Akhirnya KLB PSSI dilaksanakan tgl 17 Maret 2013. Kongres tsb dihadiri oleh seluruh anggota-anggota KPSI. Adapun anggota-anggota PSSI tdk diperkenankan masuk ke Kongres krn tdk ada undangan. Terjadi kericuhan kecil anggota PSSI memprotes terhadap panpel Kongres krn ditolak utk dapat masuk ke ruang Kongres.Sekjen PSSI Hadiyandra menegaskan bahwa tdk tercantumnya anggota-anggota PSSI tsb krn telah diwakili oleh anggota-anggota KPSI (diantaranya Persija ISL, Arema ISL, PSMS ISL, Persebaya DU, & 18 pengprov KPSI) dan itu semua sesuai dgn kesepakatan MOU antara PSSI & KPSI yg telah disetujui oleh FIFA dimana disebutkan bahwa anggota-anggota PSSI yg dapat hadir dlm KLB PSSI 17 Maret 2013 harus persis sama dgn susunan voters dlm KLB PSSI Solo 2011. Dan yg hadir dlm KLB PSSI Solo adalah Persija ISL, Arema ISL, PSMS ISL, Persebaya DU, bukan IPL, dan juga dari 18 pengurus Pengprov KPSI (yg dipecat dari PSSI) yg hadir KLB PSSI Solo 2013 bukan 18 Pengurus Pengprov PSSI yg baru tsb. Apabila itu dapat dilaksanakan, maka KPSI pun memberikan jaminan akan segera membubarkan diri.Para Pemprotes tsb sempat mempermasalahkan bahwa sudah ada Kongres PSSI di Palangkaraya yg menyatakan bahwa MOU PSSI & KPSI telah dibatalkan. Hadiyandra pun menegaskan bahwa Kongres PSSI di Palangkaraya tsb tdk pernah disahkan oleh FIFA, dgn bukti bahwa FIFA tetap hanya mengakui Kongres PSSI terakhir adalah KLB PSSI di Solo 2011.Saat KLB PSSI tgl 17 Maret 2013 sedang berlangsung, yg dihadiri juga 3 perwakilan dari FIFA & AFC, tiba-tiba terjadi hal memalukan dgn walk-outnya 6 anggota Exco, Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman, Sihar Sitorus, Tuti Dau, Bob Hippy, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso (Kubu Pro Arifin Panigoro) keluar dari ruang sidang. Voters PSSI dari IPL pun geram atas tindakan yg dilakukan oleh 6 anggota Exco tsb. Dualisme di tubuh PSSI akhirnya berakhir seiring usainya Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta pada 17 Maret 2013. Kompetisi ISL kembali diakui oleh PSSI, Usai dipastikan berakhir, Ketua Umum KPSI La Nyalla Mattalitti dgn seluruh anggota-anggota KPSI resmi membubarkan diri, dan Djohar menunjuk Wakil Ketua Umum PSSI yg baru menggantikan Farid Rahman, La Nyalla Mattaliti. Dan seluruh hasil Kongres PSSI 17 Maret 2013 diserahkan ke Perwakilan FIFA yg menghadiri KLB tsb utk dipertimbangkan sah atau tdknya KLB PSSI 17 Maret 2013 dari Headquarters FIFA nantinya.Usai Kongres, Ketua Djohar Arifin Husin menyebutkan bahwa tindakan walk-out oleh 6 anggota Exco tsb membuat malu Indonesia krn disaksikan langsung oleh perwakilan FIFA-AFC tsb, tapi untungnya Kongres tdk dibatalkan oleh FIFA-AFC seperti yg pernah terjadi pada rezim Nurdin Halid sebelumnya. "Ini bukan Sidang/Kongres DPR yg anggotanya bisa bebas seenaknya walkout. Kalau di DPR dapat dilakukan krn DPR itu mewakili daerah, tapi anggota Exco PSSI itu bukan mewakili daerah tapi dibawah pimpinan saya. Tapi saya bersyukur KLB PSSI ini (17 Maret 2013) tdk dibubarkan oleh perwakilan FIFA-AFC, seperti yg pernah terjadi saat Nurdin Halid masih menjabat ketua Umum PSSI waktu itu," ujar Djohar Arifin geram saat itu.Voters Semen Padang juga mengecam tindakan yg dilakukan oleh 6 anggota exco tsb. "Sungguh keterlaluan, seharusnya 6 anggota EXCO itu mewakili & membela kepentingan IPL & Divisi Utamanya (PT LPIS), tapi malah keluar begitu saja meninggalkan kita, sungguh tdk bertanggung jawab." kecam voters Semen Padang tsb. Hal senada diucapkan oleh voters dari PSM Makassar & Persiba Bantul. "Bukannya membela kita, malah keluar nyelonong meninggalkan kita begitu saja"ujar Abraham, Ketua Umum klub Persiba Bantul saat itu.