- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menjadi Stoic, untuk mereka yang dibully dari yang pernah dibully


TS
melisa1234
Menjadi Stoic, untuk mereka yang dibully dari yang pernah dibully
Yang bikin gua merasa beruntung adalah ekspektasi orang-orang ke gua gak pernah sebesar itu, sejak SD gua gak pernah dapat ranking, bahkan guru-guru gua sejak kelas 1 mengangap gua idiot, gua gak perlu cari alasan ngaku-ngaku disleksia, gua sadar gua bukan orang pintar. di SD gua diledek Telor Busuk, karena kepala gua lonjong dan ya sifat gua rada aneh, dan begok-nya lagi gua gak marah, dan "I found this hilarious back then, what do you expect, I was just a kid ", gua merasa senang diledek, ditertawakan dan pada dasarnya itu normal, beruntunglah orang dengan ekspektasi kecil, saat kelas 6 gua melampaui harapan orang-tua gua, NEM gua waktu itu rata-rata 8, gua masuk ke SMP Negeri 7 bogor, bukan yang terbaik tapi, happy lah, Ibu gua heran dipanggil orang tua karena termasuk NEM terbaik. Di SMP banyak teman-teman SD. mereka heran, dan bullying masih berlanjut, gua selalu di ledek pada awalnya, tapi gua ubah itu, saat kita diledek sebaiknya ikut tertawa, misalnya "Eh Ceking...!" katakan "Weh apa kabar" dengan riang. mereka akan respect, itu pelajaran moral nomor 1, lain cerita kalau kamu malah down, di ledek gitu doang down. Di kelas 2 gua selalu jadi sasaran palak kakak kelas, gua dipalak dan gua melawan, gua pikir nothing to lose lah, gua ngaku miskin dan kalau di kasih gak bisa pulang. Yah mereka merasa kasihan dan gua terbebas dari palakan kakak kelas keh keh keh keh, gua makan mie ayam dan tidak ada yang malak lagi. Di kelas 3 gua menjadi orang normal, gua aktif di pramuka, dan ya gara-gara pramuka gua bisa masuk SMA mana saja, tapi bodohnya gua malah ke SMA negeri 4, dianggap bagus tapi membosankan. di SMA gua sangat normal, gua malah jadi tukang Bully, gua jadi tukang ledek orang. tapi yah benar juga mereka yang langsung down intensitas ledekan malah makin besar. di Sma gua ikut ekskul pencinta alam, KAMPALA, kampala terkenal dengan reputasi buruk, premanisme lingkungan SMA sejak awal di bentuk, jika ada anggota yang ada masalah, maka semua akan bertindak. gua ikut dan gua jadi anggota, mudah masuk-nya tapi anda harus melewati Pendidikan Dasar, saya harus merasakan penistaan dulu. akhirnya saya menjadi orang lemah dengan reputasi preman, gua ceking dan lemah tapi tidak ada yang berani menyentuh gua.
kelas 2 gua agak bosan dengan kehidupan SMA, gua suka cewek tapi gak pernah serius, gua selalu jadi pengagum rahasia, tampang saya seperti bajingan tapi percayalah saya belum pernah pacaran seumur hidup bahkan di usia 21 tahun saat ini.
kebosanan membuat gua terus berfikir, gua udah menyaksikan kematian orang-orang terdekat, gua mulai berpikir gua mau jadi apa yah, dimulailah masa-masa introvert, gua udah gak berinteraksi lagi dengan Kampala, gua jadi one man one wolf-pack. gua lebih sering cabut, ke Gramed, semua Gramedia di bogor adalah tempat cabut gua, gua lebih suka baca buku dari pada masuk kelas, makanya gua jadi sok tahu. nilai gua gak pernah bagus, dari SD belum pernah dapat ranking kan!.
saat lulus gua gak ikut perpisahan, foto gua dikit di buku tahunan, dan apa yang gua tulis di buku tahunan? "Be a good muslim or just die as a syuhada" ngeri gak? gua mulai tertarik belajar agama, gua mulai dengerin radio extrimis, FAJRI FM dan sudah total memeluk islam secara kaffah, gua mulai naikin celana, isbal, takut masuk neraka. gua mulai tumbuhin jenggot walaupun cuma 4 biji, gua menjadi sangat taat.
orang-orang ikut SMPTN dan UM STAN, gua ikut dan gagal. gua memilih tidak kuliah dan full belajar agama, gua jadi bisa baca alquran dengan baik,gua jadi suka ikut halaqoh, majelis taqlim khusus remaja. tapi gua agak bosan dengan Agama gua. ada kontradiksi, terutama masalah Takdir ini adalah cuplikan dari hadist shohih :
"Sesunggunya diantara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli surga, hingga jarak antara dia dan surga tinggal sehasta, namun suratan takdir mendahuluinya hingga dia beramal dengan amalan ahli neraka maka iapun masuk neraka" Kita cuma boneka dengan benang di atas kepala tanpa kehendak.
tahun setelahnya gua kuliah di Universitas Nasional, ambil teknik fisika, meskipun swasta tapi lulusan teknik fisika sangat lucrative.
tahun setelahnya gua drop out , gua bosan dengan teknik gua lebih suka full theory.
gua bolos kuliah dan diam-diam ikut ujian, gua mau langsung kerja di dunia IT jadi gua ikut ujian CCIT FTUI dan diterima, dapat bonus potongan karena dapet rank 2
gua mulai tahu istilah 'Hikikomori', gua menjadi super Anti Social. tapi gua rada sociopath loh, gua bahkan bikin ribut di rumah dengan tetangga yang tidak mampu secara finansial. yah alasannya gua bosan. camkan ini baik-baik korban bully, biasakan dengan kata-kata 'BEGO, TOLOL dan saudaranya", mau tahu gak kenapa kamu marah diledek, karena kamu merasa itu benar dan terlalu angkung mengakuinya. gua lebih marah di sebut pintar dari pada di sebut bego, orang pintar di bumi cuma 2 persen, 97 persen orang begok yang merasa dirinya pintar, dan cuma 1 persen orang begok yang tahu dia begok dan belajar.
orang yang nge-bully pada dasarnya mereka yang kehidupannya tidka terlalu menyenangkan atau membosankan. Di bully ama boss, atau apalah itu sama sekali gak penting, kalau kamu di sebut "HOMO' dan kamu bukan homo, buat apa di tanggapin nanti dia cape sendiri dan kalau kita terlalu menganggap serius dan di pikirkan mereka malah akan terus meledek, anggap saja mereka tidak ada, maka posisi kamu di masyarakat adalah di luar masyarakat, tarik diri anda dan berjuanglah. si kuli tetangga saya juga sudah diam dan saya tidak pernah di ledek homo lagi, karena sia tidak menggangap mereka ada. tunjukan kalau kamu senang, dan pamer sedikit skill kamu, maka mereka akan berhenti ngebacot....
SEMOGA BERMANFAAT
kelas 2 gua agak bosan dengan kehidupan SMA, gua suka cewek tapi gak pernah serius, gua selalu jadi pengagum rahasia, tampang saya seperti bajingan tapi percayalah saya belum pernah pacaran seumur hidup bahkan di usia 21 tahun saat ini.
kebosanan membuat gua terus berfikir, gua udah menyaksikan kematian orang-orang terdekat, gua mulai berpikir gua mau jadi apa yah, dimulailah masa-masa introvert, gua udah gak berinteraksi lagi dengan Kampala, gua jadi one man one wolf-pack. gua lebih sering cabut, ke Gramed, semua Gramedia di bogor adalah tempat cabut gua, gua lebih suka baca buku dari pada masuk kelas, makanya gua jadi sok tahu. nilai gua gak pernah bagus, dari SD belum pernah dapat ranking kan!.
saat lulus gua gak ikut perpisahan, foto gua dikit di buku tahunan, dan apa yang gua tulis di buku tahunan? "Be a good muslim or just die as a syuhada" ngeri gak? gua mulai tertarik belajar agama, gua mulai dengerin radio extrimis, FAJRI FM dan sudah total memeluk islam secara kaffah, gua mulai naikin celana, isbal, takut masuk neraka. gua mulai tumbuhin jenggot walaupun cuma 4 biji, gua menjadi sangat taat.
orang-orang ikut SMPTN dan UM STAN, gua ikut dan gagal. gua memilih tidak kuliah dan full belajar agama, gua jadi bisa baca alquran dengan baik,gua jadi suka ikut halaqoh, majelis taqlim khusus remaja. tapi gua agak bosan dengan Agama gua. ada kontradiksi, terutama masalah Takdir ini adalah cuplikan dari hadist shohih :
"Sesunggunya diantara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli surga, hingga jarak antara dia dan surga tinggal sehasta, namun suratan takdir mendahuluinya hingga dia beramal dengan amalan ahli neraka maka iapun masuk neraka" Kita cuma boneka dengan benang di atas kepala tanpa kehendak.
tahun setelahnya gua kuliah di Universitas Nasional, ambil teknik fisika, meskipun swasta tapi lulusan teknik fisika sangat lucrative.
tahun setelahnya gua drop out , gua bosan dengan teknik gua lebih suka full theory.
gua bolos kuliah dan diam-diam ikut ujian, gua mau langsung kerja di dunia IT jadi gua ikut ujian CCIT FTUI dan diterima, dapat bonus potongan karena dapet rank 2
gua mulai tahu istilah 'Hikikomori', gua menjadi super Anti Social. tapi gua rada sociopath loh, gua bahkan bikin ribut di rumah dengan tetangga yang tidak mampu secara finansial. yah alasannya gua bosan. camkan ini baik-baik korban bully, biasakan dengan kata-kata 'BEGO, TOLOL dan saudaranya", mau tahu gak kenapa kamu marah diledek, karena kamu merasa itu benar dan terlalu angkung mengakuinya. gua lebih marah di sebut pintar dari pada di sebut bego, orang pintar di bumi cuma 2 persen, 97 persen orang begok yang merasa dirinya pintar, dan cuma 1 persen orang begok yang tahu dia begok dan belajar.
orang yang nge-bully pada dasarnya mereka yang kehidupannya tidka terlalu menyenangkan atau membosankan. Di bully ama boss, atau apalah itu sama sekali gak penting, kalau kamu di sebut "HOMO' dan kamu bukan homo, buat apa di tanggapin nanti dia cape sendiri dan kalau kita terlalu menganggap serius dan di pikirkan mereka malah akan terus meledek, anggap saja mereka tidak ada, maka posisi kamu di masyarakat adalah di luar masyarakat, tarik diri anda dan berjuanglah. si kuli tetangga saya juga sudah diam dan saya tidak pernah di ledek homo lagi, karena sia tidak menggangap mereka ada. tunjukan kalau kamu senang, dan pamer sedikit skill kamu, maka mereka akan berhenti ngebacot....
SEMOGA BERMANFAAT



fawwaz14 memberi reputasi
1
3.4K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan