jfk2000Avatar border
TS
jfk2000
Laporan Perjalanan Lembata dan Adonara, sepenggal surga di Timur Indonesia
Indonesia bagian Timur terutama Nusa Tenggara Timur menyimpan sejuta potensi dan sejuta pesona yang sangat luar biasa. Kebetulan aku mendapatkan kesempatan untuk dapat menikmati pesona alamnya saat magang kerja selama sebulan penuh pada September 2011 lalu. Aku ditugaskan di pulau Lembata selama sebulan penuh. Pulau Lembata adalah sebuah pulau kecil yang terletak di ujung timur NTT. Pulau ini sangat terpencil dan praktis hampir tidak ada fasilitas yang memadai disana. Air, listrik, signal HP, semuanya mungkin tidak semudah seperti di Jawa. Lembata ini berdekatan dengan pulau kecil lain seperti Larantuka dan Adonara.

Aku pun mulai mencari2 info tentag Lembata. Pulau ini ternyata beberapa kali diliput oleh National Geographic karena disini masih terdapat perburuan ikan paus secara manual/tradisional. Kegiatan ini dilakukan minimal 1 tahun sekali atau setiap ada event2 khusus. Acara TV mancing mania pun ternyata juga pernah melakukan syuting disini. Di kaskus sendiri pernah dibahas mengenai Adonara, pulau yang berada di sebelahnya. Dari berbagai informasi ini, aku simpulkan bahwa wisata alam terutama pantai2nya sangatlah indah, dan yang jelas semuanya masih nampak sangat perawan dan alami, belum banyak terjamah.

Aku berangkat kesana bersama dengan 3 orang teman lain. Untuk menuju ke Lembata, sebelumnya harus menuju ke Kupang dulu. Perjalanan ke Surabaya-kupang menggunakan pesawat Lion air. Kami tiba di Kupang sudah malam dan menginap 1 hari. Keesokan paginya kami menuju Lembata menggunakan Susi Air. Susi Air ini adalah pesawat kecil yang mengangkut maksimal 12 orang (termasuk 2 pilot). Pilot2 Susi Air hampir selalu (atau mungkin semuanya) adalah bule. Sepertinya pilot2 bule ini adalah pilot2 yang baru lulus sekolah pilot dan sedang mengumpulkan jam terbang. Di dalam Susi air ini tidak ada batas antara ruang penumpang dan ruang kemudi, sehingga kita bisa melihat langsung kedua pilotnya serta bisa melihat langsung pemandangan langit dari ruang kemudi. Perjalanan dari El tari menuju Wunopito (bandar udara Lembata) sekitar 1 jam. Bandar udara Wunopito ini sangat kecil sekali, hanya buka 2x sehari, pada saat keberangkatan dan kedatangan pesawat saja. Menaiki Susi Air ini juga tidak memungkinkan membawa bagasi terlau banyak, karena tiap penumpang hanya boleh membawa seberat total 100kg..... tapi tunggu dulu, 100 kg ini sudah termasuk berat badan penumpang itu sendiri. Jadi agak merepotkan bila kita overweight atau kalau bobot kita diatas 100kg, karena harus membayar kelebihan overbagasi meskipun kita tidak membawa bagasi.
Sepanjang perjalanan dari bandara menuju rumah dinas mengingatkan aku dengan kondisi desa2 kecil di pulau jawa. Jalanya kecil dan hanya cukup untuk 2 mobil saja, jalanan cukup sepi, rumah2nya masih jarang dan jarak antar rumah kadang agak jauh. Hampir tidak ada pusat keramaian disini. Pada bulan sepetember ini juga masih belum memasuki musim penghujan sehingga cuaca sangat panas, berdebu, dan kering kerontang. Pada musim hujan daerah ini sebenarnya sangat hijau.

Spoiler for Naik Susi Air menuju Lembata:


Singkat cerita, setelah berdiskusi dengan pengemudi dan rekan2 kerja lokal sana, kami merencanakan berbagai tujuan wisata selama sebulan kami berada disana. Tentunya plesir ini kami lakukan diluar jam kerja terutama pada hari minggu sehingga tidak ada pihak yang dirugikan selama kami berpergian.
Adapun tujuan wisata kami selama disana:

1. Pantai waejarang

Pantai ini pantai yang paling dekat dengan Lewoleba (ibukota lembata), dari pusat kota lewoleba sekitar 30 menit). Jalan menuju kesana termasuk medan yang paling mudah. Walau tetap harus melalui jalan sempit menanjak dan bergelombang. Pantai waejarang ini cukup panjang, berpasir putih dan ombaknya tenang sehingga cocok untuk olahraga air dan berenang. Sayangnya begitu laut sedang surut, garis pantai akan menjadi sangat jauh dan menyisakan batu2 karang kecil2 yang menyebabkan berjalan dipantai menjadi kurang nyaman. Tapi justru pada saat sedang surut ini kita bisa melihat berbagai macam binatang laut. Salah satu yang banyak disana adalah landak laut/bulu babi/sea urchin. Pada sore hari, banyak terdapat ibu2 dan anak2 mengunjungi pantai ini untuk berburu bulu babi. Ternyata, bulu babi ini bisa dimakan bagian tengahnya. Bulu babi dibelah menjadi 2 dan bagian dalamnya yang mirip seperti lendir kekuningan ini bisa dimakan. Aku tidak nafsu untuk mencobanya, tetapi salah seorang teman berani mencobanya. Menurutnya rasa bulu babi ini asin-amis.
Beberapa spot waejarang ini katanya juga bisa dibuat snorkling pada saat pasang, akan tetapi menurutku pantai ini kurang menarik untuk snorkling krn airnya kurang jernih dan karang2nya kurang indah serta ikan2nya sangat sedikit.
Selama sebulan disini, pantai ini yang paling sering kami kunjungi, terutama pada sore hari menjelang matahari terbenam. Suasana senja di waejarang sangat tenang dan damai. Kami biasa membawa bekal untuk menemani kami mengobrol dan menikmati senja disana.
Spoiler for Waejarang dan Sekitarnya:


2. Pantai Ileape dan Pedan
Kedua pantai ini letaknya berdekatan. Kami jarang mampir ke daerah ini saat kami berada disana, karena pantai pasirnya berwarna kehitaman dan agak kasar, air pantainya pun berwarna biru kehitaman. Disini banyak perahu nelayan berlabuh serta banyak ditumbuhi oleh manggrove. Tempat ini sangat bagus untuk spot berfoto dan mungkin cocok bila dikelola sebagai pusat rumah makan seafood pinggir pantai seperti daerah jimbaran.
Di pantai ini juga pernah ada paus terdampar hingga akhirnya meninggal dan sekarang ini hanya tersisa tulang belulangnya saja.
Spoiler for Pedan dan Ileape:


3. Pantai Mingar
Pantai mingar ini letaknya di daerah Loang. Dari lewoleba memakan waktu minimal 3 jam untuk menuju kesana. Medanya pun termasuk berat. Di beberapa spot, jalan menuju minggar berlubang cukup parah dan kadang masih belum beraspal. Sehingga sulit untuk menuju kesini saat musim hujan.
Tetapi semua kesulitan dan capek selama perjalanan menuju kesana seolah terbayar saat kami melihat indahnya pantai ini. Deburan ombak kebiruan dan pasir putih yang terbentang jauh serta hembusan angin pantai siang itu membar semuanya. Pantai mingar merupakan pantai bagian selatan dari Lembata. Ombaknya cukup tinggi, pasirnya putih halus. Pantai ini sangat bersih dan airnya berwarna kebiruan. Kami sampai disana sekitar jam 11 siang, sehingga bisa dibayangkan panasnya kondisi pantai saat itu.
Hampir semua pantai di Lembata belum terjamah dan belum dikelola. Termasuk pantai Mingar ini. Tidak ada pengunjunga lain selain rombongan kami pada saat kami tiba disana. Pantai mingar siang itu seolah pantai pribadi bagi kami, kami memuaskan diri bermain di pantai. Tapi kami tidak berani bermain terlalu ke tengah karena ombak cukup tinggi dan tidak jauh dari pantai, laut sudah agak dalam. Bagi para pecinta selancar, pantai ini pasti akan menjadi idola.
Setelah puas bermain air, kami membuka bekal dan makan siang disana. Kami harus menyediakan semua kebutuhan untuk rekreasi pantai disini, karena belum ada fasilitas apapun disini, bahkan gazebo untuk berteduh pun tidak ada disini.
Spoiler for Mingar:


4. The plaza “pasar rombeng”
Karena ini pulau terpencil, praktis tidak ada pertokoan apalagi mall disini. Pusat perbelanjaan sekaligus pusat jalan-jalan bagi warga (dan bagi kami juga) adalah pasar. Pasar tradisional mungkin sama saja dengan pasar yang ada di Jawa, tetapi disini ada 1 pasar yang cukup ramai pada waktu-waktu tertentu. Pasar rombeng adalah pasar yang menjual berbagai produk fashion second hand dari luar negeri. Tapi jangan salah, meskipun barang bekas, mayoritas barang yang dijual disini bukan sekedar layak pakai tapi juga masih bagus dan beberapa bahkan nampak seperti baru.
Beberapa pendatang (pekerja magang) yang ditempatkan disini, pada umumnya banyak berbelanja pakaian disini, karena pada saat tiba, mereka tidak membawa banyak pakaian. Pakaian2 bekas ini dijual dengan harga yang sangat murah mulai dari 5-15 ribu rupiah. Kalau kita beruntung, kadang kita bisa mendapatkan pakaian bermerk.
Beberapa teman juga memborong banyak pakaian disini, rencananya sebagian pakaian itu bakal kita berikan ke penduduk lokal yang kurang mampu saat kita pulang nanti.
Spoiler for Pasar Rombeng:


0
4.2K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan