatkan setiap hewan yang masih hidup. Hoso memasuki wilayah tersebut bersama dengan anggotanya, mereka membawa puluhan kandang dan ratusan karung makanan hewan.
Pada hari itu, kelompok Hoso Mendekati salah satu rumah. Seekor anak anjing terbaring mati di ruang tamu rumah tsb. Dari arah belakang rumah para relawan UKC mendengar gonggongan dengan nada lemah . ternyata anak anjing yang mati itu memiliki saudara, anjing itu bersembunyi di bagian pojok rumah. Terlihat dari tatapannya anjing kecil itu trauma dan terlihat takut dengan kelompok Hoso.
sekarang ini komunitas perlindungan binatang UKC Jepang menampungan sekitar 250 ekor anjing dan 200 ekor kucing di Tokyo. Semua binatang tersebut didapat dari zona eksklusi, diperkirakan saat ini masih terdapat 1000 ekor anjing dan 800 ekor kucing terlantar di wilayah zona eksklusi.
Saat ini UKC Jepang mengakui mereka kekurangan biaya untuk merawat binatang-binatang tsb. saat ini mereka dapat bertahan karena adanya sumbangan-sumbangan dari masyarakat. mereka juga mengungkapkan telah melacak 60 % pemilik dari hewan yang mereka rawat di tempat penampungan .
Tapi sayangnya binatang-binatang tersebut tidak dapat bersatu kembali dengan pemiliknya . perumahan & apartemen sementara yang dihuni oleh korban Fukushima tidak memungkinkan para pemilik untuk hidup bersama dengan hewan peliharaan mereka , kata Hoso .
Sayangnya, pemilik tidak bisa hidup dengan hewan mereka Karena merekapun tidak memiliki tempat tinggal sendiri
Hampir 3 tahun sudah berlalu, Ketika Anda berada di tengah-tengah zona eksklusi Jepang , keheningan yang mutlak menggambarkan keadaan di kota tersebut. Zona eksklusi adalah zona yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melarang kegiatan apapun didaerah tersebut. Radius 20 kilometer ( 12 mil ) di sekitar PLTN Fukushima ditetapkan pemerintah menjadi zona eksklusi karena wilayah tersebut terkontaminasi radiasi yang tinggi.
Pada tanggal 12 Maret 2011, sehari setelah gempa dan tsunami menghantam wilayah Fukushima, 78.000 orang dievakuasi keluar dari daerah ini. Percaya mereka akan kembali dalam beberapa hari, Ribuan orang meninggalkan hewan peliharaan mereka, anjing mereka ditinggalkan dalam keadaan diikat di halaman belakang, kucing di biarkan di dalam rumah-rumah mereka dan ternak ditinggalkan di dalam kandangnya.
Setahun kemudian, bangkai hewan memenuhi wilayah tersebut. Sapi dan babi mati kelaparan, bangkai mereka masih berada di dalam kandang. Anjing mati karena kelaparan dan Penyakit. kucing mati tegeletak di jalan.
Spoiler for :

Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :

Spoiler for :

Mungkin ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat keadaan darurat nuklir, hal ini memicu protes dari aktivis perlindungan binatang. "Ini memalukan," kata Yasunori Hoso dari United Kennel Club Jepang (komunitas perlindungan binatang). " Kami terus mendesak pemerintah untuk menyelamatkan binatang-binatang dari awal bencana. Pasti ada cara untuk menyelamatkan orang-orang dan binatang pada saat bersamaan Setelah bencana nuklir di Fukushima . "
Badan lingkungan Jepang melalui CNN mengungkapkan pemerintah telah mencoba menyelamatkan hewan ternak dan hewan peliharaan sebanyak mungkin. Tapi hal itu menimbulkan risiko kepada orang-orang yang memasuki area terkontaminasi tersebut, pemerintah menilai mereka telah mengambil sikap yang bijaksana terhadap kebijakan penyelamatan hewan.
Desember lalu, pemerintah mengizinkan kelompok perlindungan binatang di Jepang untuk memasuki zona eksklusi dan menyelamatkan setiap hewan yang masih hidup. Hoso memasuki wilayah tersebut bersama dengan anggotanya, mereka membawa puluhan kandang dan ratusan karung makanan hewan.
Spoiler for :

Spoiler for :

Pada hari itu, kelompok Hoso Mendekati salah satu rumah. Seekor anak anjing terbaring mati di ruang tamu rumah tsb. Dari arah belakang rumah para relawan UKC mendengar gonggongan dengan nada lemah . ternyata anak anjing yang mati itu memiliki saudara, anjing itu bersembunyi di bagian pojok rumah. Terlihat dari tatapannya anjing kecil itu trauma dan terlihat takut dengan kelompok Hoso.
sekarang ini komunitas perlindungan binatang UKC Jepang menampungan sekitar 250 ekor anjing dan 200 ekor kucing di Tokyo. Semua binatang tersebut didapat dari zona eksklusi, diperkirakan saat ini masih terdapat 1000 ekor anjing dan 800 ekor kucing terlantar di wilayah zona eksklusi.
Spoiler for :

Spoiler for :

Saat ini UKC Jepang mengakui mereka kekurangan biaya untuk merawat binatang-binatang tsb. saat ini mereka dapat bertahan karena adanya sumbangan-sumbangan dari masyarakat. mereka juga mengungkapkan telah melacak 60 % pemilik dari hewan yang mereka rawat di tempat penampungan .
Tapi sayangnya binatang-binatang tersebut tidak dapat bersatu kembali dengan pemiliknya . perumahan & apartemen sementara yang dihuni oleh korban Fukushima tidak memungkinkan para pemilik untuk hidup bersama dengan hewan peliharaan mereka , kata Hoso .
Sayangnya, pemilik tidak bisa hidup dengan hewan mereka Karena merekapun tidak memiliki tempat tinggal sendiri

Quote:
Quote:



Quote:
Diubah oleh kainkavan 09-01-2014 07:26
0
14.5K
Kutip
110
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan