WAYANG GOLEK SEBAGAI KESENIAN BUDAYA INDONESIA TERANCAM PUNAH "YUK KITA LESTARIKAN"
TS
dadang.kakan
WAYANG GOLEK SEBAGAI KESENIAN BUDAYA INDONESIA TERANCAM PUNAH "YUK KITA LESTARIKAN"
Berawal kecemasan ketika membaca ini gan:
Spoiler for Wayang Golek Terancam Punah:
Wayang Golek, salah satu kesenian khas Indonesia ke depan terancam punah. Hal itu jika tak ada generasi bangsa ini yang melestarikan kesenian yang sudah bertahun-tahun tumbuh di Tanah Air itu.
Mukhtar Sutarya, Dalang asal Cimahi, Jawa Barat, mengatakan, hidup-matinya Wayang Golek tergantung sejauh mana masyarakat melestarikannya. Jika masyarakat membiarkannya, maka ia akan hilang sebagai kesenian Indonesia.
"Ke depan Wayang Golek harus diangkat biar tidak punah," kata Mukhtar usai mengikuti Binojakrama Padalangan Wayang Golek Purwa, Se-Tatar Sunda 2010, di Pangandaran Kabupaten Ciamis, Sabtu (16/10).
Menurutnya, hingga saat ini di Kota Cimahi sendiri baru ada 11 dalang. Itu pun mereka masih bergerak masing-masing, karena belum memiliki asosiasi yang mewadahi secara khusus. Padahal di Cimahi para dalang itu sudah lebih 10 tahun terbentuk.
Dikatakannya, saat ini di Cimahi ada lagu Cimahi Mandiri dan Saluyu Ngawangun Jati Mandiri. Namun, perhatian dari Pemerintah Kota Cimahi masih tergolong rendah. "Buktinya, di sana (Cimahi, red) belum ada organisasi khusus Wayang Golek. Padahal animo masyarakat cukup tinggi," jelas Dalang asal Kelurahan Cibubur Tengah, RT 7/14, Kecamatan Cimahi Tengah ini.
Secara terpisah, Kadis Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan, dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi, Evi Ahmad Hanafiah, mengakui jika di Kota Cimahi belum ada asosiasi khusus untuk dalang Wayang Golek. Hingga saat ini, Cimahi baru memiliki Dewan Kesenian Cimahi, Grup Sunda, Paguyuban Seniman Kota Cimahi, dan Forum Pelukis (Forkis)."Kami berencana segera membentuk asosiasinya," janjinya.
Kendatipun demikian, Evi tidak terlalu kecewa dengan keberadaan dalang di Kota Cimahi yang belum memiliki sekretariat khusus tersebut. Menurutnya, penampilan dari Kota Cimahi dalam acara Binojakrama Padalangan Wayang Golek Purwa itu dapat bersaing dengan 17 peserta lainnya.
Hingga saat ini acara Binojakrama Padalangan itu masih terus berlangsung. Acara yang dimulai Jumat (14/10) itu rencananya akan ditutup malam ini, sekaligus penentuan juara dalam acara tersebut. sumber: http://www.republika.co.id/berita/br...terancam-punah
Kalau melihat kondisi anak muda jaman sekarang apalagi ABG kalau menonton pertunjukan wayang golek pasti suatu hal yang dianggap tabu bilangnya ah kuper, ah gak gaul, ah nora, ah jadul, dan lain sebaginya. mending kita dugem, mending nonton di bioskop, mending karaokean, main playstation dan sebaginya. bener gak gan? tapi gak semuanya juga ko, masih banyak anak muda yang suka nonton wayang golek, contohnya ane gan.
Ane disini ingin membahas asal mula wayang golek, tokoh-tokoh dalam wayang golek dan penyebab kepunahahan , oke gan cekibrot:
Spoiler for Asala Mula Wayang Golek:
Banyak yang menyangka bahwa seni wayang golek berasal dari India. Namun, dalam buku pengenalan wayang golek purwa di Jawa Barat, R. Gunawan Djajakusumah membantah hal ini. Menurut beliau wayang golek adalah budaya asli yang dikembangkan masyarakat Indonesia. Mungkin saja didalamnya ada akulturasi dengan pengaruh budaya lain.
Perkataan wayang berasal dari “wad an hyang”. Artinya leluhur. Akan tetapi ada juga yang berpendapatan yaitu dari kata “boyangan", mereka yang berpendapatan bahwa wayang berasal dari India, nampaknya melihat dari asal ceritanya yaitu mengambil dari cerita Ramayana dan Mahabarata berasal dari kitab suci Hindu, tetapi selanjutnya cerita-cerita itu diubah dan disesuaikan dengan kebudayaan Jawa.
Kehadiran wayang golek tidak dapat dipisahkan dari wayang kulit karena wayang golek merupakan perkembangan dari wayang kulit. Namun, Salmun (1986) menyebutkan bahwa pada tahun 1583 masehi Sunan Kudus membuat wayang dari kayu yang kemudian disebut wayang golek yang dapat dipentaskan pada siang hari. Sejalan dengan itu Ismunandar (1988) menyebutkan bahwa pada awal abad ke-16 Sunan Kudus membuat bangunan wayang purwa sejumlah 7 buah dengan menarik cerita menarik yang diiringi gamelan salendro. Pertunjukannya dilakukan pada siang hari. Wayang ini tidak memerlukan kelir. Bentuknya menyeruai boneka yang terbuat dari kayu, bukan dari kulit sebagaimana halnya wayang kulit. Jadi seperti wayang golek oleh karena itu disebut sebagai wayang golek.
Pada mulanya yang dilakonkan dalam wayang golek adalah cerita panji dan wayangnya disebut wayang golek menak. Konon wayang golek ini ada sejak masa Panembahan Ratu Cicin Sunan Gunungjati (1540-1640). Disana didaerah Cirebon disebut wayang golek papak atau wayang cepak karena bentuk kepalanya datar. Pda jaman Pangeran Girilaya (1650-1662) wayang cepak dilengkapi dengan cerita yang diambil dari babad dan sejarah tanah Jawa. Lakon-lokn yang dibawakan waktu itu berkisar pada penyebaran agama Islam. Selanjutnya, wayang golek dengan lakon Ramayana dan Mahabarata (wayang golek purwa) yang lahir pada 1840 (Sumatri, 1988).
Kelahiran wayang golek diprakarsai oleh Dalem Karangayar (Wiranta Koesoemah III) pada masa akhir jabatannya. Waktu itu Dalem memerintahkan Ki Darman (penyungging wayangkulit asal Tegal) yang tinggal di Cibiru Ujungberung untuk membuat wayang dari kayu. Bentuk wayang yang dibuatnya semula berbentuk gepeng dan berpola pada wayang kulit.
Namun, pada perkembangan selanjutnya atas anjuran Dalam Ki Darman membuat wayang golek yang tidak jauh berbeda dengan wayang golek sekarang. Di daerah Priangan sendiri dikenal pada awal abad ke-19. Perkenalan masyarakat Sunda dengan wayang golek dimungkinkan sejak dibukanya jalan raya Daendels yang menguhubungan daerah pantai dengan Priangan yang bergunung-gunung. Semula wayang golek di Priangan menggunakan bahasa Jawa namun setelah orang Sunda pandai mendalang bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda.
Wayang golek terbuat dari albasiah atau lame. Cara pembuatannya adalah dengan meraut dan mengukirnya, sehingga menyerupai bentuk yang diinginkan. Untuk mewarnai dan menggambar mata, alis, bibir dan motif dikepala wayang, digunakan cat duko. Cat ini wayang menjadi lebih cerah. Pewarnaan wayang merupakan bagian penting karena dapat menghasilkan berbagai karakter tokoh. Adapun warna dasar yang digunakan dalam wayang ada 4 yaitu: merah, putih, prada, dan hitam.
Wayang golek sebagai suatu kesenian tidak hanya mengandung nilai estetika semata, tetapi meliputi keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu disosialisasikan oleh para seniman dan seniwati pedalangan yang mengembangkan kode etik pedalangan. Kode etik pedalangan tersebut dinamakan “sapta sila kehormatan seniman seniwati pedalangan Jawa Barat”. Rumusan kode etik pedalangan tersebut merupakan hasil musyawarah para seniman seniwati pedalangan pada tanggal 28 Ferbuari 1964 di Bandung.Sumber : Tim Citizen Journalist (Cecep Heryadi, Usman S., Adbi Halim, Tepi M/dari berbagai sumber)
Nah ini gan ane pisahin para tokoh-tokoh wayang golek terkenal, siapa aja itu cekibrot gan:
Spoiler for 1. Cepot:
Nah agan-agan pasti tau kan siapa si cepot?? sudah tak asing lagi dengan tokoh ini.
Beberapa waktu lalu, Si Cepot telah mewakili kebudayaan Indonesia dalam festival internasional "Meeting of the UNESCO masterpieces on the Land of Olonkho". Acara ini digelar di Yakutsk, Republik Sakha (Yakutia), Rusia.
Sosok Si Cepot yang lucu dan humoris pun telah berhasil menghibur warga Rusia. Menurut dalang Asep Sunandar Sunarya, seorang dalang harus dapat membaur dengan kebudayaan masyarakat sekitar.
Dasarnya adalah dengan memperlihatkan sesuatu yang tidak asing di dalam tubuh masyarakat tersebut. Artinya, dalang harus mampu menampilkan sesuatu yang tidak membingungkan masyarakat.
Lakon yang diperankan oleh Si Cepot adalah menjadi wayang humoris yang mampu mengendorkan stress masyarakat. Atau menghibur mereka yang sudah lelah dengan urusan duniawi. Namun, di balik semua kelucuan yang dilakukan dan diucapkan oleh Si Cepot selalu mengandung sebuah amanat dan kritik.
Perlakuan dan perkataannya mengajarkan kita untuk bergotong royong, setia, ceria, bersatu, dan membela kebenaran. Sebab, kelucuan Si Cepot berpijak pada norma-norma, nilai-nilai, dan sikap hidup.
Si Cepot juga tak pernah membuat para penonton merasa bosan. Sebab, topik yang dibahas pun tidak pernah keluar dari perbincangan yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat luas. Terlebih lagi, ia selalu menampilkan dialog yang mampu dimengerti oleh semua lapisan masyarakat.
Di dalam dunia pewayangan, Si Cepot dikenal dengan nama Astrajingga yang memiliki arti tulisan merah. Oleh karena itu, Si Cepot memiliki wajah berwarna merah. Warna merah ini ditafsirkan kitab wayang sebagai cerminan karakter yang buruk. Meskipun demikian, kehadirannya yang konyol justru banyak dinantikan oleh para penonton.
Spoiler for 2. Semar :
Semar adalah salah satu tokoh wayang yang terkenal sangat sakti karena ketinggian ilmunya. Bahkan dalam beberapa sumber dijelaskan bahwa semar adalah merupakan putra Dewa, setengah manusia setengah Dewa. Kata “semar” itu sendiri ada yang mengartikan samaran atau simbol, ada pula yang mengartikan samar- samar atau tokoh yang nyata dan tidak nyata ( dalam bahasa jawa , samar-samar ).
Semar merupakan penjelmaan dewa, yakni Batara Ismaya. Istrinya bernama Sutiragen putra Raja dari kerajaan Sekarnumbe. Anaknya bernama Cepot, Dewala dan Gareng. Semar karena samar-samar dia bukan laki-laki ataupun perempuan tapi Bayangan.
Spoiler for 3. Gareng:
Gareng adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen. Gareng biasanya selalu di rumah saja membantu ibu Sutiragen melakukan berbagai pejkerjaan rumah.
Spoiler for 4. Dawala:
Dawala dia adalah adiknya si cepot, adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen. Sangat setia menemani kakaknya Cepot kemana pun pergi.
Spoiler for 5. Gatot Kaca:
Gatotkaca, salah seorang tokoh dari epos Mahabharata. Putra Arya Bima & Arimbi. Bima memberi nama anaknya itu Jabang Tutuka. Gatotkaca sakti mandraguna dengan segala ilmu dan aji-aji pamungkasnya seperti Brajamusti, Krincing Wesi, Bajingiring, Garuda Ngapak dan sebagainya. Dia dipercaya menjadi panglima perang negara Pringgadani. Dikenal dengan julukan otot kawat, tulang baja, daging besi. Lebih dari itu dia pun memiliki jiwa seni yang tinggi. Dikenal pula sebagai pembuat arca, patung-patung dari batu.
Gatot kaca sendiri memiliki banyak nama pemberian dewa. Namun yang dipakai adalah nama Gatotkaca, nama pemberian dari Batara Guru saat di sawarga maniloka. Saat umur 3 tahun, Jabang Tutuka diutus Batara Guru untuk melawan Naga Percona. Tapi sayang, Tutuka mati di tangan Naga Percona setelah ia menendang mata Naga Percona hingga buta sebelah matanya. Untuk itu Batara Guru memerintahkan Batara Narada dan Batara Bayu untuk memasukan jasad Tutuka ke kawah Candradimuka. Tutuka dicetak ulang berganti wujud menjadi Gatotkaca.
Spoiler for 6. Denawa Huntu:
Denawa Biasa disebut bangsa buta, Buta dalam bahasa Indonesia itu adalah tidak melihat. Tetapi bangsa buta atau bangsa denawa bukan berarti bangsa yang tidak bisa melihat oleh matanya sendiri. Maksudnya adalah buta akan petunjuk-petunjuk agama, atau bisa disebut juga buta hati. Sehingga prilaku bangsa denawa biasanya mencuri, merampok, membunuh, dan prilaku jahat lainnya. Denawa huntu maksudnya wayang dengan karakter giginya besar. Huntu (bahasa sunda) artinya gigi. Buta dalam masyarakat Sunda sendiri sering disamakan dengan raksasa.
Spoiler for 7. Bima:
Bima adalah putra Pandu yang kedua dari ibu Dewi Kunti. Menikah dengan Arimbi. Bima adalah ayahanda Gatotkaca. Memiliki kuku pancanaka. Ada seekor ular di lehernya. Jika Bima berbohong maka ular tersebut akan menggigit lehernya. Sehingga Bima dikenal dengan karakter yang tidak pernah berbohong.
Sekarang kesenian wayang golek terancam punah, seperti yang sudah TS jelaskan di atas, wayang golek terancam punah diakibatkan para pemuda yang kurang menyukai wayang golek, menonton pertunjukan wayang golek dianggap hal yang tabu ketinggalan jaman.Selain itu dari berbagai sumber yang TS baca, Cimahi contohnya hingga saat ini di Kota Cimahi sendiri baru ada 11 dalang. Itu pun mereka masih bergerak masing-masing, karena belum memiliki asosiasi yang mewadahi secara khusus. Padahal para dalang itu sudah lebih 10 tahun terbentuk.
Selain indikator tadi, kepunahan Wayang golek ini dapat dilihat dengan semakin jarangnya acara-acara pementasan wayang golek. Dulu biasanya kalau ada acara hajatan pernikahan atau khitanan sering didatangkan wayang golek, namun belakangan lebih banyak menyuguhkan keyboard elektone/ dangdutan. Selain itu harga pementasan wayang golek sangat mahal, keberadaan dalang-dalang yang berkualitaspun semakin sedikit.
Satu lagi gan ini si abah dalang wayang golek sunda terkenal dari Jawa Barat, pada tau kan siapa lagi kalu bukan si abah ini :
Abah Asep Sunandar Sunarya team Giriharja 3
semoga sehat selalu ya bah, diberi umur panjang supaya abah terus bisa berkarya. aminnnn...
UPDATE
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un telah berpulang Abah Asep Sunandar Sunarya ke Rahmatullah 31/3/2014 / 14.00 WIB karena serangan jantung. Sekarang kami tidak bisa melihat abah lagi memainkan wayang si cepot,dkk.
Semoga abah Asep ditempatkan ditempat yang terbaik oleh Allah SWT, Amin ya rabbal alaminnn... karya-karya abah akan selalu dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Spoiler for Pesan Asep Sunandar Sunarya Sebelum Meninggal:
idak ada wasiat khusus yang disampaikan dalang Asep Sunandar Sunarya sebelum meninggal. Tapi, ada keinginan khusus yang selama ini terpatri di hati sang dalang fenomenal.
"Intinya Abah (Asep Sunandar) ingin wayang golek tetap lestari," kata Dadan Sunandar Sunarya, anak kedua almarhum, saat ditemui di rumah duka, Senin (31/3/2014).
Menurutnya, almarhum ingin keberadaan wayang tidak tergerus oleh kemajuan zaman. Hal itu yang kemudian selalu ditanamkan Asep pada anak-anak dan muridnya.
"Beliau selalu menitipkan (pesan) itu dari dulu," ungkapnya.
Dari segi keturunan, penerus dalang dari keluarga Asep Sunandar Sunarya hanya ada dua yaitu, Dadan dan Yogaswara. Di tangan merekalah kesenian wayang golek diharapkan tetap bertahan.
"Abah berpesan supaya kita kreatif dalam menampilkan wayang golek," tutur Dadan.
Hal lain yang ditekankan Asep dalam kesenian wayang golek adalah harus ngindung ka waktu ngabapa ka zaman alias harus mengikuti perkembangan zaman.
Sepeninggal sang ayah, Dadan dan Yogaswara pun makin bersemangat untuk melestarikan wayang golek agar tidak musnah. "Kalau itu (jadi semangat) mah pasti," tandas Dadan. Sumber: http://celebrity.okezone.com/read/20...elum-meninggal
Pengaruh Wayang Golek Terhadap Generasi Muda:
Spoiler for :
Wayang golek ini bersifat humor penuh canda tawa (menghibur) Dalam akhir pertunjukan wayang golek, biasanya dalang akan memeberikan pesan moral yang sangat luar biasa untuk para penontonnya. seperti:
1. Berlaku Rukun bentuk Rasa Kasih Sayang
2. Berlaku Gotong Royong bentuk dari prilaku tolong menolong
3. Musyawarah dalam Hubungan sosial dengan masyarakat
4. Perjuangan dan Semangat pantang menyerah
5. Kebijaksanaan
6. Kesabaran
7. Kepahlawanan
8. Keimanan dan Ketakwaan
Alhamdulilah ane seneng nih gan ada anak muda dari Bandung yang melestarikan budaya wayang golek, kreatif banget sampai dibikin Film Pendek 3Dimensi dalam durasi pendek, salut ane acungin jempol dah. Semoga makin banyak kaskuser yang mencintai wayang golek.
Bagi agan yang ingin melihat videonya silahkan disimak:
Spoiler for Video 1: :
Spoiler for Video 2:
Ayo kita lestarikan jangan melupakan budaya Indonesia yang sudah hampir punah, termasuk budaya-budaya dan seni lainnya. Indonesia kaya akan budaya warisan dari leluhur dan nenek moyang kita.
Jangan kasih ane ini ya ganKasih aja ini buat anemakasih gan..
Diubah oleh dadang.kakan 16-10-2014 00:05
0
15.9K
Kutip
35
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru